Share

Bab 48

Tak lama berselang, Retno kembali membawa kotak kado. Dia tersenyum lebar, mungkin membayangkan reaksi sang suami saat mengetahui kado tersebut.

Sementara itu, Mayang dan Mawar yang sejak awal telah merendahkan Retno, terlihat tersenyum mengejek. Keduanya telah merencanakan, bahwa setelah Retno menunjukkan kado ‘murahannya’, mereka akan mengajak Aji pergi ke garasi demi melihat mobil mewah yang telah terbungkus indah.

“Apa aku membuatmu menunggu lama?”

Aji mengelap mulutnya dengan tisu. “Jangankan hanya sesaat, sepanjang hidup pun aku rela menunggumu.”

“Mas Aji! Malu sama Mama dan Mawar!” tegur Retno dengan suara rendah, membuat mertua dan iparnya tersenyum paksa. Dia pun duduk di samping suaminya. Sambil menyerahkan kotak kado pada Aji dia berkata, “Bukalah, Mas.”

Aji menyempatkan untuk meneguk air setelah menerima kado dari istri tercinta. Dia menatap Retno dengan binar di matanya. “Sayang, kamu tahu ini tidak perlu karena kamulah kado terindah untukku. Tapi tak apa, aku terima
Khoirul N.

Mohon maaf, sebelumnya ada sedikit kesalahan di dalam bab (tetapi tidak mengurangi keutuhan cerita). Sudah diperbaiki dan masih dalam peninjauan.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Khoirul N.
Mohon maaf ada sedikit kesalahan, tetapi tidak mempengaruhi isi cerita dan sedang dalam peninjauan perbaikan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status