Share

WITH YOU
WITH YOU
Author: _arsanna_

PROLOG

Pagi itu kota Jakarta sudah mulai menampakkan aktivitas dan bunyi bersahutan dari berbagai kendaraan. Pedagang kaki lima mulai menjajakan dagangannya berharap adanya rezeki di pagi yang cerah ini. Beberapa pedagang koran yang berjejer di sepanjang jalan mulai mengatur dagangan mereka. Mereka merapikan majalah dan koran harian terbitan hari ini. Ada berbagai jenis majalah dan koran dipajang untuk dijual mulai dari berita ekonomi hingga selebriti. Ada satu berita selebriti yang cukup heboh dan menggemparkan dengan tagline

'Artis Naungan Glint Gold Management (GGM) kepergok berpelukan mesra dengan pria misterius' menjadi berita utama di koran lokal hari ini. Beberapa pejalan kaki yang penasaran mulai mengambil koran itu.

Ternyata berita menghebohkan itu tidak hanya termuat di koran, majalah online pun menjadikan berita ini sebagai tagline utama mereka. Banyak dari anak muda yang sedang menunggu bis umum mulai berbisik-bisik. Mereka mulai menerka nerka siapa aktris yang dimaksud. Walaupun foto keduanya Nampak dikaburkan tetapi dari postur tubuh dan rambut mereka seperti dapat menebak siapa aktris yang dimaksud. Hanya saja mereka masih penasaran mengenai siapa pria yang bersama aktris itu.

*** 

Di Sebuah ruang tidur yang terlihat luas dan mewah dengan warna dinding cream. Meja hias di dalam kamar tersebut diisi berbagai item wanita dari lipstik, eyeshadow hingga berbagai jenis parfum dari berbagai brand terkenal. Disana juga terdapat sebuah ranjang  dengan ukuran 2x2 meter dengan ukiran yang sangat mewah. walaupun tampak berantakan karena selimut tebal berbulu yang menutupi hampir seluruh ranjang. Ranjang yang seakan hanya tumpukan selimut mulai nampak ada pergerakan dan selimut bulu itu mulai tersibak.

Seorang wanita dengan pipi tirus dan wajah putih bercahaya dihiasi hitung yang tinggi serta tubuh semampai nampak bangun dari tidurnya dan mulai melakukan peregangan sebentar. Tapi bukannya bangun dengan wajah segar, dia nampak terlihat sangat berantakan dengan mata sedikit membengkak. rambutnya bahkan tidak beraturan.

Kesadaran gadis itu seperti belum kembali sepenuhnya. Dia menggaruk tengkuknya sambil memandang sekitarnya. Dia terlihat kebingungan dan merasa sedikit mual. Tiba-tiba suara ponsel berdering dan gadis itu bergegas mencari ponselnya diantara ranjangnya yang begitu berantakan. Begitu menemukannya dia langsung menerima panggilan itu tanpa melihat siapa penelponnya.

"ALEXA,,, Apa kau berniat membuatku bangkrut dalam semalam," ucap seseorang yang berteriak kepadanya dan membuat gadis yang dipanggil Alexa itu menjauhkan ponsel dari telinganya.

Telinganya terasa sakit mendengar seseorang berteriak di pagi hari seperti saat ini. "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti, aku bahkan baru bangun," ucap Alexa kesal tidak terima diteriaki.

"Kau baru bangun? Dimana kau tidur semalam? Apa kau mengenali dimana kau berada sekarang," tanya seorang pria yang terdengar sedikit tua. Tapi nada bicaranya tiba-tiba mereda dan terdengar khawatir.

Alexa memandang sekeliling dan merasa mengenali tempat ini sekarang. "Tentu saja aku tidur di Apartemenku," ucap Alexa kesal. Sambil beranjak dari ranjangnya. Langkahnya terhenti, kepalanya masih terasa sakit sekali seperti habis dipukul dengan palu.

"Bagus,, sekarang bersiaplah, Toby akan menjemputmu. Bergegaslah. Tidak perlu berdandan, sebaiknya tinggalkan apartemenmu sebelum awak media mengepungmu disana," ucap pria ditelpon sebelum mengakhiri panggilannya.

Alexa yang masih belum bisa berpikir jernih hanya melemparkan ponselnya ke ranjang dan mulai memasuki kamar mandi. Dia butuh mandi air hangat agar tubuhnya segar. Dasar manajer sinting. umpat Alexa dalam hati.

Tidak beberapa lama Alexa keluar dari kamar mandi masih dengan pakaian yang mencolok untuk dikatakan baju tidur. Dia masih menggunakan gaun ketat di atas lutut lengkap dengan aksesoris di tangan dan lehernya. Alexa menghampiri ranjang dan mencari ponselnya, ketika menemukannya dia mencari nomor seseorang, tapi ponselnya tiba-tiba berdering tanpa pikir panjang Alexa langsung mengangkatnya.

"Toby,,,, semalam kau yang menjemputku pulangkan?? Bagaimana ini Toby.. pria brengsek itu bahkan berselingkuh dariku. Aku benar benar sakit hati," ucap Alexa sambil menangis cukup kencang.

Alexa merasa ditipu sekarang, Aries. Vokalis sebuah band yang menjadi kekasihnya ternyata selingkuh darinya selama ini. Dirinya dan Aries menjalin hubungan diam diam karena keduanya memiliki fanbase yang cukup berpengaruh. Alexa sebenarnya tidak keberatan mereka go Public, tapi Aries menolaknya, dia beralasan akan membahayakan bagi Alexa bila fans fanatiknya sampai mengganggu kehidupan Alexa. saat itu, Alexa merasa Aries sangat perhatian padanya.  Dia baru mengetahui perselingkuhan Aries setelah mengangkat ponsel Aris ketika dia izin ke toilet semalam. Wanita di telepon itu bahkan meminta Aris datang ke apartemennya di malam hari seperti semalam. Alexa langsung menutup panggilan wanita itu ketika Aris muncul dan terjadilah pertengkaran diantara mereka. 

Dari perdebatan itu, Alexa tahu bahwa dengan alasan jadwal padat dan jarangnya mereka bertemu menjadi alasan Aries berselingkuh darinya. Alexa sadar, jadwalnya dan Aries yang tidak menentu. Aries yang kadang harus keluar kota untuk manggung, dan kejaran paparazzi sehingga kadang mereka harus bersembunyi bila ingin bertemu menjadi kendala bagi keduanya untuk dapat bertemu dengan leluasa. Tapi Alexa tetap percaya pada ucapan manis Aries tentang kesetiaan. Percaya Aries akan tetap setia padanya meskipun intensitas pertemuan mereka yang jarang. Alexa yang kesal melemparkan minumannya ke wajah Aries dan meninggalkannya. Setelah itu Alexa memutuskan untuk pergi ke kelab malam karena merasa marah dan kesal. Tanpa sadar dia malah mabuk karena minum terlalu banyak.

"Kalau bukan aku bagaimana kau bisa sampai apartemenmu dengan selamat, Nona," ucap seorang diseberang sana yang memiliki suara cukup feminim untuk seorang pria.

Alexa menghela nafas mendengar jawaban Toby. Pikirannya yang kacau membuatnya tidak dapat berpikir jernih. Tentu saja asistennya ini sangat bisa diandalkan.

"Berhenti memikirkan lelaki brengsek itu, lebih baik pikirkan masalah yang baru saja kau buat dear," ucap Toby sedikit kesal.

Alexa nampak berpikir. Masalah apa yang sudah ditimbulkannya, hingga pak William dan Toby mengingatkan hal yang sama. Padahal ini masih terlalu pagi baginya membuat masalah. apa salah jika dia patah hati. Justru sekarang dialah yang berada dalam masalah.

"Aku tahu kau kecewa,  tapi bagaimana mungkin kau menggandeng pria yang tidak kau kenal di kelab semalam, untung aku segera sampai, kalau tidak entah apa yang terjadi padamu sekarang. Kau itu seorang artis," ucap Toby panjang lebar karena kesal.

Benarkah dia melakukan itu. Pikir Alexa. "Tapi kau sudah membereskan semuakan?" Tanya Alexa santai.

"Tentu saja, untung saja dia salah satu fansmu. Setelah kuberikan kartu berisi tanda tanganmu dan mengancamnya jika mengatakan yang tidak-tidak. Dia mau bekerjasama. Tapi tidak dengan paparazi yang memergoki dirimu semalam. Semuanya jadi kacau sekarang," ucap Toby hampir sedikit berteriak.

"Kau dan si tua Liam bisa mengatasi masalah dengan media. Sudahlah aku mau mandi dan berendam," ucap Alexa ingin mengakhiri panggilan itu tapi batal karena toby berteriak.

"No dear.., ga ada acara berendam yah.. aku sedang dijalan menuju apartemenmu. Sebaiknya kau segera keluar dari sama sebelum awak media mengepung pintu apartemenmu dan tidak ada siapapun yang bisa masuk dan memberimu makan tanpa melewati mereka," ucap Toby mengancam dengan nada melengking.

"Kau mengancamku?? Awas yah,," ucap Alexa dengan sedikit penekanan diakhir.

"Bacalah berita online di ponselmu sekarang, biar kau paham kekacauan apa yang sudah kau buat. Aku akan tiba 15 menit lagi. Aku akan menunggumu di parkiran," ucap Toby kemudian mematikan panggilannya.

Alexa segera mengikuti perintah Toby. Dia membaca halaman berita Online dan menyadari seberapa gawat masalah yang dibuatnya sampai manajer dan asistennya begitu ingin dia keluar dari kediamannya segera mungkin. Tanpa pikir panjang dia segera ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Selamat tinggal berendam. Dia harus bergegas.

Alexa Maharani, seorang gadis berumur 25 tahun yang berprofesi sebagai artis. Sebagai seorang artis nasional Alexa dituntut untuk selalu tampil sempurna. Padahal kepribadiannya sangat berbeda. Dia gadis yang ceroboh, energik, dan cenderung tidak peduli, tapi demi image yang dibangunnya bertahun tahun dia harus selalu mampu terlihat sempurna.

Sepuluh menit kemudian Alexa sudah keluar dari apartemennya menuju lift tapi dari kejauhan dia mendengar suara-suara ribut, karena khawatir mereka mungkin awak media, Alexa segera mengambil langkah menuju tangga darurat. Dia berharap para awak media berpikir dia masih berada di dalam apartemennya.

Sesampainya di basement, Alexa menghubungi toby kembali.

"Loe dimana?? Kok nggak langsung jemput gue di pintu masuk basement?" Tanya Alexa emosi.

"Maaf dear,, aku baru sampai dan lagi mau parkir. Tunggu deh aku bakal kesana bentar lagi. Bersembunyilah dulu sampai aku datang," balas Toby merasa bersalah.

Alexa mematikan ponselnya. Dia tidak perlu bersembunyi, dia merasa penampilannya sangat biasa sekarang. Hanya dengan jins ketat, jaket hitam bertopi dan kacamata. Dia bahkan tidak memakai riasan. Hanya mengoleskan lip balm dan sedikit bedak tadi. Dia sangat yakin tidak ada yang akan mengenalinya.

Tapi beberapa orang yang melewati basement tampak melirik ke arahnya dan berbisik sambil sesekali mencuri pandang meyakinkan penglihatan mereka. Bahkan beberapa dari mereka memandangnya dan ponsel di tangan mereka secara bergantian

Memang susah jadi artis terkenal. Bahkan dengan penampilan biasa saja mereka masih mengenaliku. Pikir Alexa mulai menyingkir dan berpura-pura menuju deretan mobil yang sedang terparkir.

Mata Alexa tiba-tiba tertuju pada sebuah mobil yang berisi beberapa orang memegang kamera menuju ke pintu basement tempat dia keluar. Melihat mobil itu berhenti tepat di pintu masuk basement yang tidak jauh dari tempatnya saat ini, refleks Alexa bersembunyi di antara mobil yang terparkir. Toby lama banget. Pikirnya kesal.

Takut ketahuan, Alexa mencoba membuka kap belakang beberapa mobil. Tindakannya sudah seperti maling mobil. Untung saja parkiran sepi kalau tidak akan ada banyak orang yang siap menghakiminya karena salah paham. Tapi dia butuh tempat persembunyian sebelum Toby menjemput.

Tiba-tiba sebuah mobil yang coba dibuka Alexa ternyata tidak terkunci. Tanpa pikir panjang dia langsung masuk ke dalam mobil berwarna merah berjenis Range Rover itu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status