Share

10. SEMU DAN PERTIKAIAN

"Rasaku mendalam, meskipun kamu lerai dengan berbagai cara." –Sean Varza Nasution

——

VELIN mengerjap berkali-kali dari tidur nyenyaknya, lantaran bias cahaya mentari yang menyembul dari balik tirai jendela warna biru muda menusuk tepat pada netranya.

"Aish ...." Ia mengacak rambut kasar. Setahu dirinya, gorden itu telah  tertutup hingga tak mampu memberi celah pada bias mentari yang menggilai pagi.

Lalu?

"Hai, Sayang. Sudah siang, bangun dong."

Belum sepenuhnya mata terbuka, suara bariton menyapa tepat pada rungu.

Mata menajam sepenuhnya, mengarah pada lelaki yang masih berdiri di dekat jendela. Tangannya begitu lihai merapikan gorden menjadi lebih rapi dan satu padu.

Ternyata!

Velin spontan terduduk di ranjang. Meremas selimut kuat hingga membuat buku-buku jari memutih. Bagaimana bisa manusia yang memiliki kelainan jiwa itu bisa berada di kamarnya?

"Bangun, Honey! Lo sudah melewatkan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status