공유

53-MUNTAH

“Tidak bisa seenaknya kita menutup pintu masuk ke Gunung Sepuh Mang,” kata Aki Karma menjawab pertakaan Mang Rusdi.

“Tapi Ki. Apakah Aki tidak lihat, semakin hari semakin banyak orang yang  di sesatkan oleh para makhluk gunung di sana. Apakah kita akan menutup mata atas kejadian-kejadian tersebut hingga saat ini Ki? ” Mang Rusdi terlihat kekeh dengan keinginannya menutup pintu masuk ke Kampung Sepuh.

"Tenang Mang, tenang dulu."

Beberapa warga mencoba menenangkan Mang Rusdi pada saat itu. Dia terlihat begitu emosi kali ini. Setelah mendengar cerita dibalik kesuksesan A Wawan yang selama ini yang dikenal baik olehnya, sampai anaknya yang bekerja dengannya malah akan dijadikan tumbal. Kecewa dan juga terpukul hati Mang Rusdi, hingga dia menahan kepalan tangannya dengan begitu kuat seperti kalau ada A Wawan di depan mungkin sudah di layangkan beberapa pukulan padanya.

“Sesat, itu gunung Sesat. Dari zaman kita dulu gunun

pujangga manik

Terima kasih sudah menjadi pembaca setia Warung Tengah Malam Jangan lupa Vote dan Review nya ya, supaya saya tetap semangat untuk menulis Bab selanjutnya Dan jangan lupa, saya sedang membuat cerita baru yang berjudul KUTUKAN LELUHUR yang kini ada di aplikasi GN. jangan lupa dibaca ya terima kasih

| 1
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.
댓글 (3)
goodnovel comment avatar
m shidiq
jangan lupa, buat yang sudah tamat baca WARUNG TENGAH MALAM, baca juga cerita dengan judul KUTUKAN LELUHUR yaitu kisah bapaknya si ujang semasa hidup di kampung sepuh pada tahun 1980 an
goodnovel comment avatar
Eunyon Karkun
ok thor lanjut ah
goodnovel comment avatar
Shara Akane
hayo si ujang kenapa ampe muntah gitu??
댓글 모두 보기

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status