Share

Memilihmu

Author: Anna Sahara
last update Last Updated: 2025-07-12 21:54:32

"Bawa dia ke ruanganku!" Avyan memberi perintah pada Gibran. Setelah itu, dia pun berbalik, berjalan lebih dulu menuju ruangan yang dimaksud.

Kedua bola mata Zahir sontak terbelalak . 'Yes, berhasil,' ucapnya dalam hati.

"Ayo ikuti aku, Nona!" Gibran langsung memberikan hormat pada Ivy. Sebentar lagi, gadis itu pasti akan menjadi pilihan majikannya, tentu saja dia harus bersikap sopan.

Sebelum Ivy dibawa ke ruangan Avyan, Zahir tidak lupa mengutarakan niatnya. "Tuan, bagaimana dengan saya? Tolong jangan abaikan janji kita, sementara kalian sudah membawa putri kesayanganku ini!"

Gibran menghembuskan napas kasar. Dia sedikit kesal melihat Zahir yang bersikap tamak. Namun demi untuk kelancaran semuanya, dia pun mengeluarkan sejumlah uang cash untuk pria tua itu.

"Aku tidak sering membawa banyak uang cash." Gibran menyerahkan beberapa lembar uang kertas untuk Zahir. "Terima ini dan tidak perlu khawatir dengan perjanjian kita, semua pasti akan diberikan tepat waktu."

Zahir segera menerimanya. Senyum pria paruh baya itu langsung mengembang beberapa centimeter ketika melihat nilai uang di tangannya. Jumlahnya lumayan banyak untuk bersenang-senang malam itu.

"Tapi bagaimana dengan Ivy?" Zahir pura-pura peduli pada keadaan putrinya. "Aku takut ibunya bertanya setelah aku pulang nanti, bagaimana pun Ivy adalah anak yang kami manjakan selama ini."

Gibran tidak sebodoh itu untuk langsung percaya. Sebelum menawarkan pekerjaan itu pada Zahir, dia sudah lebih dulu mencari tahu kehidupan Zahir sekeluarga.

"Nona Ivy akan aman bersama kami," kata Gibran dengan tenang. "Kamu sudah bersedia menyerahkan putrimu, tapi kenapa kamu masih ragu dengan keselamatannya di sini? Atau kamu ingin membatalkannya saja?" Gibran mempertegas.

"Ah ... bukan itu maksud saya, Tuan." Zahir yang tersentak hanya bisa cengengesan. Sungguh, yang dia inginkan hanya penambahan uang untuk mengisi kantongnya, bukan penolakan dari pria itu.

Ivy sendiri merasa muak dengan sikap ayahnya. Kebohongan sang ayah sama saja menusuk jantungnya. Sejak kapan ayahnya memanjakannya? Di usia yang masih sangat muda dan setelah ibunya dinyatakan mengidap sakit parah, Ivy justru harus banting tulang mencari uang dan keperluan sehari-hari mereka.

'Semoga ayah bermurah hati untuk membelikan obat untuk ibu. Setidaknya hingga aku pulang membawa uang,' hanya doa itu yang Ivy panjatkan dalam hatinya ketika dia terpilih menjadi wanita penghibur untuk tuan muda Avyan.

"Lalu apa lagi yang kamu tunggu?" sentak Gibran dengan keras.

"Tidak ada lagi, Tuan." Zahir melirik putrinya yang hanya diam saja. Tatapan itu seperti ingin meminta pembelaan, namun Ivy memilih untuk membisukan mulutnya. Dia menjadi kesal sendiri.

"Kalau begitu saya permisi, Tuan, saya titip putri saya," ucap Zahir kemudian.

Setelah kepergian ayahnya, Ivy pun dibawa ke ruangan lain. Dia berada di ruangan tuan muda Avyan.

Masih menunjukkan sikap polosnya, Ivy berdiri di depan meja kerja Avyan.

Sedangkan tuan muda itu sendiri duduk santai di kursi kebesarannya sambil mengamati Ivy dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Tatapan itu tak ubahnya sedang menelanjangi Ivy. Dia ngedumel dalam hati, 'Ganteng-ganteng tapi otaknya mesum, apa dia kurang puas dengan pelayanan istrinya hingga mencari wanita penghibur?'

"Apa yang membuatmu setuju menjadi wanita penghibur untukku?" Avyan ingin mengetahui niat utama Ivy. "Apa kamu sudah tahu apa saja yang menjadi tugasmu jika menyetujui pekerjaan ini?"

"Aku butuh uang yang banyak, Tuan." Ivy menjawab dengan jujur dan dia tidak berani menatap pria di depannya.

Ivy tetap saja menunduk agar terlihat sopan. "Bukankah Tuan sendiri telah menawarkan sejumlah uang pada ayahku? Aku akan jujur bahwa uang adalah alasan utama kenapa aku tertarik untuk melakukan pekerjaan ini," jawabnya.

"Kamu masih sangat muda, dan punya orang tua yang lengkap," kata Avyan sambil membuka sebuah pesan yang baru saja dikirimkan Gibran.

[Selain dua kakak perempuan, Ivy juga masih mempunyai dua adik laki-laki, Tuan, mereka terancam putus sekolah saat ini.] Setelah membaca pesan itu, Avy menyimpulkan dengan mudah bahwa Ivy bukanlah gadis kecil yang ditemuinya 15 tahun lalu.

'Dede' tidak punya saudara, setidaknya dia tidak pernah bercerita tentang adik atau kakaknya,' pikir Avy, kemudian melanjutkan pertanyaannya pada Ivy.

"Aku ingin tahu, untuk apa uang sebanyak itu? Bisa saja kan kamu mencari uang di luar sana tanpa jalan pintas seperti ini."

"Ibuku sakit parah, Tuan." Ivy terdiam sejenak. Ketika mengingat keadaan ibunya di rumah, tak terasa buliran air mata menitik dengan sendirinya.

Tanpa disadari, Ivy juga mulai menangis sesenggukan. "Aku butuh uang banyak, Tuan, aku butuh uang untuk berobat ibuku sehari-hari, aku juga harus segera membawanya ke rumah sakit jika sudah mendapat uang darimu."

Penjelasan Ivy ternyata cukup menyentuh hati Avyan. Rentetan kalimat sederhana yang diungkapkan Ivy benar-benar menggerakkan hati tuan muda sombong itu.

Avyan juga sangat menyayangi ibunya dan akan berkorban apapun untuk kebahagiaan wanita yang telah melahirkannya itu.

Avyan seketika luluh dan yakin dengan pilihannya kali ini.

Tidak pikir panjang lagi, Avyan segera berdiri dan mendekati Ivy. "Baiklah, aku memilihmu dan kita akan segera melangsungkan pernikahan."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • WANITA PENGHIBUR UNTUK TUAN MUDA AVYAN    Janji Pangeran Kecil

    [Kata ayahku, takdirku sangat buruk, aku hanya anak pembawa sial baginya dan ucapan itu adalah doa, sepertinya kata-kata itu juga menjadi sebuah kutukan, makanya aku dan ibuku selalu ditimpa nasib sial.] 15 tahun lalu, kata-kata itu keluar dari mulut bocah berusia 5 tahun dan Avy masih mengingatnya dengan baik. Kala itu, Avy sudah berusia 10 tahun. Dia yang lebih tua akan memberi penghiburan setiap bertemu dengan si gadis kecil yang sering ditemuinya di tempat pembuangan sampah. {Dedek, bolehkah aku menghancurkan kutukan itu?}[Bagaimana caranya? Apa Kak Yan akan menjadi pangeran dan menciumku seperti dalam film?]{Ya, aku akan menciummu seperti adegan dalam film, tapi tidak sekarang. Suatu hari nanti, saat kamu sudah berusia 20 tahun. Saat itu, kita sudah sama-sama dewasa. Ketika aku memciummu, duniamu akan seketika berubah, kamu tidak perlu bersusah payah lagi untuk mendapatkan uang. Aku yang akan memenuhi semua keinginanmu.}[Kalau begitu, aku akan menunggumu.]Avyan membuka

  • WANITA PENGHIBUR UNTUK TUAN MUDA AVYAN    Permainan Yang Cukup Bagus

    Bab 6. tidak boleh jatuh cinta Sebagai wanita penghibur untuk tuan muda, Ivy hanya bisa menurut saja. Pakaian luar yang dikenakannya dilepas begitu saja. Tersisa lingerie berwarna peach yang mempertontonkan lekuk tubuhnya yang indah. "Telanj4ng ...,!" Avyan berseru lagi. Dia tidak peduli dicap mesum karena hubungan mereka telah resmi sebagai suami istri dan tujuan utamanya untuk menikmati tubuh wanita itu. "Apa ...?" Ivy merasa malu untuk melakukannya. Ini pengalaman pertama baginya. Untuk mengurangi rasa malu, dia pun hendak bergerak ke depan dan akan melepas gaun mininya setelah berada di ranjang yang sama. Akan tetapi suara Avy sudah terdengar melengking, membuat Ivy berhenti bergerak. "Apa kamu tuli?" Melihat Ivy masih mematung, Avyan tidak segan untuk menggertak. "Apa kamu tidak paham dengan kata yang baru saja aku sebutkan, atau kamu ingin membangkang di malam pertama ini?" Tubuh Ivy mulai bergetar. Dia kesulitan untuk menelan ludahnya sendiri. 'Apa dia selalu bersik

  • WANITA PENGHIBUR UNTUK TUAN MUDA AVYAN    Malam pertama

    Masih ada kekhawatiran dalam dirinya, tapi Ivy tidak berani menanyakan langsung pada Avyan. Siapa dia yang berani bertanya tentang kehidupan pribadi tuan muda? Sebelum menjawab, Bibi Mary juga melirik sopir di depan sana. Dia mengenal keluarga Avyan dengan baik, tentu saja dia mengetahui banyak tentang kehidupan pribadi tuan mudanya itu. "Ehmm ...!" Sopir bernama Randiman itu berdehem dengan kuat seakan dia tidak setuju majikan mereka dibicarakan. "Sebentar lagi kamu akan menjadi istrinya, coba saja tanyakan nanti," bibi Mary memberi alasan. Ivy berdecak kesal mendengarnya. Dia juga memalingkan wajah. 'Apa mungkin si tuan muda tampan itu mau berbagi cerita padaku tentang istrinya? Rasanya sangat mustahil, kan dia hanya ingin menjadikan aku sebagai pemuas nafsunya bukan untuk tempat bercerita,' pikirnya. Setelah perjalanan selama lima belas menit, mobil itu berhenti di sebuah klinik kecantikan. Seketika Ivy tercengang melihat bangunan di depan mereka. Dia pernah beberapa ka

  • WANITA PENGHIBUR UNTUK TUAN MUDA AVYAN    Pernikahan

    "Apa ...? Pernikahan?" Ivy tersentak dengan penuturan Avyan. "Tuan ingin menikahi saya? Bukankah Tuan sudah memiliki istri?" Dari ayahnya, Ivy sudah mengetahui status Avyan yang merupakan pria beristri. Meski belum terdengar memiliki keturunan dari istrinya, tapi di hadapan publik, pernikahan Avyan tergolong langgeng dan romantis. Ivy juga penasaran kenapa Avyan masih mencari wanita penghibur padahal pria itu sudah memiliki istri yang cantik jelita? Sudah menginjak tahun ke dua, tidak pernah terdengar berita miring dari pernikahan Avyan. Dengan terjadinya pernikahan kedua, tentu saja Ivy semakin takut dicap sebagai perusak rumah tangga orang. Avyan tersenyum kecut. "Jadi kamu tidak ingin memiliki status yang jelas? Kamu hanya ingin melayaniku dan dicap sebagai wanita penghibur saja tanpa ada pernikahan?" "Bu ... bukan begitu maksud saya, Tuan." Ivy menjadi gugup. Tentu saja dia lebih memilih dinikahi daripada dijadikan pemuas nafsu saja. Akan tetapi, bagaimana jika istri

  • WANITA PENGHIBUR UNTUK TUAN MUDA AVYAN    Memilihmu

    "Bawa dia ke ruanganku!" Avyan memberi perintah pada Gibran. Setelah itu, dia pun berbalik, berjalan lebih dulu menuju ruangan yang dimaksud. Kedua bola mata Zahir sontak terbelalak . 'Yes, berhasil,' ucapnya dalam hati. "Ayo ikuti aku, Nona!" Gibran langsung memberikan hormat pada Ivy. Sebentar lagi, gadis itu pasti akan menjadi pilihan majikannya, tentu saja dia harus bersikap sopan. Sebelum Ivy dibawa ke ruangan Avyan, Zahir tidak lupa mengutarakan niatnya. "Tuan, bagaimana dengan saya? Tolong jangan abaikan janji kita, sementara kalian sudah membawa putri kesayanganku ini!" Gibran menghembuskan napas kasar. Dia sedikit kesal melihat Zahir yang bersikap tamak. Namun demi untuk kelancaran semuanya, dia pun mengeluarkan sejumlah uang cash untuk pria tua itu. "Aku tidak sering membawa banyak uang cash." Gibran menyerahkan beberapa lembar uang kertas untuk Zahir. "Terima ini dan tidak perlu khawatir dengan perjanjian kita, semua pasti akan diberikan tepat waktu." Zahir seg

  • WANITA PENGHIBUR UNTUK TUAN MUDA AVYAN    Uang Segalanya untuk Ivy

    Ivy tidak sempat lulus dari sekolah menengah atas, dan karena alasan itu hingga hari ini dia mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan tetap. Sebagai penunjang hidupnya, dia hanya mengikuti pekerjaan sampingan yang ditawarkan oleh beberapa temannya. Terkadang Ivy akan menjadi kurir makanan dan obat-obatan. Di lain waktu, dia juga bisa menjadi pelayan di tempat-tempat tertentu. Di usia muda, Ivy pun sudah menjadi pemburu uang. Demi tuntutan hidup, Ivy menjelma menjadi sosok yang materialistis, ke mana uang berhembus, dia akan mengikuti arahnya. Bersama sang ayah, Ivy berdiri di ruang tamu nan mewah itu. Ini pertama kalinya, dia memasuki villa megah bak istana itu. "Apapun yang mereka katakan, kamu tidak boleh membantah!" Zahir mengingatkan lebih dulu. Kali ini, dia harus memastikan jika kedatangan mereka pasti diterima. "Baiklah." Ivy mengangguk patuh. Di lantai 2. "Sepertinya kamu sangat mengenal baik keluarga si Pak tua itu," ucap Avyan sebelum turun ke lantai s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status