Share

bab 3

Penulis: Eri Setiani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-19 03:05:28

WARUNG SOTO MBOK KARSIEM 3

"Kamu siapa? Kamu bukan Bapak!" Aku mundur sampai menabrak lemari yang ada di dapur.

"Hahaha." Sosok yang menyerupai Bapak tertawa, ia lalu berubah menjadi mahluk tinggi besar berbulu lebat seperti dalam mimpiku.

Pintu dapur yang tadi sudah aku kunci terbuka sendiri, di depan pintu sosok pocong tadi terbang melayang-layang, ia terbang mendekatiku.

Aku dikepung dua sosok mahluk yang sangat menyeramkan. Tubuhku rasanya panas dingin, keringat bercucuran, kaki gemetar, aku ingin berlari namun tungkai kakiku rasanya lemas.

Aku terduduk di lantai dapur. Ceplak..tanganku menyentuh sesuatu, aku menunduk, demi melihat apa yang sudah aku pegang. Sebuah benda panjang dan lengket, mataku mengikuti di mana akhir benda itu, sebelumnya aku belum pernah melihat benda ini di rumah.

Astaga, ternyata benda panjang dan lengket itu berakhir di mulut sosok yang amat menyeramkan, sosok berambut gimbal dengan lidah panjang persis seperti di dalam mimpiku. Aku melepaskan benda yang ternyata itu lidah mahluk itu. Air liur sosok berambut gimbal itu menetes-netes, baunya sangat busuk, perutku mual mencium baunya.

Bukan hanya dalam mimpiku saja, mahluk-mahluk ini benar-benar mendatangiku. Aku ingin mengucap doa namun otakku tidak bisa mengingat doa satu pun.

"Kamu ingin menjadi santapanku?" Sosok berambut gimbal itu bicara, suaranya amat menakutkan.

"Pergi, kalian!" Aku memberanikan diri untuk bicara. Aku bicara sambil menutup mata, aku takut melihat wujud mahluk-mahluk menyeramkan itu.

"Hahaha." Ketiga mahluk itu tertawa keras, mereka menertawaiku yang ketakutan. Beberapa saat kemudian hening, aku membuka mata, ketiga sosok tadi sudah tidak ada. Aku menghembuskan napas, lega karena mahluk tadi sudah tidak ada.

Prang...terdengar suara pecahan benda di depan. Aku berdiri, takutnya ada maling masuk rumah dan memecahkan kaca. Suara itu berasal dari ruang tamu, aku berlari ke ruang tamu.

Ternyata suara itu berasal dari foto keluarga yang jatuh, bingkai kaca foto itu pecah berkeping-keping.

Aku menyingkirkan pecahan-pecahan kaca dan mengambil foto keluarga berukuran besar itu. Keningku berkerut, foto keluarga ini tidak pernah goyah, kenapa bisa jatuh?

Aku letakkan foto di atas meja, keanehan terjadi, dari foto itu mengeluarkan darah.

"Aagh." Aku lemparkan foto itu, tanganku berlumuran darah.

Darah dari foto semakin banyak. Dari mulut, hidung dan mata kami mengalir banyak darah. Bau anyir sangat menusuk penciumanku. Setelah darah berhenti mengalir, Bapak di dalam foto sangat menyeramkan, ia melirikku dan menyeringai, seringainya sangat menakutkan.

"Hihihi." Terdengar suara bersahut-sahutan, bersamaan dengan itu lampu hidup mati, hidup mati. Mahluk-mahluk menyeramkan itu kembali muncul. Aku berlari menjauh dari mereka. Tanpa sengaja aku menjatuhkan pecahan kaca dan terinjak.

Jleb, beberapa kaca menusuk kakiku, rasanya sangat sakit dan perih. Darah segar mengalir deras. Tubuhku gemetar dan lemas, mahluk-mahluk menyeramkan itu kian dekat. Aku berlari menghindar dengan pecahan kaca masih menancap di telapak kakiku. Tak kuhiraukan rasa sakit yang mulai menjalar, aku berlari masuk kedalam kamar, setelah menutup pintu aku melompat ke atas tempat tidur.

Kuambil ponselku yang tergeletak di atas nakas, aku mencari nomor Aska, sial tidak ada sinyal. Aku kembali menghubungi Aska dan tersambung.

[Aska, cepat pulang. Mbak takut sendirian di rumah]

[Itu akibat kamu lanc*ng. Aku akan membuatmu tutup mulut] bukan suara Aska yang kudengar, melainkan suara Mbok Karsiem

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • WARUNG SOTO MBOK KARSIEM   bab 27

    WARUNG SOTO MBOK KARSIEM 27Semua panik melihat Pak Rangsu mengeluarkan darah dari hidungnya."Pak Rangsu." Pakde Darmaji mendekati Pak Rangsu.Masih dengan mulut komat-kamit membaca doa, Pak Rangsu mengangkat tangan, mengisyaratkan Pakde Darmaji untuk jangan menganggunya.Untuk beberapa saat Pak Rangsu masih membaca doa dengan mata terpejam.Pak Rusdi membuka mata setelah ia selesai membaca doa."Pak Rusdi, hidung anda berdarah," ucap Abdul."Tidak apa-apa, Pak. Alhamdulillah  jin kiriman dari Mbah Broto sudah pergi.""Alhamdulillah, jadi keluarga saya sudah terbebas dari gangguan Mbah Broto, Pak Rusdi?" Tanya Abdul."Untuk saat ini, iya. Tapi saya tidak yakin untuk besok.""Apa mereka masih akan mengganggu keluarga saya lagi?""Sepertinya begitu, ilmu hitam yang dimiliki Mbah Broto sangat kuat, saya sampai kewalahan dib

  • WARUNG SOTO MBOK KARSIEM   bab 26

    WARUNG SOTO MBOK KARSIEM 26Abdul dan anak-anaknya berlari ke dalam kamar. Di sana Lastri menjerit-jerit dan mengerang kesakitan."Sakit..sakit...tolong sakit," Lastri melolong kesakitan."Bu, ada apa? Ibu kenapa?" Asna memegang tangan Lastri."Tolong Ibu, Asna. Tubuh Ibu sakit sekali, panas, serasa terbakar." Lastri benar-benar sangat menderita."Bagaimana ini?" Abdul mondar-mandir, ia panik melihat keadaan istrinya yang melolong dan merintih kesakitan."Bapak tidak tahu siapa yang bisa dimintai tolong?" Aska menaikkan alisnya, ia hanya mengetes apakah bapaknya masih dalam pengaruh Mbah Broto atau tidak, jika masih dalam pengaruh Dukun itu, pasti Abdul akan segera mendatangi rumah Mbah Broto."Bapak enggak tahu harus minta tolong siapa," jawab Abdul."Bagus." Aska menjentikkan jarinya."Bagus kamu bilang? Lihat keadaan ibumu seperti ini kamu bilang

  • WARUNG SOTO MBOK KARSIEM   bab 25

    WARUNG SOTO MBOK KARSIEM 25"Mungkin benar apa yang Aska katakan jika Mbok Karsiem yang telah bekerjasama dengan Mbah Broto," ucap Asna."Aku yakin banget, Mbak," ujar Aska."Kenapa kamu yakin banget kalau Mbok Karsiem yang bekerjasama dengan Mbah Broto?" Tanya Pakde Darmaji."Ibu, kan sudah pernah cerita sama Bapak jika rahasia penglaris celana dalamnya Mbok Karsiem ketahuan Asna, ditambah Lastri datang melabrak Mbok Karsiem," Bude Parni menepuk keras bahu Pakde Darmaji yang duduk disampingnya."Ibu kan hanya cerita soal penglaris celana dalam, enggak bilang kalau Lastri melabrak Mbok Karsiem," ujar Pakde Darmaji."Eh, iya. Ibu lupa cerita.""Jika memang Mbah Broto bekerjasama dengan Mbok Karsiem, apa sebabnya mereka bekerja sama?" Tanya Pakde Darmaji.Asna dan Aska mengedikan bahu, mereka juga tidak tahu apa yang membuat Dukun dan penjual soto itu bekerjasama. 

  • WARUNG SOTO MBOK KARSIEM   bab 24

    WARUNG SOTO MBOK KARSIEM 24Pakde Darmaji dan Bude Parni datang berboncengan mengendarai motor.Kedua orang itu turun tergesa dari motor, Bude Parni tergopoh-gopoh menghampiri Asna, Pakde Darmaji membuntuti Bude Parni."Ngapain itu anaknya Mbok Karsiem ke sini, Nduk?" Tanya Bude Parni."Bude tahu Murni datang ke sini?" "Tadi di jalan Bude lihat dia keluar dari halaman rumahmu," jelas Bude Parni."Bapakmu di mana, Na?" Tanya Pakde Darmaji."Bapak ada di pangklong, katanya ada orang yang ingin membeli lemari dalam jumlah banyak Pakde," jawab Asna."Syukurlah kalau bapakmu enggak ada di rumah," tukas Pakde Darmaji."Memang ada apa, Pakde?""Ada yang ingin Pakde beritahukan kepada kamu dan juga Aska. Di mana dia?" Tanya Pakde Darmaji."Dia keluar sebentar, Pakde.""Yasudah, kita tunggu saja Aska, Pak,

  • WARUNG SOTO MBOK KARSIEM   bab 23

    WARUNG SOTO MBOK KARSIEM 23Abah Somad memejamkan mata dengan mulut komat-kamit membaca doa, tak lama kemudian keadaan menjadi tenang."Kekuatan mereka cukup kuat, satu dari mereka melakukan pesugihan dan....""Dan apa, Bah?" "Dan penglaris yang dia pakai hanya sebagian kecil dari persekutuannya dengan setan, yang lebih parahnya, pesugihan yang dilakukannya, wanita itu sudah mengorbankan banyak nyawa untuk dijadikan tumbal.""Astagfirullah, saya pikir wanita itu hanya menggunakan penglaris, ternyata sampai sejauh ini.""Ujian hidup memang berat, salah satunya kemiskinan. Bagi mereka yang tidak kuat dengan ujian yang Allah berikan, mereka memilih jalan pintas dengan cara meminta bantuan kepada selain Allah, padahal ada harga mahal yang harus mereka bayar dengan meminta bantuan kepada selain Allah," Abah Somad lalu menghembuskan napas."Apa yang harus saya lakukan, Bah? Ap

  • WARUNG SOTO MBOK KARSIEM   bab 22

    WARUNG SOTO MBOK KARSIEM 22Lastri kejang-kejang, matanya melotot memandang langit-langit. Asna, Aska dan Bude Parni panik melihat keadaan Lastri."Ibu, Ibu kenapa?" Asna berusaha menyadarkan ibunya."Aduh, bagaimana ini," ucap Bude Parni panik."Kenapa dengan Lastri?" Pakde Darmaji datang bersama Pak Rusdi."Enggak tahu, Pakde. Tiba-tiba Ibu kejang-kejang," jawab Aska.Pak Rusdi mendekati Ibu, mulutnya komat-kamit membaca sesuatu."Bisa tolong ambilkan air putih," pinta Pak Rusdi.Aska mengangguk, secepat kilat pemuda itu melesat ke dapur, tak lama kemudian ia sudah kembali dengan membawa segelas air putih di tangannya."Ini, Pak." Aska menyerahkan air itu kepada Pak Rusdi.Pak Rusdi menerima air itu, mulut beliau komat-kamit membaca doa, lalu ditiupnya air itu."Basuhlah wajah ibumu." Pak Rusdi memberikan air itu kepada

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status