Share

BAB 207. Tidak sopan.

“Terserah Mbak aja mau bilang apa,” sungutku.

“Eh, Ta. Aku cuma mau kasih tahu, ini Ibu lagi sakit, tadi pas ambil wudu untuk salat Zuhur terpeleset dan jatuh. Kami sudah bawa ke klinik. Ibu sekarang di rawat. Kamu ke sini, ya? Eh, jangan lupa bawa uang kami tidak ada duit untuk bayar biaya rawat Ibu.” Sebenarnya aku sangat syok dan juga sedih mendengar kabar ini, tapi karena yang memberi tahu adalah Mbak Susi aku jadi kesal padanya.

“I—ya, Mbak. Insya Allah aku ke sana.”

“Jangan pakai insya Allah, Ta! Kamu harus segera ke sini!”

“Iya, Mbak. Insya Allah.”

“Kamu itu insya Allah terus. Aku ti ....” Tuuutt! Kumatikan telepon. Percuma saja ngasih tahu Mbak Susi.

Ponsel kembali berdering. Tapi, tidak kujawab. Biarkan saja. Mbak Susi itu bisanya ngajak ribut saja.

“Siapa, Ta. Kok kayaknya kamu kesal gitu?”

“Mbak Susi, Mah. Ngasih tahu kalau ibu masuk rumah sakit. Jatuh di kamar mandi,” jawabku sedih.

“Innalillahi wa’innailaihiroji’un. Terus gimana kondisi ibumu, Ta?”

“Aku enggak tanya sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status