공유

44. Pov Usman

Setelah Ibu meninggal, dua tempat itu aku jual dengan dalih hasilnya akan dibagi tiga, saat itu Nurma juga tidak bisa melawan. Apalagi Si Fikri, awas aja kalau dia berani ikut campur urusan keluarga kami.

Dengan berbagai macam alasan aku tetap menahan uang itu. Enak sekali si Nurma, dia yang entah lahir dari rahim siapa, tiba-tiba berada di tengah keluarga kami lalu mengambil sebagian harta yang harusnya menjadi milik kami berdua. Terlepas dia anak kandung Bapak ataupun bukan. Tapi sepertinya Nurma memang anak kandung Bapak, buktinya waktu menikah Bapak sendiri yang menjadi walinya. Bodo amat, toh Bapak dan Ibu sudah tidak ada, mereka tidak akan tahu dua tempat itu dibagi tiga atau tidak.

Sialnya, Nurma terus mendesakku untuk memberikan uang itu hingga habis kesabaranku dan aku keceplosan mengatakan bahwa dia adalah anak haram. Setelah itu aku tahu Nurma mencari kabar tentang Ibu kandungnya, tapi tenang saja, wanita itu sudah tidak ada di tempat. Aku tidak akan membiarkan Nurma berte
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status