Share

78-HILANG

“Kang, kalau Akang teh kuncen tempat ini?” Kata Mang Nandi yang penasaran denganku.

“Ah bukan Kang, saya mah hanya yang punya warung di kampung, dan gak sengaja ketemu sama Akang berdua," kataku.

“Masa, Kang ah, emang ini dimana Kang, Kampung Parigi bukan?” kata Mamat.

“Bukan Kang, Kita semua mungkin sekarang sedang ada di Gunung Sepuh,” kataku mencoba menjelaskan.

“HAAAH??? ”

Mamat dan Mang Nandi seketika kaget dengan yang aku ucapkan. Aku pikir itu wajar, mengingat mereka mungkin tersesat dan terjebak di Pasar Jurig sehingga mereka akan kaget kalau mereka ternyata ada di Gunung Sepuh.

“Ja...jadi… kita semua ada di dalam gunung anu di keramatkan Kang? ” Kata Mamat sambil bergidik ketakutan.

“Mang, Mang, Mang Nandi! ” Ucap Mamat.

Mang Nandi yang saat itu berjalan di depan Mamat menengok ke arah Mamat, lalu terlihat Mamat melambaikan tangannya ke arah Mang Nandi.

“Mang, Mang kadieu! (Mang Kesini!)” Kata Mama

pujangga manik

Terima kasih sudah menjadi pembaca setia Warung Tengah Malam Untuk yang meminta penambahan bab ketika upload, mohon maaf belum saya penuhi hingga hari ini. dikarenakan kesibukan saya selain menulis yang hanya bisa mengupload satu bab selama satu hari. namun saya saat ini sedang mencoba mengatur waktu agar bisa mengupload lebih dari satu bab setiap harinya semoga keinginan para pembaca bisa terwujud jangan lupa komen bintang lima dan vote terus warung tengah malam ya terima kasih

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Lumin Ca
koin.....oh koin..... lagi seru baca bab habis......
goodnovel comment avatar
beby rr
critanya bgus sih.. tp kok trlalu bertele2 menjabarkan sesuatu yg sharusnya gausa dijabarkan kita pun udh fham jd sering skip klimat2 yg trlalu bertele2
goodnovel comment avatar
Aprin Ningsih
sayang nunggu sampai besok padahal udah semanggat bgt bcanya...harus nunggu koin dlu baru dpt dibuka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status