Share

WANITA-WANITA MASA LALU SUAMIKU
WANITA-WANITA MASA LALU SUAMIKU
Penulis: Cistykeyla

BAB 1

Rara hanya tersenyum, sejak kandasnya pertunangannya dengan Nathan, Rara memang tidak suka jika harus menghadiri acara-acara yang melibatkan banyak orang, terutama orang-orang yang dikenalnya. Seperti saat ini. Di tangannya ada undangan pernikahan dari teman SD-nya. Sudah pasti acara ini akan menjadi acara reuni dadakan.

"Ra...kamu harus move on, kamu harus bisa melanjutkan hidup kamu, Ra." kata Fina sedih sambil melihat ke arah Rara.

Rara terdiam, matanya mengembun mendengar kata-kata Fina. Rara juga inginnya begitu, bisa mengikhlaskan tulisan hidupnya yang tak berjalan dengan baik. Namun hatinya masih terasa sakit dan pedih.

Nathan, laki-laki itu tega memutuskan pertunangan mereka tanpa alasan yang jelas, membuat persiapan pernikahan mereka yang hampir selesai, harus berhenti begitu saja. Dan yang lebih menyakitkan, hanya berselang sebulan dari laki-laki itu memutuskan pertunangan mereka, terdengar kabar bahwa Nathan menikahi wanita lain di kota tempatnya bekerja.

Rara yang syok ditambah keluarganya yang malu, membuat Rara memilih untuk menutup diri dan menghindari acara apapun, tujuan Rara hanya satu, tidak melihat tatapan kasihan dari orang-orang itu.

"Fin, aku gak usah datang aja ya." pinta Rara dengan wajah memelas.

Fina terdengar menghembuskan nafas panjang, dia menatap wajah Rara dengan lembut.

"Kinara Larasati..." Fina memanggil nama lengkap Rara. "Berhenti bersikap seperti ini. Menarik diri dari dunia luar bukanlah jawaban dari masalah kamu, Ra."

"Kamu ikut, kamu harus mulai menghadapi dirimu sendiri." lanjut FIna. "Tidak ada gunanya meratapi hidup seperti ini, kamu pasti bisa bangkit, Ra."

Mata Rara berkaca-kaca menatap Fina.

"Nanti, ada teman kita yang akan datang, kamu pasti menyesal kalo gak ikut." kata Fina sambil mengerlingkan matanya membuat Rara heran.

"Siapa?" tanya Rara.

"Revan, teman masa kecil kita." jawab Fina terdengar riang. "Kamu masih ingat kan?." tanya Fina.

Mata Rara tampak terkejut, tentu saja dia masih ingat dengan teman masa kecilnya itu.

"Kita sudah lama gak kumpul berempat, Ra."

"Terakhir kita ketemu Revan waktu perpisahan SD kan?" tanya Fina sambil menatap mata Rara. Rara mengangguk.

Pikiran Rara kemudian terbang ke beberapa tahun silam, ketika mereka berempat masih duduk disekolah dasar. Rara dan Fina, Revan dan Bastian. Mereka adalah fantastic four, begitu mereka menyebut diri mereka saat itu. Karena rumah mereka yang berdekatan, mereka jadi suka bermain bersama.

Revan saat itu tinggal bersama dengan kakek dan neneknya, dia dititipkan disana karena kedua orang tuanya sedang sibuk mengelola bisnis di Singapura. Mereka berempat menjadi teman satu kelas, mereka sangat senang sekali, dan persahabatan mereka berlanjut hingga mereka kelas enam.

Sampai akhirnya, Revan pindah mengikuti orang tuanya setelah kelulusan, sejak itu Rara, Fina dan Bastian kehilangan kontak dengannya.

Waktu berlalu, dan hari acara semakin dekat. Mereka pun sepakat untuk menginap di vila Revan, karena memang acaranya diadakan di Puncak, Bogor.

Rara melihat ke sekeliling, villa Revan cukup besar dan sangat indah, terletak di dataran tinggi membuat udara sekelilingnya terasa sejuk. Tampak kebun bunga mengelilingi bangunan utama villa. Rara tersenyum melihatnya.

Rara segera mengikuti kedua sahabatnya untuk masuk ke dalam villa karena tiba-tiba gerimis datang.

"Hei, Brooo...you look amazing." kata Bastian yang terdengar sok bahasa inggris.

Rara belum melihat sosok Revan karena tubuhnya terhalang oleh tubuh Bastian dan sebuah pilar.

"Hahaa... kamu bisa aja Bas." balas Revan, suaranya sangat asing ditelinga Rara, tentu saja dia terakhir kali mendengar suara laki-laki itu ketika mereka masih SD. "Mana Rara?"

Jantung Rara berdebar lebih cepat ketika mendengar laki-laki itu menyebut namanya.

Mata Revan dan Rara bertubrukan, sesaat dunia seperti berhenti berputar. Revan dan Rara terdiam dan saling menatap untuk beberapa saat.

Revan kemudian melangkah mendekati Rara dan mengambil koper Rara dari tangannya.

"Halo, Kinara Larasati." kata Revan dengan tersenyum, matanya memandang lekat manik mata Rara yang berwana hitam keabuan.

"Hai, Van." jawab Rara sedikit gugup. Entah mengapa Rara melihat ada yang berbeda dimata sahabat masa kecilnya itu.

Malam harinya, pesta pernikahan Mahen, teman SD mereka, digelar dengan cukup mewah, dan seperti tebakan Rara, Nathan juga datang.

Rara melihat dari kejauhan Nathan tampak mesra menggandeng seorang wanita yang sudah pasti adalah istrinya.

Mata Rara sedikit berembun, meskipun dia tidak ingin melihat pemandangan didepannya, tapi tetap saja bayangan mereka tertangkap sudut matanya.

"Aku ke kamar mandi dulu, Fin." pamit Rara lalu cepat-cepat pergi.

Rara memilih merapat ke balkon. Niatnya ingin menenangkan diri, tapi kehadiran seorang pria membuat emosinya meledak. Nathan menghampirinya dengan senyum menjijikan.

Lantas saja Rara segera berbalik badan. Namun, Nathan mencengkeram tangannya.

"Lepaskan aku!"

"Aku hanya ingin bicara, Ra. Kenapa kamu jual mahal sekali sih." kata Nathan terdengar kesal, laki-laki itu mencengkram tangan Rara karena wanita itu hendak pergi dan menolak berbicara dengannya.

"Gak ada lagi yang perlu kita bicarakan!" tolak Rara kasar. Matanya menatap nyalang pada mantan tunangannya itu. Hatinya yang masih terluka membuatnya tak sudi berlama-lama dengan lelaki itu.

"Hei, lepaskan tanganmu!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status