Share

6. SI BODYGUARD

Pagi ini Alexa nampak memilih pakaian yang akan dikenakannya. Ranjangnya terlihat berantakan dengan tumpukan pakaian. daripada memikirkan kondisi ranjangnya, dia lebih memikirkan akan berpenampilan seperti apa pagi ini. Bagaimanapun dia harus tampil cantik, anggun dan menawan untuk pertemuan dengan general manager produk kosmetik Lovable. dia harus memberikan kesan terbaik di awal pertemuan mereka.

bukankah itu salah satu alasan dia memiliki berbagai barang dari Brand ternama untuk menunjang penampilannya terlihat modis dan berkelas. semua itu semata demi citranya sebagai seorang artis. 

Setelah memilih outfit yang cocok, dia mulai memoles wajahnya dengan berbagai produk kecantikan, mulai dari serum, foundation, bedak, hingga highlighter untuk memberikan kesan glowing pada wajahnya. Dia memoleskan satu persatu dengan teliti untuk mempercantik penampilannya hari ini. Dia tidak boleh terlihat norak tapi juga tidak boleh terlihat biasa saja. kesan pertama sangat penting untuk pertemuan hari ini. dan dia tidak ingin gagal.

Alexa bisa saja meminta make up artis untuk mendandaninya, tapi karena sikapnya yang sedikit pemilih selalu saja ada yang menurutnya kurang bila di rias oleh make up Artis. selain itu kulitnya yang sensitif juga menjadi masalah baginya bila menggunakan make up sembarangan. Semenjak menjadi artis mau tidak mau Alexa harus mulai peduli terhadap setiap merek kosmetik yang dirias ke wajahnya, karena bila tidak, kulit sensitifnya akan menimbulkan jerawat dan memperburuk penampilannya. Sehingga dia memutuskan untuk merias wajahnya sendiri.

Alexa siap dengan dress dibawah lutut berwarna navy, dengan rambut yang dibiarkan terurai, anting-anting panjang menghiasi telinganya nampak cantik mempertegas leher jenjangnya. beberapa aksesoris penunjang lain juga tidak lupa digunakan Alexa. Membuat penampilan Alexa terlihat simpel namun tetap elegan. 

Alexa sudah menghubungi Toby yang mengatakan kalau dia sudah ada di lobby. Alexa hanya perlu turun. dia sedang menunggu pintu lift terbuka. Sambil menunggu Alexa masih memikirkan penyelamatnya waktu itu. Apa dia hanya tamu yang berkunjung atau mereka mungkin saja bertetangga.

Alexa sangat ingin bertemu dan mengucapkan terima kasih dengan tulus atas bantuan yang diberikan pria itu. walaupun pria itu tampak memperlakukannya dengan acuh bahkan cenderung cuek namun sepertinya dia seorang yang pengertian.. Mahendra. Nama yang bagus. Batin Alexa.

Alexa masuk ke dalam lift dan tidak beberapa lama pintu lift terbuka dan dia sudah berada di lobby.  Beberapa penjaga apartemen yang mengenalinya membungkukkan kepala kepada Alexa dan dibalas Alexa dengan membungkuk sambil memberikan senyuman.

Dia harus selalu ramah kepada semua orang. Terlebih lagi mereka adalah orang yang menjamin keamanan tempat tinggalnya. Selain itu sebagai public figure sangat penting untuk selalu terlihat ramah dan bersahabat bahkan ketika kamu sedang lelah sekalipun. Hal itulah yang dipelajari Alexa bila ingin karir di dunia hiburan berjalan lama.

Toby melambaikan tangannya dan Alexa mempercepat langkahnya menghampiri Toby. Dia tidak boleh terlambat. hal kedua yang diingat Alexa adalah ketepatan waktu bila berjanji dengan orang lain. dulu waktu awal karirnya dia sempat terlambat ke lokasi syuting karena terjebak macet, dan crew disana menatapnya dengan sinis, melihat hal itu, Pak William dengan segera memberikannya seorang asisten manajer untuk membantunya dalam segala hal. sejak saat itulah Toby dengan setia menjadi Asisten manajer bahkan cenderung sebagai ‘pesuruh’ Alexa. 

Langka Alexa melambat ketika dia melihat seseorang yang sedang menuju sebuah mobil merah yang sedang terparkir tidak jauh dari mobil Toby. Wajah Alexa seketika bersemangat.

“hei…. pria mobil merah,” teriak Alexa sedikit berlari mengejar Mahendra yang sudah masuk ke dalam mobilnya.

Tentu saja Mahendra tidak mendengar panggilan Alexa. Dia menghidupkan mobilnya dan mulai melajukan mobilnya meninggalkan parkiran apartemen.

“Hei…. Mahendra tunggu,” ucap Alexa setelah mengingat nama Mahendra. tapi terlambat karena mobil Mahendra sudah melaju. Toby yang kebingungan menghampiri Alexa.

“Siapa dear,, apa Kau mengenalnya?” Tanya Toby Penasaran.

“bukan siap-siapa, hanya seseorang yang ingin aku ucapkan terima kasih,” ucap Alexa terlihat pasrah dan berjalan masuk ke dalam mobil Toby.

sepertinya sangat sulit bertemu dan mengucapkan terima kasih pada pria itu. tapi hal itu memberikan sedikit harapan dalam diri Alexa, sepertinya Mahendra memang penghuni di Apartemen ini. dia hanya perlu mencari tahu nomor unit apartemen Mahendra.

*** 

Alexa, pak William dan Toby sudah berada di Lobby perusahaan Lovable. Untuk ukuran sebuah perusahaan kosmetik, perusahaan Lovable terbilang sukses bahkan lobby kantornya saja dirancang semewah mungkin. Dari kabar yang beredar hal itu juga disebabkan karena perusahaan ini merupakan salah satu anak perusahaan dari Trinandra Group. Sebuah perusahaan multi nasional yang berkecimpung di berbagai bidang usaha mulai dari pangan, advertising, kosmetik bahkan property. 

Alexa tidak terlalu mengenal siapa itu pemilik Trinandra Group. Tapi berbeda dengan pak William. Sebagai seorang yang berkecimpung di bisnis hiburan dia harus mampu menjalin komunikasi dan pertemanan dari berbagai kalangan. Karena itu, begitu mengetahui perusahaan Kosmetik ini ingin meminangnya, pak william terlihat begitu antusias.

Mereka diajak oleh seorang staf dari perusahaan Lovable ke sebuah ruang pertemuan dan meminta mereka menunggu sebentar karena CEO sedang ada tamu. Pak William mengangguk dan mengatakan tidak masalah karena bagaimanapun juga CEO mereka adalah orang yang sibuk.

Alexa terkejut melihat perubahan sikap pak William yang biasanya begitu cerewet dan bawel bila harus menunggu berubah menjadi begitu penurut. 

"Sepertinya orang yang akan kita temui ini sangat berpengaruh," ucap Alexa cuek sambil memandang ponselnya. Dia sedang berselancar di dunia maya. Mengamati perubahan jumlah followernya di dunia maya.

"Berhentilah memandang ponselmu, dan perbaiki cara dudukmu. Mungkin sebaiknya aku memberimu tabloid bisnis sesekali, Dia adalah pengusaha muda paling sukses di negeri ini," ucap pak William kesal karena Alexa duduk dengan begitu santainya.

Alexa menurut saja dan langsung menegakkan posisi duduknya. Dia tidak ingin si tua William menceramahinya di kantor agensi nanti.

Tidak beberapa lama seorang perempuan datang sambil membawa hidangan berupa makanan ringan dan menghampiri mereka.

"Mohon menunggu sebentar, pak Mahendra sedang menuju kesini," ucap wanita itu kemudian berlalu setelah menutup pintu.

Alexa cukup terkejut mendengar namanya. Namanya sama dengan si mobil merah. Tapi dia yakin itu hanya kebetulan. Memamgnya nama Mahendra hanya dimiliki satu orang?? Hanya kebetulan saja mereka memiliki nama yang sama.

Seseorang membuka pintu membuat ketiganya mengalihkan pandangan menuju sumber suara. Pak William terlihat senyum bahagia sambil berdiri dan sedikit membungkuk memberikan hormat.

Toby terlihat terpaku menatap sosok pria bertubuh atletis dengan tatapan tajam dan rahangnya yang tegas serta tubuhnya yang tinggi yang lebih cocok bila menjadi seorang model majalah dewasa. Sedangkan Alexa yang duduk hanya bisa melongo terkejut tidak mempercayai pandangannya sendiri.

_arsanna_

Hai,,, Ini novel perdanaku. Selamat Membaca, semoga menyukainya.

| Sukai

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status