Share

WA Ancaman

"Bagaimana, Bu?" aku meminta pendapat dengan menutup speaker bawah Hpku agar Ibu Wiyanti tak mendengar. Ibu mengangguk tanda setuju sedangkan Bulik mengeleng dan Bude mengangguk. Setuju dengan Ibu.

"Ya sudah, Bu. Ainun sedang ada rejeki nanti Ainun tranfer ya!" ucapku menenangkan Bu Wiyanti--bekas Ibu Mertua.

"Benar, Nun. Maafkan Ibu Mertuamu ini yang masih merepotkan kamu yang sekarang bukan siapa-siapa."

Ibu mendekat dan meminta HPku untuk mengobrol dengan Bu Wiyanti.

"Hallo, Bu Wiyanti. Gimana kabar Ibu?" tanya Ibuku.

Aku tak terlalu mendengar jawaban dari Bu Wiyanti.

"Ya begitulah putriku, ia terlalu baik hati hingga bekas mertuanya saja ia masih peduli. Sayang anak ibu yang tak tau itu. Beruntung sebentar lagi dia akan ada yang meminang. Seratus kali lebih baik dari Wisnu." dengan tegas Ibu berkata, aku sendiri hanya melongo melihat tingkah ibu yang tak biasa.

"Ini!" Ibu memberikan HP kembali padaku, tentunya setelah di matikan.

Aku yang tadinya akan naik, kini memilih kembali d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status