Share

BAB 18

Setelah selesai mengurus sesuatu terkait kontrak kerja dan mengubah shift-nya menjadi siang seperti semula, Lian datang menghampiri pasien yang baru selesai menjalani operasi usus buntu untuk memenuhi permintaan bantuan dari salah satu senior di divisinya. Begitu menyadari pasien tersebut baru saja sadar, Lian memeriksa cairan infusnya sembari tersenyum. “Ahn Jaerim-ssi, Anda sudah bangun?”

“Iya,“ jawab pasien itu dengan suara lemah. “Tapi, Kanosanim[1], bisakah Anda menambahkan sesuatu untukku? Semacam obat penghilang rasa sakit. Aku benar-benar tidak bisa menahannya.” Pasien itu meringis sembari berusaha mencari posisi yang enak untuk tubuhnya.

Dengan berat hati Lian menggeleng. “Anda harus kuat menahannya. Kami tidak bisa memberikan obat itu karena akan membahayakan janin Anda.”

Pasien itu terkejut. “Maksud Kanosanim?” selidiknya, memastikan ia tak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status