Share

Bab 47

Matahari telah sepenuhnya kembali ke peraduan sejak beberapa saat lalu. Hari pun sudah menjadi gelap. Akan tetapi, Aji masih belum juga pulang. Tidak heran jika orang-orang yang ada di rumahnya mulai gelisah.

Mereka semua telah berkumpul di ruang tamu demi menunggu kedatangan Aji. Oleh sebab itu, saat suara gerbang dibuka terdengar, kesemuanya berdiri dari sofa dan berjalan keluar rumah. Walau deru mesin mobil begitu familier di telinga, mereka tetap merasa perlu untuk memastikannya.

“Aji ...” ucap Mayang melihat sang putra turun dari mobil. Dia beserta Retno dan Mawar seketika tersenyum.

Sementara itu, Aji yang melihat tiga perempuan yang dia sayangi berdiri di depan pintu, menautkan kedua alisnya. Dengan langkah tergesa dia pun mendekat.

“Mama, Mawar, Sayang, kenapa ... kalian berdiri di sini?” Aji menoleh ke belakang hanya untuk melihat arah gerbang. “Apa kalian menunggu sesuatu? Kurir makanan?”

Bukannya jawaban, Aji justru mendapat tatapan tajam dari ketiga perempuan itu. Dia pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status