Pagi itu kota Jakarta sudah mulai menampakkan aktivitas dan bunyi bersahutan dari berbagai kendaraan. Pedagang kaki lima mulai menjajakan dagangannya berharap adanya rezeki di pagi yang cerah ini. Beberapa pedagang koran yang berjejer di sepanjang jalan mulai mengatur dagangan mereka. Mereka merapikan majalah dan koran harian terbitan hari ini. Ada berbagai jenis majalah dan koran dipajang untuk dijual mulai dari berita ekonomi hingga selebriti. Ada satu berita selebriti yang cukup heboh dan menggemparkan dengan tagline
'Artis Naungan Glint Gold Management (GGM) kepergok berpelukan mesra dengan pria misterius' menjadi berita utama di koran lokal hari ini. Beberapa pejalan kaki yang penasaran mulai mengambil koran itu.
Ternyata berita menghebohkan itu tidak hanya termuat di koran, majalah online pun menjadikan berita ini sebagai tagline utama mereka. Banyak dari anak muda yang sedang menunggu bis umum mulai berbisik-bisik. Mereka mulai menerka nerka siapa aktris yang dimaksud. Walaupun foto keduanya Nampak dikaburkan tetapi dari postur tubuh dan rambut mereka seperti dapat menebak siapa aktris yang dimaksud. Hanya saja mereka masih penasaran mengenai siapa pria yang bersama aktris itu.
***
Di Sebuah ruang tidur yang terlihat luas dan mewah dengan warna dinding cream. Meja hias di dalam kamar tersebut diisi berbagai item wanita dari lipstik, eyeshadow hingga berbagai jenis parfum dari berbagai brand terkenal. Disana juga terdapat sebuah ranjang dengan ukuran 2x2 meter dengan ukiran yang sangat mewah. walaupun tampak berantakan karena selimut tebal berbulu yang menutupi hampir seluruh ranjang. Ranjang yang seakan hanya tumpukan selimut mulai nampak ada pergerakan dan selimut bulu itu mulai tersibak.
Seorang wanita dengan pipi tirus dan wajah putih bercahaya dihiasi hitung yang tinggi serta tubuh semampai nampak bangun dari tidurnya dan mulai melakukan peregangan sebentar. Tapi bukannya bangun dengan wajah segar, dia nampak terlihat sangat berantakan dengan mata sedikit membengkak. rambutnya bahkan tidak beraturan.
Kesadaran gadis itu seperti belum kembali sepenuhnya. Dia menggaruk tengkuknya sambil memandang sekitarnya. Dia terlihat kebingungan dan merasa sedikit mual. Tiba-tiba suara ponsel berdering dan gadis itu bergegas mencari ponselnya diantara ranjangnya yang begitu berantakan. Begitu menemukannya dia langsung menerima panggilan itu tanpa melihat siapa penelponnya.
"ALEXA,,, Apa kau berniat membuatku bangkrut dalam semalam," ucap seseorang yang berteriak kepadanya dan membuat gadis yang dipanggil Alexa itu menjauhkan ponsel dari telinganya.
Telinganya terasa sakit mendengar seseorang berteriak di pagi hari seperti saat ini. "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti, aku bahkan baru bangun," ucap Alexa kesal tidak terima diteriaki.
"Kau baru bangun? Dimana kau tidur semalam? Apa kau mengenali dimana kau berada sekarang," tanya seorang pria yang terdengar sedikit tua. Tapi nada bicaranya tiba-tiba mereda dan terdengar khawatir.
Alexa memandang sekeliling dan merasa mengenali tempat ini sekarang. "Tentu saja aku tidur di Apartemenku," ucap Alexa kesal. Sambil beranjak dari ranjangnya. Langkahnya terhenti, kepalanya masih terasa sakit sekali seperti habis dipukul dengan palu.
"Bagus,, sekarang bersiaplah, Toby akan menjemputmu. Bergegaslah. Tidak perlu berdandan, sebaiknya tinggalkan apartemenmu sebelum awak media mengepungmu disana," ucap pria ditelpon sebelum mengakhiri panggilannya.
Alexa yang masih belum bisa berpikir jernih hanya melemparkan ponselnya ke ranjang dan mulai memasuki kamar mandi. Dia butuh mandi air hangat agar tubuhnya segar. Dasar manajer sinting. umpat Alexa dalam hati.
Tidak beberapa lama Alexa keluar dari kamar mandi masih dengan pakaian yang mencolok untuk dikatakan baju tidur. Dia masih menggunakan gaun ketat di atas lutut lengkap dengan aksesoris di tangan dan lehernya. Alexa menghampiri ranjang dan mencari ponselnya, ketika menemukannya dia mencari nomor seseorang, tapi ponselnya tiba-tiba berdering tanpa pikir panjang Alexa langsung mengangkatnya.
"Toby,,,, semalam kau yang menjemputku pulangkan?? Bagaimana ini Toby.. pria brengsek itu bahkan berselingkuh dariku. Aku benar benar sakit hati," ucap Alexa sambil menangis cukup kencang.
Alexa merasa ditipu sekarang, Aries. Vokalis sebuah band yang menjadi kekasihnya ternyata selingkuh darinya selama ini. Dirinya dan Aries menjalin hubungan diam diam karena keduanya memiliki fanbase yang cukup berpengaruh. Alexa sebenarnya tidak keberatan mereka go Public, tapi Aries menolaknya, dia beralasan akan membahayakan bagi Alexa bila fans fanatiknya sampai mengganggu kehidupan Alexa. saat itu, Alexa merasa Aries sangat perhatian padanya. Dia baru mengetahui perselingkuhan Aries setelah mengangkat ponsel Aris ketika dia izin ke toilet semalam. Wanita di telepon itu bahkan meminta Aris datang ke apartemennya di malam hari seperti semalam. Alexa langsung menutup panggilan wanita itu ketika Aris muncul dan terjadilah pertengkaran diantara mereka.
Dari perdebatan itu, Alexa tahu bahwa dengan alasan jadwal padat dan jarangnya mereka bertemu menjadi alasan Aries berselingkuh darinya. Alexa sadar, jadwalnya dan Aries yang tidak menentu. Aries yang kadang harus keluar kota untuk manggung, dan kejaran paparazzi sehingga kadang mereka harus bersembunyi bila ingin bertemu menjadi kendala bagi keduanya untuk dapat bertemu dengan leluasa. Tapi Alexa tetap percaya pada ucapan manis Aries tentang kesetiaan. Percaya Aries akan tetap setia padanya meskipun intensitas pertemuan mereka yang jarang. Alexa yang kesal melemparkan minumannya ke wajah Aries dan meninggalkannya. Setelah itu Alexa memutuskan untuk pergi ke kelab malam karena merasa marah dan kesal. Tanpa sadar dia malah mabuk karena minum terlalu banyak.
"Kalau bukan aku bagaimana kau bisa sampai apartemenmu dengan selamat, Nona," ucap seorang diseberang sana yang memiliki suara cukup feminim untuk seorang pria.
Alexa menghela nafas mendengar jawaban Toby. Pikirannya yang kacau membuatnya tidak dapat berpikir jernih. Tentu saja asistennya ini sangat bisa diandalkan.
"Berhenti memikirkan lelaki brengsek itu, lebih baik pikirkan masalah yang baru saja kau buat dear," ucap Toby sedikit kesal.
Alexa nampak berpikir. Masalah apa yang sudah ditimbulkannya, hingga pak William dan Toby mengingatkan hal yang sama. Padahal ini masih terlalu pagi baginya membuat masalah. apa salah jika dia patah hati. Justru sekarang dialah yang berada dalam masalah.
"Aku tahu kau kecewa, tapi bagaimana mungkin kau menggandeng pria yang tidak kau kenal di kelab semalam, untung aku segera sampai, kalau tidak entah apa yang terjadi padamu sekarang. Kau itu seorang artis," ucap Toby panjang lebar karena kesal.
Benarkah dia melakukan itu. Pikir Alexa. "Tapi kau sudah membereskan semuakan?" Tanya Alexa santai.
"Tentu saja, untung saja dia salah satu fansmu. Setelah kuberikan kartu berisi tanda tanganmu dan mengancamnya jika mengatakan yang tidak-tidak. Dia mau bekerjasama. Tapi tidak dengan paparazi yang memergoki dirimu semalam. Semuanya jadi kacau sekarang," ucap Toby hampir sedikit berteriak.
"Kau dan si tua Liam bisa mengatasi masalah dengan media. Sudahlah aku mau mandi dan berendam," ucap Alexa ingin mengakhiri panggilan itu tapi batal karena toby berteriak.
"No dear.., ga ada acara berendam yah.. aku sedang dijalan menuju apartemenmu. Sebaiknya kau segera keluar dari sama sebelum awak media mengepung pintu apartemenmu dan tidak ada siapapun yang bisa masuk dan memberimu makan tanpa melewati mereka," ucap Toby mengancam dengan nada melengking.
"Kau mengancamku?? Awas yah,," ucap Alexa dengan sedikit penekanan diakhir.
"Bacalah berita online di ponselmu sekarang, biar kau paham kekacauan apa yang sudah kau buat. Aku akan tiba 15 menit lagi. Aku akan menunggumu di parkiran," ucap Toby kemudian mematikan panggilannya.
Alexa segera mengikuti perintah Toby. Dia membaca halaman berita Online dan menyadari seberapa gawat masalah yang dibuatnya sampai manajer dan asistennya begitu ingin dia keluar dari kediamannya segera mungkin. Tanpa pikir panjang dia segera ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Selamat tinggal berendam. Dia harus bergegas.
Alexa Maharani, seorang gadis berumur 25 tahun yang berprofesi sebagai artis. Sebagai seorang artis nasional Alexa dituntut untuk selalu tampil sempurna. Padahal kepribadiannya sangat berbeda. Dia gadis yang ceroboh, energik, dan cenderung tidak peduli, tapi demi image yang dibangunnya bertahun tahun dia harus selalu mampu terlihat sempurna.
Sepuluh menit kemudian Alexa sudah keluar dari apartemennya menuju lift tapi dari kejauhan dia mendengar suara-suara ribut, karena khawatir mereka mungkin awak media, Alexa segera mengambil langkah menuju tangga darurat. Dia berharap para awak media berpikir dia masih berada di dalam apartemennya.
Sesampainya di basement, Alexa menghubungi toby kembali.
"Loe dimana?? Kok nggak langsung jemput gue di pintu masuk basement?" Tanya Alexa emosi.
"Maaf dear,, aku baru sampai dan lagi mau parkir. Tunggu deh aku bakal kesana bentar lagi. Bersembunyilah dulu sampai aku datang," balas Toby merasa bersalah.
Alexa mematikan ponselnya. Dia tidak perlu bersembunyi, dia merasa penampilannya sangat biasa sekarang. Hanya dengan jins ketat, jaket hitam bertopi dan kacamata. Dia bahkan tidak memakai riasan. Hanya mengoleskan lip balm dan sedikit bedak tadi. Dia sangat yakin tidak ada yang akan mengenalinya.
Tapi beberapa orang yang melewati basement tampak melirik ke arahnya dan berbisik sambil sesekali mencuri pandang meyakinkan penglihatan mereka. Bahkan beberapa dari mereka memandangnya dan ponsel di tangan mereka secara bergantian
Memang susah jadi artis terkenal. Bahkan dengan penampilan biasa saja mereka masih mengenaliku. Pikir Alexa mulai menyingkir dan berpura-pura menuju deretan mobil yang sedang terparkir.
Mata Alexa tiba-tiba tertuju pada sebuah mobil yang berisi beberapa orang memegang kamera menuju ke pintu basement tempat dia keluar. Melihat mobil itu berhenti tepat di pintu masuk basement yang tidak jauh dari tempatnya saat ini, refleks Alexa bersembunyi di antara mobil yang terparkir. Toby lama banget. Pikirnya kesal.
Takut ketahuan, Alexa mencoba membuka kap belakang beberapa mobil. Tindakannya sudah seperti maling mobil. Untung saja parkiran sepi kalau tidak akan ada banyak orang yang siap menghakiminya karena salah paham. Tapi dia butuh tempat persembunyian sebelum Toby menjemput.
Tiba-tiba sebuah mobil yang coba dibuka Alexa ternyata tidak terkunci. Tanpa pikir panjang dia langsung masuk ke dalam mobil berwarna merah berjenis Range Rover itu.
Mahendra dalam perjalanan kembali ke kantor setelah mengantar Alexa ke lokasi syuting. Sepanjang perjalanan tadi Mahendra berusaha meyakinkan Alexa untuk membatasi komunikasinya dengan dunia maya dengan memberikan berbagai macam alasan. Mulai dari masalah privasi sang bintang hingga masalah keamanan karena kebiasaan Alexa yang terlalu terbuka di dunia maya bisa berdampak bagi keamanan gadis itu. Seseorang mungkin saja mengetahui setiap jadwal dan rutinitasnya hanya dengan menscroll akun media sosialnya. Berbagi terlalu banyak informasi dan kegiatan pribadi di akun sosial ibarat memberikan kesempatan seseorang menelanjangi kehidupan pribadi kita. Bukankah hal itu sangat mengerikan? Tapi seperti biasa, Mahendra harus siap kecewa karena gadis manis itu sama sekali tidak peduli apa yang diucapkannya.Apa Alexa tidak bisa mengambil pelajaran dari berapa banyak dia berhadapan dengan orang yang tidak dikenal yang tiba-tiba menghampiri dan menyapanya. Dari sekian banyaknya kiriman hadiah deng
Mahendra sudah memisahkan diri dari Alexa sejak dilihatnya rekan bisnisnya datang. Tapi tetap dia meminta Alexa menunggu. Karena pertemuan ini hanya penandatanganan MOU perjanjian. Dia yakin tidak akan memakan waktu lama, lagipula masih banyak pekerjaan yang harus dibereskannya dikantor. Setelah penandatanganan MOU dia akan mengantar Alexa dan kembali ke kantor.Dua orang pria menghampiri Mahendra, dengan sigap Mahendra menyambut tamu yang sudah ditunggunya. Mahendra segera mempersilahkan mereka duduk dan mulai memanggil waiters untuk mulai mencatat pesanan sarapan tamunya. Sedangkan Mahendra memilih untuk memesan kopi. Sambil menunggu kliennya selesai mengorder pesanan, diam-diam Mahendra mencuri pandang pada Alexa.Dari sudut matanya, Mahendra dapat melihat Alexa yang sedang asyik memakan sarapannya sambil memainkan handphone. Mahendra menggelengkan kepala memikirkan betapa gadis itu sedikitpun tidak bisa melepaskan diri dari gadget di tangannya. Entah keuntungan apa yang didapatnya
"Kita mau kemana?" Tanya Alexa menatap Mahendra yang sedang melajukan mobilnya dengan fokus. Jalanan di pagi hari tidak terlalu ramai namun tetap dibutuhkan konsentrasi tinggi demi menjaga keamanan diri sendiri dan juga pengendara lain "Sarapan," jawaban Mahendra sukses membuat Alexa terkejut. Ekspresi wajah terkejut mendengar jawaban Mahendra. mengapa pria ini mengajaknya sarapan diluar."Sarapan? aku bisa melakukannya di apartemenku,” protes Alexa.“tidak ada salahnya menemani tunanganmu dan sarapan bersama, bukan?” ucap Mahendra lagi.“Kamu pasti sedang mengigau," ucap Alexa tidak percaya.Mahendra tersenyum lebar penuh misteri. Alexa diliputi berbagai pertanyaan akan dibawa kemana dirinya oleh tunangannya ini. Mahendra suka sekali mengajaknya keluar namun tidak mau memberitahukan kemana tujuan mereka. Hal itu kadang membuat Alexa kesal.Alexa dan Mahendra berakhir di sebuah restoran mewah yang di atas gedungnya terdapat sebuah hotel bintang lima. Alexa memesan French Toast with s
"Apa itu?" Tanya Mahendra sambil menatap tajam buket bunga di tangan Alexa."Bunga lily," jawab Alexa santai sambil menciumnya. Alexa selalu suka aroma dari bunga berkelopak lebar ini."Dari," Mahendra mulai berdiri dan mendekati Alexa.Alexa memperhatikan buket bunganya dan tidak menemukan pengirimnya. Baginya hal itu sudah biasa. Namun karena Mahendra bertanya dia berpura memeriksa saja. Dunianya dan Mahendra sangat jauh berbeda. Mungkin bagi Mahendra bunga dikirim saat ada acara tertentu saja."Dari fans," jawab Alexa."Wah,,, apa mereka diperbolehkan mengirim hal semacam ini hingga ke tempat tinggalmu," selidik Mahendra."Mereka tahu aku menyukai bunga Lily dan sering mengirimkan hadiah kesini atau ke kantor management. Tidak perlu khawatir," terang Alexa."Wah,,, mereka sangat perhatian sehingga mengetahui bunga kesukaanmu," nada Mahendra sedikit terdengar sinis."Begitulah. Mereka hanya mencoba menunjukkan cinta dan dukungan mereka padaku," bela Alexa."Aku merasa tersaingi kare
“katakan kamu pasti memiliki masalah dengan Gio,” ucap Alexa.Dia baru tiba di apartemennya ditemani Mahendra. Pria itu dengan sopan memaksa masuk tanpa bisa dihentikan Alexa. dia berdalih sudah lama tidak mengunjungi apartemen tunangannya.“tidak. hanya perasaanmu saja,” ucap Mahendra. Namun dia menghindari tatapan Alexa. hal itu membuat kecurigaan Alexa semakin kuat.“sepertinya aku mulai bisa memahami kebiasaanmu, aku tahu kamu berbohong sekarang,” ucap Alexa sambil berkacak pinggang.Mahendra tidak menjawab dan memilih mengalihkan perhatiannya pada hal lain."Sebenarnya ada masalah apa diantara kalian," tanya Alexa lagi."Aku tidak ingin membahasnya," balas Mahendra."Tapi aku perlu memahami situasinya, agar aku bisa menentukan sikap," Alexa bersikeras.Bagaimana Alexa tidak bersikeras membahas masalah ini, selama di kantor Lovable tadi Mahendra seolah tidak memberikan kesempatan Gio untuk membahas secara detail dengan Alexa. Selain itu nada bicara Mahendra juga dingin dan sinis t
Alexa dan William datang berkunjung ke perusahaan Lovable atas permintaan Mahendra. Ada produk baru yang akan di launching dan Mahendra meminta Alexa khusus untuk datang ke perusahaan sebelum produk resmi dijual ke publik. Mahendra bahkan menyambut Alexa di lobby kantor saat dia mengetahui tunangannya sudah berada disana. Tentu saja tindakannya membuat semua mata yang ada disana menatap dengan tatapan terkejut bercampur penasaran. Apa pemilik perusahaan mereka akhirnya menentukan pilihannya. Apa itu berarti dia tidak akan bertanggung jawab atas kehamilan Joanna yang dikabarkan juga dekat dengannya?“apa Kabar Pak Wil,” sapa Mahendra pada William sambil menjabat tangannya.“seperti biasa. aku selalu baik,” balas William hangat.“syukurlah. Mari kita naik. semua orang sudah menunggu,” ucap Mahendra mempersilahkan William untuk jalan terlebih dahulu“aku senang kamu juga datang,” ucap Mahendra sambil tersenyum.“kalau bukan karena pak Wil yang memintanya aku enggan kesini,” Ucap Alexa be
Alexa turun dari mobil Mahendra dengan buru-buru. Lokasi syuting masih beberapa meter lagi. dia meminta diturunkan di sana karena tidak ingin mengganggu para kru rumah produksi yang sedang bekerja. mungkin dia harus berlari agar lebih cepat tiba.“Mbak Alexa,” sapa seorang pria membuat Alexa berbalik dan mendapati Andika. Seorang aktor muda yang menjadi lawan mainnya saat ini. dia memanggil Alexa ‘Mbak’ karena umur Alexa yang memang dua tahun lebih muda darinya.“hai, Dika, kamu juga baru datang?’ Tanya Alexa kaget karena lawan mainnya masih berkeliaran disini.“tadi aku ke mobil bentar mbak, lokasi juga masih kacau banget. kayaknya bakal ditunda 30 menit deh,” ucap Pria itu sambil menghampiri Alexa dan memeluknya.Alexa membalas pelukan itu. hal yang wajar di antara para pemain menyapa dengan berpelukan alias ‘cipika-cipiki’. selain menunjukkan kedekatan diantara pemain juga menandakan bahwa diantara mereka terjalin chemistry yang baik.“benarkah? syukurlah. aku pikir aku telat,” uc
"Bisakah kamu mengemudikan mobilnya lebih cepat," ucap Alexa panik."Bila aku menambah kecepatan lagi, kita mungkin akan ditilang," balas Mahendra tanpa melepaskan pandangannya dari jalanan."Aku bisa dimarahi sutradara bila sampai lokasi terlambat," ucap Alexa yang mengutuk dirinya."Sepertinya kamu memang pantas mendapatkannya karena melupakan syuting hari ini," balas Mahendra cuek.Mahendra langsung mendapatkan pukulan yang cukup keras di lengannya membuat pria itu sempat merintih kesakitan."Sebaiknya perhatikan jalanmu," ucap Alexa memperingatkan.Mahendra tertawa. Memangnya ucapannya salah. Tobby bahkan menelponnya beberapa kali sebelum akhirnya menelpon Mahendra dan menanyakan keberadaan gadis itu. Tentu saja Mahendra belum menemuinya karena hari masih sangat pagi.Tobby lalu menceritakan bila hari ini Alexa ada jadwal syuting dan malam sebelumnya dia menolak untuk berangkat bersama Tobby dan timnya. Dia bilang ingin membawa mobil sendiri. Setelah mendengarkan cerita Tobby, Mah
"Hai cantik, apa kabar?" Tanya Gio pada Nathalie sambil menatap layar ponselnya.Gio sedang melakukan video call dengan Nathalie yang masih berada di Sydney. Hubungan jarak jauh harus mereka lakukan sejak mereka berdua resmi menjalin hubungan. Walaupun begitu rindu ingin bertemu Nathalie, Gio berusaha tidak menampakkannya pada kekasihnya itu. Dia tidak ingin menambah beban pikiran Nathalie yang masih memikirkan restu dari kakaknya, Mahendra.Nathalie tersenyum sangat manis mendengar sapaan Gio. Sejak berhasil mendapatkan hati Gio, suasana hati Nathalie selalu berbunga setiap harinya. Sedikit gila memang. Tapi semenjak menyandang status kekasih Gio, Nathalie seolah memiliki alasan untuk lebih bersemangat kuliah. Dia ingin segera lulus dan kembali ke Jakarta agar tidak ada lagi jarak diantara mereka. Nathalie menjalani hidupnya dengan lebih berarti walaupun hal itu harus dibayar mahal dengan kehilangan keakraban dengan kakak satu-satu.Yah. Mahendra masih belum mau memberikan restunya