WANITA PANGGILAN 30 A
Oleh: Kenong Auliya Zhafira
Mengetahui hal yang selama ini tidak diketahui rasanya seperti mendapat hadiah salah kirim. Kaget dan bingung. Bagaimana mungkin sebatas bawahan dan atasan bisa menimbulkan rasa.
Padahal jarang berinteraksi satu sama lain. Berbeda jika bersama Mayasha. Nevan bisa menyentuhnya dalam sekali pertemuan dan bercerita tentang hidup. Hanya bedanya hati wanita itu selalu tertutup untuk cinta.
Namun, sekarang Sasmita ....
"Maksud kamu apa? Kamu menyukaiku? Sejak kapan?" tanya Nevan tanpa henti.
Bukannya menjawab, Sasmita malah mendekat dan menghirup aroma wangi tubuh pria yang melihatnya aneh. Kepalanya terangkat hingga pandangan mata seolah bertemu di satu titik yang sama.
Jemarinya membelai rahang bawah sang
WANITA PANGGILAN 30 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraPria yang sejak awal berniat membuat Lian menangis merintih melalui ibunya menarik napas dalam, lalu mengembuskannya perlahan. Kedua mata menatapnya tanpa berkedip."Begini ... saya ingin membicarakan soal Lian. Apa Tante tahu siapa wanita yang tengah dekat dengannya?" tanya Nevan ingin memancing sejauh mana Mayasha masuk dalam keluarga Ezar.Ibunya Lian mulai paham ke mana arah pembicaraan ini. Di matanya wanita yang bisa membuat senyum anaknya kembali berarti punya tempat spesial tanpa bisa diganggu gugat. Namun, mendengar pertanyaan pria di depannya membuat tanda tanya besar karena selama ini Lian tidak pernah memberi tahu apa pun tentangnya."Maksudnya apa? Tolong, kalau bicara jangan bertele-tele. Bisa langsung ke intinya," pintanya tidak sabar. Entah kenapa hatinya mendadak tidak ena
WANITA PANGGILAN 31 A Oleh: Kenong Auliya Zhafira Dalam hidup itu selalu ada hal yang bertolak belakang dan berjalan sesuai kehendak alam. Layaknya hitam selalu ada putih, dan ada tawa juga tangis. Sama halnya dengan cinta, selalu ada bahagia dan luka yang mewarnai. Luka yang diakibatkan karena keegoisan semata. Lian masih mencoba bertarung melawan kenyataan keduanya yang berada di depan mata. Ketakutan yang selama ini mengusik ketenangan jiwa akhirnya terjadi, yakni keben-cian sang ibu pada wanita seperti Mayasha. Padahal untuk menjadi seperti demikian pasti ada alasan kuat di balik keputusan gi-la itu. Meksi tahu itu adalah kesalahan, tetapi egonya tergadai untuk bertahan melawan kerasnya kehidupan. Entah kenapa dirinya juga terbawa seperti pria yang telah membuat ibunya ke
WANITA PANGGILAN 31 B Oleh; Kenong Auliya Zhafira Lian hanya bergeming. Tenggorokannya seakan tercekat mendengar ucapan wanita di depannya yang mendekati kebenaran. Memang rasa itu pernah hampir membunuhnya saat Mayasha tidak membalas pesannya beberapa hari. Bahkan akalnya setengah gila saat bayangan itu menari di pelupuk mata. "Kamu tahu, Li ... berhubungan dengan pasangan yang memiliki jalan kelam itu tidak mudah. Ibu tidak mau kamu mati perlahan menahan ribuan panah cemburu yang jelas menembus di tempat sama berkali-kali. Jadi, Ibu mohon ... akhirilah hubunganmu dengan Mayasha. Sungguh, Ibu tidak keberatan jika soal kasta, tapi ini soal norma. Kamu pasti tidak ingin terjadi sesuatu jika suatu saat nanti dia menjadi bahan ejekan di masyarakat karena pekerjaannya. Ibu beri waktu kamu tiga hari untuk menyelesaikan hubungan ini," sambung sang ibu lalu beranjak meninggalkan pria yang men
WANITA PANGGILAN 32 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraBerteman dalam kurun waktu cukup lama pasti meninggalkan banyak kesan untuk sebuah persahabatan. Di mana dapat membaca bahasa tubuh dan mengenal karakter masing-masing dengan begitu mudah. Tidak ada gunanya jika menutupi apa yang tersembunyi di balik aura wajah.Pilihan bercerita atau memendam merupakan hal sulit jika berhadapan keduanya dalam satu waktu. Begitu juga dengan Lian, ia tidak tahu harus menjawab apa ketika pria di sebelahnya menanyakan hal yang belum tahu jawabannya.Marvin mulai tidak sabar menunggu. Wajah itu sudah cukup mewakili kalau memang telah terjadi sesuatu."Kenapa diam? Terjadi sesuatu?" tanya Marvin kedua kali.Pria yang masih tidak tahu jawabannya itu mendongak, menatap teman sekaligus tetangga rumahnya. "Aku nggak tahu harus cerita apa gi
WANITA PANGGILAN 32 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraMayasha tersenyum kecut mendengar lisan yang keluar dari bibir wanita di depannya. Meski begitu ia tahu kalau kasih sayangnya tidak terbatas, melebihi keluarga sendiri.Dengan memainkan ujung jemari, Mayasha mencoba memutar kata yang tepat agar wanita di depannya tidak lagi mengungkit tragedi semalam."Em, itu ... aku terlalu syok melihat sikap Nevan yang lain dari biasanya. Dia seperti tidak terima kalau aku berhenti menerima tamu. Bahkan dia menampar pipiku sangat keras. Entah kenapa, kepalaku mendadak berat saat memikirkan Lian. Aku takut kalau Lian menganggapku wanita yang suka ingkar janji. Semua itu membuat kepalaku benar-benar berputar dan pusing. Aku belum siap jika harus kehilangan Lian saat ini," jelasnya sembari memegang pipinya yang masih sedikit nyeri.
WANITA PANGGILAN 33 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraPilihan tersulit dalam hidup adalah tentang memilih cinta dari dua wanita yang sangat berarti dan segala-galanya. Namun, satu ikatan batin akan mampu mengalahkan perasaan dua insan yang tengah kasmaran. Meski terbagi sama rata, tetapi bila dihadapkan satu pilihan yang tersisa hanyalah luka semata.Lian merasakan benturan hebat akan hal itu. Separuh dinding hatinya telah hancur lebur. Karena sampai kapan pun, logikanya dipastikan akan memilih sang ibu–wanita yang telah berjuang untuknya dalam keadaan sepahit apa pun.Akan tetapi, akalnya juga bisa menggila jika tidak melihat Mayasha untuk selamanya. Apalagi harus melupakan semua kenangan yang telah terlanjur menguat dalam ingatan."Apa yang harus aku lakukan?" Lian masih saja bertanya tentang jawaban yang m
WANITA PANGGILAN 33 B Oleh: Kenong Auliya Zhafira "Maafkan aku, Key ... aku tidak bisa cerita tetang diriku yang dipastikan tidak akan mampu membawa Mayasha berlayar berdua dalam satu perahu. Tolong maafkan aku ...," sesalnya dalam hati, lalu melanjutkan makan siang dan menghabiskan waktu dengan bekerja hingga malam menjelang. Lian ingin segera menyelesaikan semua pekerjaannya secepat mungkin untuk menemui sang kekasih. Lembar demi lembar laporan perkembangan swalayan menjadi pusat perhatiannya. Kehadiran Keya di waktu yang tepat sangat meringankan pekerjaannya. ~ Ketika dua insan itu saling menelan duri, di tempat lain ada seseorang yang tengah berbahagia. Di mana pria itu merasa puas telah membuat Lian menyerah tanpa perlawanan. Nevan bisa menebak kalau sekarang hatinya pasti pecah dan hancur kare
WANITA PANGGILAN 34 A Oleh: Kenong Auliya Zhafira Keinginan yang tidak sejalan membuatnya berubah menjadi penipu hati. Seandainya saja ada jalan lain untuk bisa bersama, maka apa pun itu akan ia lakukan asal tidak membuat Mayasha terluka. "Apa yang harus aku katakan? Sementara cinta ini terus menguat?" batinnya terus bertanya untuk mencari jalan keluar. Namun, tidak pernah menemukan jawaban. Wanita yang mulai merasa ada keanehan akan sikap prianya, perlahan menarik diri dari pelukan. Ia menatap prianya lekat, mulai dari wajah, lalu kedua matanya memaksa bertemu untuk mencari sesuatu yang mengganjal hati. "Kamu kenapa? Kok, sikapmu jadi aneh?" tanya Mayasha. Ia terus menatap mata bening sang pria untuk mencari bayang dirinya. Namun, bayang itu seakan goyah bersamaan pandang mata yang bergerak liar tidak tentu arah. &nb