공유

3. PERTEMUAN PERTAMA

작가: Herofah
last update 최신 업데이트: 2023-05-08 06:11:11

Cuaca hari ini begitu cerah.

Mentari pagi bersinar hangat.

Mars baru saja selesai mandi. Tubuhnya yang lengket terasa jauh lebih segar.

Malam tadi ada keributan yang terjadi di Club malam tempatnya bekerja, untuk itulah pekerjaan Mars jadi berlipat ganda setelah keributan itu memancing perkelahian antar dua kelompok anak muda yang menjadi pelanggan tetap di Club. Kabarnya, keributan tersebut dipicu karena masalah asmara.

Keadaan Club yang berantakan akibat perkelahian itu membuat Mars diwajibkan untuk bekerja lembur hingga pukul tiga dini hari tadi.

Untungnya jarak antara Club itu dengan kontrakan Mars cukup dekat, jadi Mars bisa memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat.

Dan rencananya, pagi ini Mars akan bertemu dengan si pemuat Iklan di Internet yang dia hubungi kemarin.

Shubuh tadi dia baru saja dihubungi oleh asisten pribadi kliennya itu yang bernama Roger.

Roger bilang dia akan menjemput Mars pukul delapan pagi dan mengajak Mars ke suatu tempat untuk menemui seseorang. Untuk itulah Mars kini bersiap-siap.

Mars masih asik mematut dirinya di depan cermin ketika layar ponselnya tiba-tiba berkedip dan memperdengarkan nada sambung tanda sebuah pesan diterima.

Mars buru-buru meraih ponsel itu.

Sebuah pesan baru saja masuk, dari Roger.

Pagi Pak Marcello.

Saya sudah menunggu Anda di depan gang rumah Anda.

Mobil saya tidak masuk karena gangnya terlalu sempit.

Mobil berwarna hitam dengan plat nomor sbg berikut, xxxx.

Dengan cekatan Mars membalas pesan itu dan lekas menyudahi rutinitasnya. Dia meraih jam tangan serta sweater abu-abunya untuk kemudian berangkat menuju lokasi dimana Mobil Roger terparkir.

Roger langsung mempersilahkan Mars masuk ke dalam mobil.

"Jadi begini Pak Marcello--"

"Panggil aja saya Mars," potong Mars.

"Oh, ya baik. Jadi begini Mars, saya ditugaskan oleh majikan saya yang bernama Venus, yang telah memasang iklan di internet tersebut untuk memperkenalkan Anda pada calon istrinya hari ini," ucap Roger mencoba menjelaskan.

Kerut di kening Mars tercetak jelas.

Calon istri?

Awalnya, Mars berpikir bahwa si pemuat iklan itu adalah seorang wanita yang memang sedang mencari suami sewaan sementara, nyatanya dia adalah seorang lelaki bernama Venus yang sedang mencari suami sewaan untuk wanita yang akan menjadi istrinya.

Kenyataan ini sungguh menggelikan.

"Tugas anda hari ini, hanya mengikuti instruksi saya untuk berpura-pura menyamar sebagai Tuan Venus. Anda tidak perlu banyak bicara di hadapan Nona Suci nanti, biar saya saja yang bicara, mengertikan maksud saya?"

"Oke, saya mengerti," ucap Mars tanpa perlu membantah. Meski dalam hati beribu tanda tanya besar kian merasuk dalam benaknya.

Di sepanjang perjalanan menuju kediaman Suci, Mars terus bergelut dengan pikirannya. Hingga pada akhirnya rasa penasaran Mars yang sudah membumbung tinggi itu tak mampu lagi dia tahan.

"Maaf Pak Roger, kalau saya boleh tahu, Venus itu sebenarnya siapa? Apa wajah Venus mirip sama saya sampai dia mempercayakan saya untuk menyamar jadi dia di depan calon istrinya?" tanya Mars panjang lebar.

Roger tersenyum lebar.

"Anda bisa searching di internet kalau mau tahu siapa Venus sebenarnya, dan kalau soal Nona Suci, nanti setelah bertemu dengan Nona Suci, perlahan Anda akan mengerti," jawab Roger bersahaja. Dia kembali fokus pada kemudinya.

Mars menghela napas berat. Rumit sekali hidup Venus itu? Pikirnya dalam hati.

Hingga akhirnya, Mars pun mengikuti saran Roger untuk mencari tahu siapa sebenarnya Venus di dunia maya.

Raja Venus Diningrat.

Itulah kepanjangan nama klien Mars saat ini.

Betapa tercengangnya Mars saat dia men- searching -nama itu di internet, nyatanya Venus adalah satu-satunya pewaris kekayaan dari seorang konglomerat bernama Adighuna Diningrat. Seorang pengusaha yang pernah menjabat sebagai salah satu anggota dewan di DPR RI. Lelaki keturunan jawa itu masuk dalam salah satu daftar lima besar orang terkaya di Asia.

Dan yang lebih membuat seorang Mars bingung adalah, saat pertama kalinya Mars tahu bahwa hari ini, Venus meminta Mars untuk menemui Suci, calon istri Venus sendiri. Venus meminta Mars untuk menyamar sebagai dirinya dan memulai perkenalan dengan Suci, sebelum hari lamaran tiba.

Bagaimana Mars tidak bingung, wajah Venus dan Mars saja sangat jauh berbeda, lantas bagaimana bisa kini Venus meminta Mars untuk berpura-pura menyamar menjadi lelaki itu?

Apa mungkin Venus sudah menyiapkan pakar perias wajah khusus yang akan merubah wajah Mars agar mirip dengan Venus terlebih dahulu?

Mars masih sibuk dengan pikirannya saat kendaraan yang ditumpanginya akhirnya berhenti.

"Nah itu dia, Nona Suci," ucap Roger yang cekatan keluar dari mobil dan menghampiri seorang perempuan berambut panjang yang sedang duduk di sebuah halte seorang diri.

Mars terus memperhatikan sosok itu tanpa berkedip.

Nyatanya wanita bernama Suci itu sangat cantik.

Tapi...

Ada satu hal lain yang langsung mengalihkan fokus Mars dari kecantikan Suci.

Tepat saat Roger membantu Suci berjalan menuju ke arah mobil. Saat itu, Suci memegang sebuah tongkat di tangan kanannya.

Kedua mata bulat Mars menyipit.

Benar apa yang dikatakan Roger, perlahan tapi pasti, Mars mulai mengerti.

Nyatanya, wanita bernama Suci itu, adalah seorang penyandang Tunanetra.

Alias buta.

*****

Senyuman terus terkembang di wajah manis seorang gadis tunanetra yang kini sedang duduk santai di halte yang letaknya tak jauh dari kediaman pribadinya.

Dia tadi diantar ke halte oleh asisten rumah tangganya yang sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri.

Bi Lia namanya.

Bi Lia sudah mengurus Suci sejak dirinya masih remaja.

Bi Lia diperkerjakan oleh kedua orang tua angkat Suci yang tak lain dan tak bukan adalah orang tua Venus, calon suaminya, untuk menjaga Suci sekaligus menyediakan seluruh keperluan Suci.

Sejauh ini, hidup Suci sempurna.

Semua biaya hidupnya ditanggung oleh keluarga Venus.

Tepatnya semenjak mendiang kedua orang tuanya berpulang ke Rahmatullah akibat sebuah kecelakaan berpuluh-puluh tahun silam.

Sebuah kecelakaan hebat yang juga menjadi penyebab kini Suci mengalami kebutaan.

Suci sadar diri akan kekurangan yang dia miliki, pun atas dasar hutang budi, itulah sebabnya Suci tak sama sekali menolak ketika dirinya tahu bahwa dia akan dijodohkan dengan Venus, anak kandung dari kedua orang tua angkatnya.

Meski ada satu hal yang seringkali menjadi sebuah tanda tanya besar dalam benak seorang Suci, yakni mengenai ketersediaan Venus atas perjodohan ini.

Buktinya, sejak beberapa waktu lalu rencana perjodohan ini diberitahukan pada Suci, tapi sampai detik ini Suci belum pernah sekali pun bertemu dengan Venus.

Entah benar atau tidak, kedua orang tua angkatnya hanya mengatakan kalau Venus selama ini tinggal di luar negeri. Tapi, ketika tanpa sengaja Suci tahu dari salah satu karyawan milik perusahaan Diningrat yang pernah ditemuinya beberapa waktu lalu, mereka bilang Venus selama ini di Jakarta, mengelola perusahaan milik keluarganya.

Dari situlah Suci paham, tampaknya Venus memang keberatan dengan rencana perjodohan ini. Sebab itulah lelaki itu terus menghindar ketika kedua orang tuanya memintanya untuk menemui Suci.

Dan hari ini, setelah sekian lama menunggu, akhirnya Suci berkesempatan untuk mengenal lebih jauh sosok Venus yang merupakan calon suaminya.

Dibantu Bi Lia, Suci mematut dirinya secantik mungkin, semenarik mungkin, seanggun mungkin, agar ketika Venus melihatnya hari ini, lelaki itu tidak terlalu kecewa dengan penampilannya.

Meski Venus tidak menyetujui perjodohan ini, tapi Suci akan berusaha keras agar Venus bisa menerima dirinya.

Suci tidak ingin mengecewakan kedua orang tua angkatnya yang telah begitu baik padanya selama ini.

"Selamat pagi, Nona Suci," sapa sebuah suara yang langsung membuyarkan lamunan Suci.

"Oh, i-iya, anda siapa ya?" tanya Suci terbata karena kaget.

"Perkenalkan, saya Roger. Saya asisten pribadi Tuan Venus. Mari silahkan, Tuan Venus sudah menunggu anda di mobil," kata Roger sambil membantu Suci bangkit dan berjalan menuju mobil yang terparkir di tepi jalan raya.

Suci melangkah dengan debar di dadanya yang kian menggila.

Berharap, semoga pertemuan pertamanya dengan Venus hari ini berjalan dengan lancar dan menyenangkan.

*****

Hayooo... Siapa yang masih penasaran?

Kuy vote dan koment...

Salam herofah...

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
댓글 (2)
goodnovel comment avatar
Isma Bintang
mulai penasaran ...
goodnovel comment avatar
alfira ananda
baru pemanasan Thor,, hehehe
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • WANITA BUTA DAN SUAMI BAYARAN   104. EPILOG

    Flashback On..."Sebelum kita pulang ke Indonesia, aku mau memberi sesuatu untukmu sebagai hadiah bulan madu kita, Suci," ucap Mars saat dirinya dan Suci menikmati detik-detik terakhir mereka di tepi pantai Maldives yang indah.Saat itu, dua jam sebelum kepulangan mereka kembali ke tanah air.Suci meraba wajah Mars sambil tersenyum."Emang kamu punya hadiah apa buat aku, sih?" tanya Suci penasaran.Mars menatap benda di tangannya.Benda yang dibelinya tadi, saat mengantar Roger membeli oleh-oleh di Club Med Kani Maldives.Setiap weekend, di tempat ini akan digelar 'pasar dadakan'. Semacam pasar tradisional yang berada di dalam resornya dan penduduk lokal akan menjajakan berbagai suvenir di sana.Awalnya, Mars sudah memegang beberapa souvenir, salah satunya sebuah kalung cantik yang terbuat dari kerang, lalu masih banyak lagi suvenir-suvenir lainnya yang unik dengan beragam bentuk. Ada magnet kulkas, hiasan, mug, kaos, gelang, ukiran kayu dan lain-lain. Tapi, semua barang-barang itu te

  • WANITA BUTA DAN SUAMI BAYARAN   103. TAK AKAN ADA PENGORBANAN YANG SIA-SIA

    SATU MINGGU KEMUDIAN...Di Sebuah Lapas Khusus Narapidana Dengan Gangguan Jiwa."Napi 205, ada tamu," ucap salah satu petugas lapas wanita.Seorang wanita berseragam narapidana keluar dari selnya dengan penjagaan ketat dua polwan di sisi kanan dan kirinya.Memasuki sebuah ruangan khusus yang biasa digunakan polisi untuk menginterogasi tersangka pelaku kriminal, Hanni melihat sudah ada wanita lain yang duduk di salah satu kursi di dalam ruangan tersebut.Dan Hanni jelas mengenal siapa wanita itu."Aku harap, kedatanganmu ke sini membawa kabar baik, Jasmine," ucap Hanni begitu dirinya didudukkan oleh dua petugas lapas yang mengawalnya tadi.Jasmine tersenyum tipis, meski tak menutupi tatapan tajam sarat kebencian yang dia tujukan pada wanita gila di hadapannya itu."Ya, kabar baiknya adalah, ini..." Jasmine menyodorkan sebuah foto dirinya dan Venus serta Adrian yang tengah tersenyum ke kamera sambil berpelukan. Saat itu, Venus masih berada di ruang rawat rumah sakit. Mereka berfoto di s

  • WANITA BUTA DAN SUAMI BAYARAN   102. CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA

    Flashback off...Jakarta, Desember 20xxSeharian itu hujan turun dengan sangat deras membasahi bumi Jakarta.Seorang gadis yang baru saja selesai mengikuti ospek di kampus tampak berlari kecil ke arah lapangan parkir kampus di mana dia memarkirkan kendaraannya di sana.Mendapati ban mobilnya yang bocor, Suci mengesah berat."Duh, gue kan harus pulang cepet hari ini, udah janjian ketemu sama Om Frans, mana besok dia mau berangkat ke Australi lagi! Huft, sial banget, sih! Udah ujan, pake bocor lagi ban mobil!" Keluh Suci bermonolog.Akibat dirinya terlalu cantik, tentunya banyak seniornya di kampus yang kepincut padanya, itulah sebabnya, Suci jadi pulang telat dikarenakan ada beberapa kakak kelasnya yang memberikan Suci tugas tambahan di kelas dengan harapan bisa mengenal sosok Suci lebih jauh.Meski pada akhirnya, tak ada satu pun dari mereka yang berhasil menarik perhatian Suci."Kalo naik busway jam segini keburu nggak ya jam tujuh sampe ke kantornya Om Frans?" Suci menoleh jam di ta

  • WANITA BUTA DAN SUAMI BAYARAN   101. SIAPA YANG TERTEMBAK?

    Suci dan Adrian sama-sama tersadar dari pingsan saat seember air disiram oleh Hanni ke tubuh mereka.Gelagapan, si kecil Adrian tampak meringis merasakan kepalanya yang sakit dan tubuhnya yang mendadak dingin tersiram air."Kakek..." Gumam bocah itu dengan kedua bola matanya yang terus mengerjap terkena tetesan air dari atas kepalanya.Sebuah remasan di kepala Adrian membuat bola mata bocah berusia lima tahun itu melotot seketika, mendapati wajah asing seorang wanita dengan dandanannya yang menakutkan, Adrian jelas ketakutan."Ka-kamu siapa?" tanya Adrian yang langsung menangis. "Mana kakek... Kakek...""Cengeng! Nggak usah nangis! Kalau kamu terus nangis, nanti Tante bakar kulit kamu, mau?"Dibentak seperti itu, bukannya mereda, tangis Adrian justru semakin menjadi-jadi.Sementara itu, Suci yang kesadarannya pun mulai pulih, menjadi terkejut saat mendengar suara tamparan keras yang dilayangkan Hanni di wajah Adrian yang berada di sisinya.Suci menoleh masih dengan kepalanya yang pusi

  • WANITA BUTA DAN SUAMI BAYARAN   100. MENUJU LOKASI PENYEKAPAN

    Mars, Dandi dan Adiba sudah di kantor polisi setelah sore tadi, Adiba memberitahu bahwa Suci hilang saat mereka masih berada di dalam mall.Dan dari hasil rekaman CCTV Mall yang sudah diperiksa pihak kepolisian, mereka menyimpulkan bahwa kemungkinan besar, wanita yang mengenakan seragam cleaning service itulah yang membawa Suci di dalam plastik sampah karena jeda waktu dirinya keluar dari toilet, hanya berbeda beberapa menit setelah Suci memasuki toilet tersebut.Setelah memanggil seluruh Cleaning service yang bekerja di dalam Mall tersebut dan menginterogasinya satu persatu, diketahuilah bahwa salah satu cleaning service di sana sempat diserang oleh orang tak dikenal hingga dia tak sadarkan diri dan tubuhnya dibawa masuk ke dalam salah satu bilik toilet wanita dalam keadaan pingsan."Saat saya bangun, seragam cleaning service saya sudah hilang, Pak. Saya hanya mengenakan pakaian dalam saja, makanya saya nggak berani keluar sampai ada teman yang masuk ke toilet itu tadi." aku sang pet

  • WANITA BUTA DAN SUAMI BAYARAN   99. VIDEO CALL

    Impian standar dari seorang perempuan adalah memiliki keluarga yang bahagia melalui jalan pernikahan.Itulah impian sederhana yang Suci miliki sejak kecil saat sang Ibunda bertanya padanya, mengenai cita-cita sang putri terkasihnya itu.*"Kalau sudah besar nanti, Suci mau jadi apa?" tanya Furi sambil mengepang rambut Suci yang tebal dan panjang."Suci mau jadi kayak Mama, seorang Ibu yang baik untuk anaknya dan istri yang baik untuk suaminya."*Itulah kurang lebihnya hal yang Suci inginkan di masa kecil.Hal yang akhirnya terwujud setelah dirinya harus melewati beribu rintangan dan cobaan hebat yang menerpa kehidupannya sejauh ini.Pernikahannya dengan Mars yang berlangsung meriah cukup menjadi bukti betapa bahagianya kehidupan yang Suci dan Mars jalani saat ini.Memutuskan untuk tidak lagi mengurus perusahaan, Suci menyerahkan seluruh kepengurusan perusahaan yang dipegangnya pada sang suami.Meski awalnya Mars sempat menolak karena dirinya yang memang awam akan semua pekerjaan itu,

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status