Share

11. BUKAN CINTA BIASA!

"Ketika takdir berputar pada satu poros, haruskah aku menyesalinya atau menghakiminya?"–Velin Ashakira

——

MATA indah itu mengerjap pelan, dan sejurus kemudian terbuka lebar. Hal pertama yang disaksikan adalah langit-langit kamar serba putih dan bau obat-obatan yang menusuk indra penciuman.

Rumah sakit! Itu yang terlintas di pikirannya.

Seketika bulu kuduknya berdiri. Ia benci tempat yang selalu mengingatkan dirinya pada kenangan buruk.

Dengan tergesa, dia melepaskan jarum infus dari pergelangan tangan.

"Aw ...." Sedikit memekik karena sakit dan setetes darah mengalir dari sana.

Namun, Velin tidak peduli, memilih menyingkap selimut dan berjalan menuju pintu.

Tangan sudah berada di kenop, bersiap membuka, tetapi terurungkan karena seseorang dari luar terlebih dahulu membuka pintu itu.

"Kamu sudah sadar? Kenapa infusnya dilepas?" Gafa melemparkan pertanyaan secara beruntun kepada Velin, membuat perempuan c

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status