Share

Bab 41

Hati Siska bagai disambar petir. Walau dia sadar benar jika posisinya sekarang hanya sebatas teman dari lelaki yang telah beristri, tetap saja, mengetahui lelaki yang dicintai menggantungkan kebahagiaan pada perempuan lain adalah hal yang tidak bisa ditolak kesakitannya.

‘Aku tidak tahu itu Aji, dan tidak akan pernah tahu karena kamu belum menikahiku,’ batinnya dalam hati perih.

“Siska, apa kamu ... keberatan jika aku membukanya di rumah?” Aji mengulangi pertanyaannya.

Dengan sangat terpaksa Siska menggeleng dan tersenyum. “Tidak, tentu saja tidak. Retno harus melihat hadiah dari mantan pacar suaminya.” Mereka pun terkekeh bersama lagi.

“Baiklah, aku harus segera bekerja. Ini hari pertamaku. Aku tidak ingin mengecewakan kepercayaanmu.”

“Tunggu, tunggu. Bisakah kita berfoto bersama? Em, jangan berpikir buruk, seperti katamu, ini adalah hari pertamamu kerja di sini, dan sangat kebetulan ini bersamaan dengan hari ulang tahunmu. Aku hanya ingin mengabadikannya dalam gambar. Itu saja.”

Aji
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status