Share

3. PERTEMUAN PERTAMA

Cuaca hari ini begitu cerah.

Mentari pagi bersinar hangat.

Mars baru saja selesai mandi. Tubuhnya yang lengket terasa jauh lebih segar.

Malam tadi ada keributan yang terjadi di Club malam tempatnya bekerja, untuk itulah pekerjaan Mars jadi berlipat ganda setelah keributan itu memancing perkelahian antar dua kelompok anak muda yang menjadi pelanggan tetap di Club. Kabarnya, keributan tersebut dipicu karena masalah asmara.

Keadaan Club yang berantakan akibat perkelahian itu membuat Mars diwajibkan untuk bekerja lembur hingga pukul tiga dini hari tadi.

Untungnya jarak antara Club itu dengan kontrakan Mars cukup dekat, jadi Mars bisa memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat.

Dan rencananya, pagi ini Mars akan bertemu dengan si pemuat Iklan di Internet yang dia hubungi kemarin.

Shubuh tadi dia baru saja dihubungi oleh asisten pribadi kliennya itu yang bernama Roger.

Roger bilang dia akan menjemput Mars pukul delapan pagi dan mengajak Mars ke suatu tempat untuk menemui seseorang. Untuk itulah Mars kini bersiap-siap.

Mars masih asik mematut dirinya di depan cermin ketika layar ponselnya tiba-tiba berkedip dan memperdengarkan nada sambung tanda sebuah pesan diterima.

Mars buru-buru meraih ponsel itu.

Sebuah pesan baru saja masuk, dari Roger.

Pagi Pak Marcello.

Saya sudah menunggu Anda di depan gang rumah Anda.

Mobil saya tidak masuk karena gangnya terlalu sempit.

Mobil berwarna hitam dengan plat nomor sbg berikut, xxxx.

Dengan cekatan Mars membalas pesan itu dan lekas menyudahi rutinitasnya. Dia meraih jam tangan serta sweater abu-abunya untuk kemudian berangkat menuju lokasi dimana Mobil Roger terparkir.

Roger langsung mempersilahkan Mars masuk ke dalam mobil.

"Jadi begini Pak Marcello--"

"Panggil aja saya Mars," potong Mars.

"Oh, ya baik. Jadi begini Mars, saya ditugaskan oleh majikan saya yang bernama Venus, yang telah memasang iklan di internet tersebut untuk memperkenalkan Anda pada calon istrinya hari ini," ucap Roger mencoba menjelaskan.

Kerut di kening Mars tercetak jelas.

Calon istri?

Awalnya, Mars berpikir bahwa si pemuat iklan itu adalah seorang wanita yang memang sedang mencari suami sewaan sementara, nyatanya dia adalah seorang lelaki bernama Venus yang sedang mencari suami sewaan untuk wanita yang akan menjadi istrinya.

Kenyataan ini sungguh menggelikan.

"Tugas anda hari ini, hanya mengikuti instruksi saya untuk berpura-pura menyamar sebagai Tuan Venus. Anda tidak perlu banyak bicara di hadapan Nona Suci nanti, biar saya saja yang bicara, mengertikan maksud saya?"

"Oke, saya mengerti," ucap Mars tanpa perlu membantah. Meski dalam hati beribu tanda tanya besar kian merasuk dalam benaknya.

Di sepanjang perjalanan menuju kediaman Suci, Mars terus bergelut dengan pikirannya. Hingga pada akhirnya rasa penasaran Mars yang sudah membumbung tinggi itu tak mampu lagi dia tahan.

"Maaf Pak Roger, kalau saya boleh tahu, Venus itu sebenarnya siapa? Apa wajah Venus mirip sama saya sampai dia mempercayakan saya untuk menyamar jadi dia di depan calon istrinya?" tanya Mars panjang lebar.

Roger tersenyum lebar.

"Anda bisa searching di internet kalau mau tahu siapa Venus sebenarnya, dan kalau soal Nona Suci, nanti setelah bertemu dengan Nona Suci, perlahan Anda akan mengerti," jawab Roger bersahaja. Dia kembali fokus pada kemudinya.

Mars menghela napas berat. Rumit sekali hidup Venus itu? Pikirnya dalam hati.

Hingga akhirnya, Mars pun mengikuti saran Roger untuk mencari tahu siapa sebenarnya Venus di dunia maya.

Raja Venus Diningrat.

Itulah kepanjangan nama klien Mars saat ini.

Betapa tercengangnya Mars saat dia men- searching -nama itu di internet, nyatanya Venus adalah satu-satunya pewaris kekayaan dari seorang konglomerat bernama Adighuna Diningrat. Seorang pengusaha yang pernah menjabat sebagai salah satu anggota dewan di DPR RI. Lelaki keturunan jawa itu masuk dalam salah satu daftar lima besar orang terkaya di Asia.

Dan yang lebih membuat seorang Mars bingung adalah, saat pertama kalinya Mars tahu bahwa hari ini, Venus meminta Mars untuk menemui Suci, calon istri Venus sendiri. Venus meminta Mars untuk menyamar sebagai dirinya dan memulai perkenalan dengan Suci, sebelum hari lamaran tiba.

Bagaimana Mars tidak bingung, wajah Venus dan Mars saja sangat jauh berbeda, lantas bagaimana bisa kini Venus meminta Mars untuk berpura-pura menyamar menjadi lelaki itu?

Apa mungkin Venus sudah menyiapkan pakar perias wajah khusus yang akan merubah wajah Mars agar mirip dengan Venus terlebih dahulu?

Mars masih sibuk dengan pikirannya saat kendaraan yang ditumpanginya akhirnya berhenti.

"Nah itu dia, Nona Suci," ucap Roger yang cekatan keluar dari mobil dan menghampiri seorang perempuan berambut panjang yang sedang duduk di sebuah halte seorang diri.

Mars terus memperhatikan sosok itu tanpa berkedip.

Nyatanya wanita bernama Suci itu sangat cantik.

Tapi...

Ada satu hal lain yang langsung mengalihkan fokus Mars dari kecantikan Suci.

Tepat saat Roger membantu Suci berjalan menuju ke arah mobil. Saat itu, Suci memegang sebuah tongkat di tangan kanannya.

Kedua mata bulat Mars menyipit.

Benar apa yang dikatakan Roger, perlahan tapi pasti, Mars mulai mengerti.

Nyatanya, wanita bernama Suci itu, adalah seorang penyandang Tunanetra.

Alias buta.

*****

Senyuman terus terkembang di wajah manis seorang gadis tunanetra yang kini sedang duduk santai di halte yang letaknya tak jauh dari kediaman pribadinya.

Dia tadi diantar ke halte oleh asisten rumah tangganya yang sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri.

Bi Lia namanya.

Bi Lia sudah mengurus Suci sejak dirinya masih remaja.

Bi Lia diperkerjakan oleh kedua orang tua angkat Suci yang tak lain dan tak bukan adalah orang tua Venus, calon suaminya, untuk menjaga Suci sekaligus menyediakan seluruh keperluan Suci.

Sejauh ini, hidup Suci sempurna.

Semua biaya hidupnya ditanggung oleh keluarga Venus.

Tepatnya semenjak mendiang kedua orang tuanya berpulang ke Rahmatullah akibat sebuah kecelakaan berpuluh-puluh tahun silam.

Sebuah kecelakaan hebat yang juga menjadi penyebab kini Suci mengalami kebutaan.

Suci sadar diri akan kekurangan yang dia miliki, pun atas dasar hutang budi, itulah sebabnya Suci tak sama sekali menolak ketika dirinya tahu bahwa dia akan dijodohkan dengan Venus, anak kandung dari kedua orang tua angkatnya.

Meski ada satu hal yang seringkali menjadi sebuah tanda tanya besar dalam benak seorang Suci, yakni mengenai ketersediaan Venus atas perjodohan ini.

Buktinya, sejak beberapa waktu lalu rencana perjodohan ini diberitahukan pada Suci, tapi sampai detik ini Suci belum pernah sekali pun bertemu dengan Venus.

Entah benar atau tidak, kedua orang tua angkatnya hanya mengatakan kalau Venus selama ini tinggal di luar negeri. Tapi, ketika tanpa sengaja Suci tahu dari salah satu karyawan milik perusahaan Diningrat yang pernah ditemuinya beberapa waktu lalu, mereka bilang Venus selama ini di Jakarta, mengelola perusahaan milik keluarganya.

Dari situlah Suci paham, tampaknya Venus memang keberatan dengan rencana perjodohan ini. Sebab itulah lelaki itu terus menghindar ketika kedua orang tuanya memintanya untuk menemui Suci.

Dan hari ini, setelah sekian lama menunggu, akhirnya Suci berkesempatan untuk mengenal lebih jauh sosok Venus yang merupakan calon suaminya.

Dibantu Bi Lia, Suci mematut dirinya secantik mungkin, semenarik mungkin, seanggun mungkin, agar ketika Venus melihatnya hari ini, lelaki itu tidak terlalu kecewa dengan penampilannya.

Meski Venus tidak menyetujui perjodohan ini, tapi Suci akan berusaha keras agar Venus bisa menerima dirinya.

Suci tidak ingin mengecewakan kedua orang tua angkatnya yang telah begitu baik padanya selama ini.

"Selamat pagi, Nona Suci," sapa sebuah suara yang langsung membuyarkan lamunan Suci.

"Oh, i-iya, anda siapa ya?" tanya Suci terbata karena kaget.

"Perkenalkan, saya Roger. Saya asisten pribadi Tuan Venus. Mari silahkan, Tuan Venus sudah menunggu anda di mobil," kata Roger sambil membantu Suci bangkit dan berjalan menuju mobil yang terparkir di tepi jalan raya.

Suci melangkah dengan debar di dadanya yang kian menggila.

Berharap, semoga pertemuan pertamanya dengan Venus hari ini berjalan dengan lancar dan menyenangkan.

*****

Hayooo... Siapa yang masih penasaran?

Kuy vote dan koment...

Salam herofah...

Komen (1)
goodnovel comment avatar
alfira ananda
baru pemanasan Thor,, hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status