Share

Anggun tolong aku

Romeo pun menyusul Vino ke arah pintu dan kemudian dia memeluk Vino dari belakang.

“Romeooo ….”

Clek!

“Aku hanya mau membukakan pintu untuk bapak. Tidak usah berteriak seperti itu, yang lain sudah pada tidur. Aku masih normal, tidak akan macam-macam kepada bapak. Apalagi harus merusak bokong bapak yang indah. Hahaha,” gelak tawa Romeo terdengar sangat renyah ketika melihat sang dosen killer yang ditakuti satu kampus ketakutan oleh tingkahnya. Dia pun menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur dengan masih terpingkal-pingkal.

“Kamu—”

Dengan emosi, Vino menindih dan menduduki Romeo dan kemudian mencekik longgar mahasiswa tidak berakhlak tersebut.

“Tolong-tolong,” teriak Romeo. “Pak, Jangan lakukan itu kepadaku—”

Dari pintu kamar yang terbuka, Anggun, Vita dan Allina melihat perbuatan Vino yang mereka anggap tidak senonoh kepada

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status