Share

Kecurigaan?

Mataku terus menatap kearah jam dinding yang berada di kamar sambil mengeringkan rambutku, sedangkan Mas Bagas aku minta untuk membuat sarapan. Roti tawar dioles margarin dan ditaburi coklat meses, pesanku padanya tadi.

Kami kesiangan, lebih tepatnya aku yang akan kesiangan karena Mas Bagas bisa kapan saja datang ke tempat kerjanya sesuka hati. Tadi setelah salat subuh, suamiku itu mengajakku melakukan begituan. Dia bilang jika tidak malam maka pagi pun jadi, dan aku tidak bisa menolaknya.

"Udah selesai mas?" tanyaku.

Saat ini aku sudah pergi ke dapur, melihat pekerjaan suamiku.

"Sudah," sahutnya sambil memperlihatkan beberapa potong roti diatas piring.

"Kamu ganti baju dulu, udah aku siapin diatas tempat tidur. Biar ini dimasukkan ke dalam kotak makan, kita sarapan sambil jalan saja."

"Sarapan sambil jalan?" tanyanya mengulang perkataanku.

"Iya, udah siang sayang," sahutku.

"Apa tadi kamu bilang?" Mas Bagas urung pergi ke kamar malah balik dan memelukku yang sedang sibuk menca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status