WANITA-WANITA MASA LALU SUAMIKU

WANITA-WANITA MASA LALU SUAMIKU

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-03
Oleh:  CistykeylaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
27Bab
718Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Apa jadinya kalau reuni manis dengan sahabat masa kecilmu berujung pada malam panas bersama? Serasa terjebak, Kinara harus mau menerima pinangan Revan untuk menjadi istrinya setelah mereka melakukan hubungan satu malam. Namun, kebenaran demi kebenaran didapatkan Kinara setelah pernikahannya dengan Revan. Kinara, wanita yang memiliki krisis kepercayaan setelah mengalami kegagalan pada hubungannya yang terdahulu, harus menelan pil pahit saat mengetahui kalau suaminya ternyata penikmat one stand night. Para wanita masa lalu suaminya itu pun kini datang silih berganti dalam kehidupan pernikahan mereka. Bagaimana perjalanan pernikahan Kinara dan Revan? Apakah mereka bisa mempertahankan pernikahan?

Lihat lebih banyak

Bab 1

BAB 1

Rara hanya tersenyum, sejak kandasnya pertunangannya dengan Nathan, Rara memang tidak suka jika harus menghadiri acara-acara yang melibatkan banyak orang, terutama orang-orang yang dikenalnya. Seperti saat ini. Di tangannya ada undangan pernikahan dari teman SD-nya. Sudah pasti acara ini akan menjadi acara reuni dadakan.

"Ra...kamu harus move on, kamu harus bisa melanjutkan hidup kamu, Ra." kata Fina sedih sambil melihat ke arah Rara.

Rara terdiam, matanya mengembun mendengar kata-kata Fina. Rara juga inginnya begitu, bisa mengikhlaskan tulisan hidupnya yang tak berjalan dengan baik. Namun hatinya masih terasa sakit dan pedih.

Nathan, laki-laki itu tega memutuskan pertunangan mereka tanpa alasan yang jelas, membuat persiapan pernikahan mereka yang hampir selesai, harus berhenti begitu saja. Dan yang lebih menyakitkan, hanya berselang sebulan dari laki-laki itu memutuskan pertunangan mereka, terdengar kabar bahwa Nathan menikahi wanita lain di kota tempatnya bekerja.

Rara yang syok ditambah keluarganya yang malu, membuat Rara memilih untuk menutup diri dan menghindari acara apapun, tujuan Rara hanya satu, tidak melihat tatapan kasihan dari orang-orang itu.

"Fin, aku gak usah datang aja ya." pinta Rara dengan wajah memelas.

Fina terdengar menghembuskan nafas panjang, dia menatap wajah Rara dengan lembut.

"Kinara Larasati..." Fina memanggil nama lengkap Rara. "Berhenti bersikap seperti ini. Menarik diri dari dunia luar bukanlah jawaban dari masalah kamu, Ra."

"Kamu ikut, kamu harus mulai menghadapi dirimu sendiri." lanjut FIna. "Tidak ada gunanya meratapi hidup seperti ini, kamu pasti bisa bangkit, Ra."

Mata Rara berkaca-kaca menatap Fina.

"Nanti, ada teman kita yang akan datang, kamu pasti menyesal kalo gak ikut." kata Fina sambil mengerlingkan matanya membuat Rara heran.

"Siapa?" tanya Rara.

"Revan, teman masa kecil kita." jawab Fina terdengar riang. "Kamu masih ingat kan?." tanya Fina.

Mata Rara tampak terkejut, tentu saja dia masih ingat dengan teman masa kecilnya itu.

"Kita sudah lama gak kumpul berempat, Ra."

"Terakhir kita ketemu Revan waktu perpisahan SD kan?" tanya Fina sambil menatap mata Rara. Rara mengangguk.

Pikiran Rara kemudian terbang ke beberapa tahun silam, ketika mereka berempat masih duduk disekolah dasar. Rara dan Fina, Revan dan Bastian. Mereka adalah fantastic four, begitu mereka menyebut diri mereka saat itu. Karena rumah mereka yang berdekatan, mereka jadi suka bermain bersama.

Revan saat itu tinggal bersama dengan kakek dan neneknya, dia dititipkan disana karena kedua orang tuanya sedang sibuk mengelola bisnis di Singapura. Mereka berempat menjadi teman satu kelas, mereka sangat senang sekali, dan persahabatan mereka berlanjut hingga mereka kelas enam.

Sampai akhirnya, Revan pindah mengikuti orang tuanya setelah kelulusan, sejak itu Rara, Fina dan Bastian kehilangan kontak dengannya.

Waktu berlalu, dan hari acara semakin dekat. Mereka pun sepakat untuk menginap di vila Revan, karena memang acaranya diadakan di Puncak, Bogor.

Rara melihat ke sekeliling, villa Revan cukup besar dan sangat indah, terletak di dataran tinggi membuat udara sekelilingnya terasa sejuk. Tampak kebun bunga mengelilingi bangunan utama villa. Rara tersenyum melihatnya.

Rara segera mengikuti kedua sahabatnya untuk masuk ke dalam villa karena tiba-tiba gerimis datang.

"Hei, Brooo...you look amazing." kata Bastian yang terdengar sok bahasa inggris.

Rara belum melihat sosok Revan karena tubuhnya terhalang oleh tubuh Bastian dan sebuah pilar.

"Hahaa... kamu bisa aja Bas." balas Revan, suaranya sangat asing ditelinga Rara, tentu saja dia terakhir kali mendengar suara laki-laki itu ketika mereka masih SD. "Mana Rara?"

Jantung Rara berdebar lebih cepat ketika mendengar laki-laki itu menyebut namanya.

Mata Revan dan Rara bertubrukan, sesaat dunia seperti berhenti berputar. Revan dan Rara terdiam dan saling menatap untuk beberapa saat.

Revan kemudian melangkah mendekati Rara dan mengambil koper Rara dari tangannya.

"Halo, Kinara Larasati." kata Revan dengan tersenyum, matanya memandang lekat manik mata Rara yang berwana hitam keabuan.

"Hai, Van." jawab Rara sedikit gugup. Entah mengapa Rara melihat ada yang berbeda dimata sahabat masa kecilnya itu.

Malam harinya, pesta pernikahan Mahen, teman SD mereka, digelar dengan cukup mewah, dan seperti tebakan Rara, Nathan juga datang.

Rara melihat dari kejauhan Nathan tampak mesra menggandeng seorang wanita yang sudah pasti adalah istrinya.

Mata Rara sedikit berembun, meskipun dia tidak ingin melihat pemandangan didepannya, tapi tetap saja bayangan mereka tertangkap sudut matanya.

"Aku ke kamar mandi dulu, Fin." pamit Rara lalu cepat-cepat pergi.

Rara memilih merapat ke balkon. Niatnya ingin menenangkan diri, tapi kehadiran seorang pria membuat emosinya meledak. Nathan menghampirinya dengan senyum menjijikan.

Lantas saja Rara segera berbalik badan. Namun, Nathan mencengkeram tangannya.

"Lepaskan aku!"

"Aku hanya ingin bicara, Ra. Kenapa kamu jual mahal sekali sih." kata Nathan terdengar kesal, laki-laki itu mencengkram tangan Rara karena wanita itu hendak pergi dan menolak berbicara dengannya.

"Gak ada lagi yang perlu kita bicarakan!" tolak Rara kasar. Matanya menatap nyalang pada mantan tunangannya itu. Hatinya yang masih terluka membuatnya tak sudi berlama-lama dengan lelaki itu.

"Hei, lepaskan tanganmu!"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
27 Bab
BAB 1
Rara hanya tersenyum, sejak kandasnya pertunangannya dengan Nathan, Rara memang tidak suka jika harus menghadiri acara-acara yang melibatkan banyak orang, terutama orang-orang yang dikenalnya. Seperti saat ini. Di tangannya ada undangan pernikahan dari teman SD-nya. Sudah pasti acara ini akan menjadi acara reuni dadakan."Ra...kamu harus move on, kamu harus bisa melanjutkan hidup kamu, Ra." kata Fina sedih sambil melihat ke arah Rara.Rara terdiam, matanya mengembun mendengar kata-kata Fina. Rara juga inginnya begitu, bisa mengikhlaskan tulisan hidupnya yang tak berjalan dengan baik. Namun hatinya masih terasa sakit dan pedih. Nathan, laki-laki itu tega memutuskan pertunangan mereka tanpa alasan yang jelas, membuat persiapan pernikahan mereka yang hampir selesai, harus berhenti begitu saja. Dan yang lebih menyakitkan, hanya berselang sebulan dari laki-laki itu memutuskan pertunangan mereka, terdengar kabar bahwa Nathan menikahi wanita lain di kota tempatnya bekerja.Rara yang syok di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-03
Baca selengkapnya
BAB 2
"Hei, lepaskan tanganmu!" kata Revan marah dan menghempaskan tangan Nathan dari lengan Rara.Nathan terkejut dengan kehadiran Revan, dia tidak pernah melihat Revan sebelumnya."Kamu gak papa, Ra?." tanya Revan cemas sambil memeriksa tangan Rara.Rara menggeleng lalu bersembunyi dibalik tubuh Revan.Nathan terlihat kesal, perhatian Revan pada Rara sedikit mengganggu hatinya, padahal Nathan sudah menikah."Siapa kamu, tidak usah ikut campur urusan kami!" kata Nathan kasar.Revan tersenyum mengejek."Hei, Bung. Apa perlu saya panggilkan istri anda agar dia melihat suaminya sedang mengganggu wanita lain?" sindir Revan."Sialan kamu!" Nathan hendak mengulurkan tangannya membogem Revan namun Revan lebih dulu menghindar."Nathan!" Rara memekik. "Jadi, ini pacar baru kamu, Ra?" tanya Nathan sambil memandang Revan dari atas ke bawah."Hati-hati, Ra, laki-laki seperti dia pasti banyak main sama wanita." kata Nathan meremehkan Revan, padahal dia sendiri sudah mengkhianati Rara.Rara mengabaikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-03
Baca selengkapnya
BAB 3
"Agrhhhhhh!." Rara terhenyak dan segera membuka mata ketika mendengar teriakan Fina. Ia melihat temannya itu sudah berdiri di depan pintu kamarnya dengan wajah panik.“Fina?.” tanya Rara bingung.“Apa yang kalian lakukan?!.” teriak Fina.Rara kemudian melihat pada tubuhnya sendiri yang terasa aneh. Tubuh Rara menegang saat mendapati bahwa dia sedang tidak memakai apapun dibalik selimut, dia juga merasakan sakit pada area intinya.Rara melihat Fina yang sedang menatapnya dengan tatapan menyesal. Rara lalu menoleh dan melihat Revan yang tepat ada disebelahnya, dalam ranjang yang sama, dan dalam satu selimut yang sama."Ahggggggg!." jerit Rara saat menyadari Revan juga tidak mengenakan pakaian. ***Rara, Revan, Bastian dan Fina sedang ada di ruang tamu di Villa milik Revan sekarang.Fina dan Bastian menatap tajam ke arah Revan dan Rara. Suami istri itu seperti orang tua yang sedang memarahi anak-anak mereka."Van, kok lu tega sih?." tanya Bastian dengan nada yang tak bersahabat."Rara
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-03
Baca selengkapnya
BAB 4
Rasanya seperti mimpi, Rara menyetujui lamaran pernikahan mendadak dari Revan hanya karena kejadian satu malam itu. Saat ini, Rara melihat pantulan dirinya sendiri didalam cermin. Rara masih merasa tak percaya jika hari ini dia akan menikah."Ra, kamu siap?." tanya mamanya, dilihatnya putri semata wayangnya itu dengan mata yang berkaca-kaca. Rara mengangguk, lalu berbalik menghadap ke arah mamanya."Ma, maafin Rara ya." kata Rara dengan suara bergetar. Rara meminta maaf karena selama ini sudah membuat mamanya sedih. Dia merasa sudah membuat malu papa mamanya ketika pertunangannya dengan Nathan kandas begitu saja."Sayang, kamu gak perlu minta maaf. Papa mama ga pernah merasa bahwa itu adalah kesalahan kamu." kata mama Rara sambil memegang tangan putrinya. Dia sangat paham dengan apa yang Rara katakan."Mulai hari ini lepaskan semua tentang masa lalu kamu ya, tidak perlu mengingatnya lagi." kata mama Rara lembut."Sekarang sudah waktunya kamu menatap masa depan. Masa depanmu dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-03
Baca selengkapnya
BAB 5
"Van, kamu sudah pulang?." tanya Rara yang terbangun karena merasa ingin buang air kecil.Dilihatnya laki-laki itu sedang duduk ditepian sofa, tepat disampingnya."Iyah, aku baru aja datang. Kamu udah makan?." tanya Revan lembut sambil merapikan anak rambut Rara yang jatuh dipipinya. Rara tersipu, wanita itu masih belum terbiasa dengan sikap suaminya yang manis. "Aku tadi makan kue yang kita beli. Kamu udah makan?." ganti Rara bertanya. Revan menggeleng."Aku juga belum." jawab Revan."Gimana kalo kita makan diluar aja, ada tempat asik didekat sini buat pacaran." ajak Revan."Hmmm...boleh juga." kata Rara setuju. Rara kemudian berganti pakaian sementara Revan menyegarkan dirinya dengan mandi.Revan membawa Rara ke sebuah cafe yang sedang kekinian di kota Bandung. Cafe itu terletak ditempat yang strategis membuatnya mudah dijangkau.Cafe itu buka dari siang hingga tengah malam, dan semakin ramai dengan pengunjung dimalam hari.Saat Revan dan Rara datang, sudah banyak antrian disana, n
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-05
Baca selengkapnya
BAB 6
"Ya, ampun, Revan. Aku sempat ragu loh tadi, kupikir aku salah lihat." kata wanita itu sambil memeluk dan mencium pipi Revan yang sedang duduk.Mata Rara membola melihat pemandangan didepannya, sedangkan Revan tampak terkejut dengan kedatangan wanita itu."Kamu nginep di hotel mana, Van. Nanti aku...""Sayang, ini temanku, namanya Mela..." kata Revan memotong ucapan Mela.Mela terdiam, dia segera menoleh ke belakang, mengikuti arah mata Revan. Mela melihat seorang wanita yang sangat cantik jelita meski tanpa make up yang tebal, Mela memperhatikan Rara sesaat lalu kembali memandang Revan."Ups, maaf, aku gak tau kalau kamu lagi sama seseorang." kata Mela dengan ciri khas wanita penggoda, membuat Rara ingin mencakar wajahnya.Hati Rara masih panas karena melihat pipi Revan dicium oleh bibir wanita itu."Dia pacar baru kamu, Van?." tanya Mela santai, dia hendak duduk dikursi dekat Revan."Dia istriku." kata Revan tegas membuat Mela hampir terjungkal."Kami baru saja menikah beberapa hari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-06
Baca selengkapnya
BAB 7
"Ra, kita gak usah nunda punya anak ya." kata Revan sambil mengusap lembut perut rata Rara.Rara membuka matanya, kantuknya seketika hilang. Dia sedikit terkejut mendengar ucapan Revan."Kamu udah siap, Van?." tanya Rara serius. Dia tak menyangka Revan akan membahasnya diawal pernikahan mereka.Rara pikir karena mereka adalah pengantin baru, Revan ingin menikmati dulu kebersamaan mereka hingga beberapa bulan kedepan, baru akan berpikir punya anak.Karena setau Rara, Bastian dan Fina seperti itu, mereka sengaja menunda memiliki anak karena masih ingin berduaan."Siap lahir batin, sayang." kata Revan.Rara membalik tubuhnya sehingga dia dan Revan saling berhadapan. Rara menatap lekat manik mata suaminya itu."Beneran kamu siap?." tanya Rara memastikan.Revan mengangguk."Biasanya kan laki-laki masih pingin begituan lebih lama, Van. Apalagi kita pengantin baru." kata Rara masih belum percaya.Revan tertawa mendengar ucapan Rara, istrinya itu sungguh pintar membuatnya merasa gemas.Revan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-08
Baca selengkapnya
BAB 8
Revan sedang berbicara dengan seorang wanita di proyeknya, Rara yang duduk tak jauh dari tempat mereka berdiri memperhatikan dengan seksama.Rara sedikit kesal melihat klien wanita disamping Revan itu terus melihat dan memperhatikan suaminya.Rara tahu tatapan wanita itu bukan tatapan yang biasa, tapi tatapan suka dan memuja. Padahal Revan tadi sudah memperkenalkan Rara sebagai istrinya pada wanita itu, tapi ternyata tak membuat wanita itu menjaga matanya."Dasar wanita genit." Rara mengomel sendiri, dia menyesap jus jeruk yang ada didepannya.Revan memang laki-laki yang tampan, bahkan ketampanannya diatas rata-rata. Tubuhnya yang tinggi dan atletis dengan berat badan yang ideal membuatnya semakin rupawan.Revan sesekali terlihat menoleh ke arah Rara, saat mata mereka bertemu, senyum mereka saling mengembang. Rara menyukai interaksi kecilnya dengan Revan.Dulu ketika bersama dengan Nathan, entah mengapa Rara tidak pernah mendapati hal-hal kecil yang manis seperti ini."Baiklah kalau b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-10
Baca selengkapnya
BAB 9
"Van, aku mau bicara!" kata sosok itu ketika sudah lebih dekat dengan mereka.Rara menggigit bibirnya dalam, dia menatap Revan dan sosok wanita itu bergantian. Rara lalu melepaskan tangannya dari tangan Revan, membuat Revan menoleh."Aku tunggu disana, Van." kata Rara lalu segera masuk ke restoran tanpa menunggu jawaban suaminya.Revan sedikit keberatan, dia hendak mengejar Rara namun wanita didepannya menghandang. Matanya melotot."Kamu mau apa sih, ganggu banget jadi cewek!" kata Revan kesal."Kamu berhutang penjelasan sama aku, Van!" kata wanita itu.Revan menarik nafasnya panjang. Kesal."Dengar ya, Dinda. Dari awal kamu ngejar aku, aku sudah bilang gak akan menjanjikan hubungan apa-apa sama kamu.""Kita cuma one night stand, gak lebih!.""Aku juga gak pernah maksa kamu. Jadi aku gak berhutang apa-apa sama kamu!." kata Revan dengan suara rendah tapi penuh penekanan. Wajahnya marah dan serius."Tapi aku mencintai kamu, Van." kata Dinda sedih, air matanya berlinang.Revan melihat ora
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya
BAB 10
"Van, ayo kita ngobrol!." kata Rara ketika melihat Revan yang baru saja keluar dari kamar mandi.Revan tertegun, ternyata Rara masih mengingat janjinya siang tadi."Baiklah, aku ganti baju dulu ya." kata Revan sambil membuka lemari dan mengambil piyama tidurnya.Rara duduk ditepian ranjang menunggu suaminya berganti pakaian. Rara sudah mulai terbiasa melihat tubuh polos suaminya.Revan terdiam sesaat sebelum menghampiri Rara. Sebenarnya ada perasaan takut terselip dihatinya, Revan takut Rara tidak bisa menerima masa lalunya dan membuat pernikahan mereka yang baru seumur jagung menjadi berantakan."Ra, aku sudah cerita kan kalo aku jatuh cinta padamu sejak dulu." kata Revan setelah duduk disebelah istrinya.Rara mengangguk, dibiarkannya Revan menggenggam jemari tangannya."Dan, saat aku tahu kalau kamu bertunangan, aku patah hati." Revan terdiam sejenak sebelum melanjutkan ceritanya."Aku mulai suka mabuk-mabukan.""Aku sering menghabiskan waktu di club. Aku jadi suka kehidupan malam."
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-19
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status