Share

BAB 3

Author: Mayasa
last update Last Updated: 2024-01-02 22:41:47

“Ini adalah data wanita yang anda minta tuan.” Ucap Josh pada tuannya sambil meletakkan berkas di depannya. Matteo yang melihat itu segera membuka berkas tersebut.

Dia membaca dengan cermat, tak hanya itu Josh juga menjelaskan rincian dari data yang telah ditemukan.

“Wanita itu bernama Alesha Reymon, dia adalah putri dari Almarhum Leonardo Reymon dan istrinya Resha. Namun saat ini dia sebatang kara dan hanya tinggal bersama ibu tirinya atau istri kedua tuan Leonardo. Dia dijual di rumah bordil tiga hari yang lalu dan anda adalah pelanggan pertama wanita tersebut. Alasan ibu tirinya menjualnya karena ayahnya memiliki hutang besar.” Jelas Josh pada Matteo.

Matteo menyimaknya dengan serius lalu menatap ke arah asistennya tersebut, “Bagaimana dengan kepribadiannya sehari-hari? Apa kau mendapatkan detail itu?” Tanya Matteo dengan serius.

Josh mengangguk dan menjelaskan lagi pada Matteo, “Dia adalah wanita dengan kepribadian yang cukup tertutup, dia selalu diam dan tak banyak bicara, dia juga takut kepada ibu tirinya tuan, bahkan selama ini dia diperlakukan selayaknya seorang budak.” 

Mendengar penjelasan dari asistennya tersebut membuat Matteo merenung sejenak, itu memang kepribadian dari wanita itu saat sebelum dia menyentuhnya. Dia adalah wanita yang diam meskipun dia tahu untuk pertama kali pasti itu rasanya akan sakit, tapi wanita itu hanya diam tanpa ekspresi.

Tapi, setelah terbangun, paginya wanita itu seperti berbeda orang. Dia seperti wanita yang tak mudah diintimidasi dan diperintah. Wanita yang cukup dominan untuk dikatakan sebagai orang pendiam.

Matteo menatap ke arah Josh lagi, “Selidiki tentang wanita itu lagi, aku ingin melihat perkembangannya. Karena aku merasakan ada yang berbeda.” Ucap Matteo dengan tegas.

Josh menundukkan kepalanya, “Sesuai permintaan anda, tuan.”

Matteo mengangguk lalu Josh pergi dari ruangannya. Ketika sendirian, Matteo kembali melihat ke arah berkas tersebut, tatapannya begitu dalam seolah ada yang dia pikirkan.

“Wanita yang aneh, namun cukup untuk rencanaku.” Gumamnya dengan wajah serius.

******************

“Tolong gaun yang itu, aku ingin mencobanya.” Ucap Alessia dengan tenang sambil menunjuk sebuah gaun di salah satu butik yang kata pelayannya tadi cukup terkenal meskipun harganya cukup tak masuk akal. Tapi Alessia tak peduli, hari ini dia ingin membeli semua kebutuhannya karena mulai saat ini dia akan hidup dengan nyaman sebagai kekasih sang billionaire terkaya di negara ini.

“Baik nona, silahkan saya antar ke ruang ganti anda.” Ucap pelayan toko tersebut dengan sangat ramah.

Alessia mengangguk dan mengikuti pelayan toko tersebut. Dia juga menyuruh pelayan toko tersebut mengambilkan dress desain musim semi kali ini. Dia membutuhkan pakaian harian yang nyaman untuknya.

Dia mencoba semua gaun dan dress, semua yang terlihat cantik di matanya dia beli tanpa memperhitungkan berapa uang yang dia keluarkan hari ini.

Tak hanya itu, dia pergi ke sebuah peralatan elektronik. Dia membutuhkan laptop khusus untuk pekerjaannya. Dia membutuhkan laptop untuk mendesain mobil dan membuat prototipe untuk sebuah rencana besar.

“Nona, barang belanjaan anda sudah cukup banyak. Pengawal sudah kesusahan untuk membawanya.” Pelayan yang Alessia bawa dari kediaman Matteo tampak menegurnya dengan sopan.

Alessia yang mendengar itu langsung melihat kebelakang, dan benar saja tiga pengawal yang dia bawa ternyata sudah membawa paper bag yang cukup besar dan banyak.

“Baiklah, kita pulang. Tapi apakah kalian lapar? Aku akan mentraktir kalian.” Ucap Alessia dengan tenang.

Mereka saling berpandangan dan menolak tawaran tersebut karena merasa tak pantas. “Nona, kami akan makan di penthouse saja. Kami sudah mendapatkan jatah catering masing-masing dari tuan.” Ucap pelayan tersebut dengan sopan.

Alessia menaikkan alisnya. “Pasti membosankan, tak apa kalian makan bersama denganku. Anggap saja ini adalah bonus kalian menemaniku belanja.” Ucap Alessia dengan tenang lalu pergi ke sebuah restoran yang tak jauh dari sana.

Alessia segera duduk dan memesan banyak makanan yang sekiranya cukup untuk semua lima orang, pelayan dan ketiga pengawal tersebut saling pandang saat mendengar nonanya saat ini memesan menu yang sangat banyak.

“Apakah hanya itu saja, nona?” Pelayan restoran yang telah mencatat makanan yang telah dipesan Alessia mengkonfirmasi ulang.

“Sudah cukup.” Ucap Alessia.

Pelayan restoran mengangguk dan meminta Alessia menunggu paling tidak lima belas menit untuk makanan mereka datang.

“Kenapa kalian tidak duduk?” Tanya Alessia yang melihat mereka malah berdiri di depannya.

“Ayo duduklah di sini, tak apa. Jangan menganggapku terlalu berlebihan seperti tuan kalian. Aku lebih suka kita akrab sehingga aku menjadi mudah untuk mengobrol dengan kalian.” Ucap Alessia yang mencoba akrab pada bawahannya tersebut.

Pelayan dan pengawal tersebut mengangguk meskipun dalam hati mereka merasa tak nyaman karena tak terbiasa dengan ketidak formalan ini.

“Karena aku baru bersama kalian, jadi aku belum mengenal kalian. Siapa nama kalian?” Tanya Alessia dengan semangat.

Melihat wajah hangat nona baru mereka, membuat mereka juga merasa hangat setelah bertahun-tahun bekerja dengan tuan mereka yang dingin dan kaku.

“Nama saya Vivi, nona.” Ucap pelayan tersebut dengan senyuman manisa.

“Saya Andre.”

“Saya Ben.”

“Saya Roy, nona.”

Mereka mengenalkan diri satu persatu, Alessia mengingat nama mereka dengan baik, lalu dia tersenyum.

“Senang bertemu kalian, untuk tiga bulan kedepan aku akan meminta Matteo untuk menjadikan kalian pelayan dan pengawalku saja. Pria itu juga pasti memiliki banyak pengawal dan pelayan jadi memberikanku kalian selama tiga bulan.” Ucap ALessia dengan semangat.

Keempat orang tersebut tersenyum dan mengangguk, “Kami juga senang bekerja dengan anda, nona.” Ucap mereka bersamaan.

Hingga akhirnya makanan mereka datang, Alessia menyuruh mereka untuk memakan semuanya yang ada di meja tanpa bersisa. Kekaguman mereka ada Alessia bertambah saat Alessia tak jijik saat berbagi makanan dengan mereka. Hubungan yang awalnya kaku menjadi cukup akrab dan hangat pada siang itu.

Alessia tersenyum tipis melihat mereka semuanya nyaman dengannya, di dalam hatinya dia mengatakan, “Bagus, semakin mereka nyaman dan percaya padaku. Semakin mudah aku mendapatkan sekutu untuk mencari informasi yang aku butuhkan.”

********************

TING!

TING!

TING!

Suara notifikasi ponsel yang terus berbunyi membuat rapat siang ini yang tadinya sangat tegang semakin tegang, seluruh karyawan yang mengikuti rapat hari ini saling melirik satu sama lain untuk dengan penuh ketakutan.

Tuan mereka adalah tipe yang sangat profesional dan selalu ingin perfectionist dalam segala hal, sekecil apapun gangguan pasti akan membuatnya tak nyaman.

Namun, tak ada yang tahu siapa pemilik ponsel yang selalu berbunyi di tengah rapat penting itu hingga tuan mereka mengambil ponselnya dari sakunya.

Wajah tuan mereka langsung berubah menjadi dingin dan serius, lalu dia mematikan ponselnya hingga suara tadi sudah tak terdengar kembali.

Matteo melirik ke arah semua karyawannya yang ada disini, “Lanjutkan.” Perintahnya dengan tegas.

Rapat kembali dimulai,  meskipun dalam suasana yang semakin membuat semua orang gugup.

Saat rapat selesai, Josh segera merapikan mejanya dan menghampiri tuannya yang dalam mood kurang baik hari ini.

“Tuan, apakah ada sesuatu yang mengganggu anda?” Tanya Josh dengan sopan.

“Wanita itu benar-benar tahu caranya menghabiskan uang, apa kau sudah melakukan apa yang aku perintahkan?” Tanya Matteo dengan serius.

“Sudah tuan, saya akan mengirimkan laporannya melalui email anda jika data sudah cukup untuk anda ketahui.” Jawab Josh dengan tenang.

Matteo yang mendengarnya mengangguk dan pergi ke ruang kerjanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   END

    “Kau kembali begitu cepat.” Matteo menyambut Alessia dengan hangat di bandara.Pagi ini Alessia telah tiba, Matteo mengira jika wanita itu akan lama berada disana.“Aku merindukan Liam.” Jawab Alessia dengan tenang.“Aku? Apa kau juga merindukan aku, Sia?” Tanya Matteo dengan senyum manisnya.Alessia tampak tersenyum melihat itu, namun dia memilih untuk berjalan menuju ke parkiran mobil mereka.“Alessia, apa kau masih ingat penawaranku? Bagaimana? Apakah kau bisa menerimaku kembali?” Tanya Matteo dengan penuh harap.Sudah lama dia menunggu, dia tak bisa menunggu terlalu lama lagi.Alessia berhenti sejenak, memandang Matteo dengan serius. "Matteo, aku perlu waktu untuk memikirkannya dengan baik. Ini bukan keputusan yang bisa aku ambil begitu saja." Suaranya tenang, tetapi penuh dengan kepastian.Matteo menarik napas dalam-dalam, mencoba mengendalikan kegelisahannya. "Aku mengerti. Aku akan menunggu keputusanmu, Sia." Dia mencoba tersenyum, meskipun ada kekhawatiran yang tersembunyi di

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 80

    “Bagaimana?” Alessia yang baru saja tiba di New York siang ini langsung menemui David untuk melakukan pengecekan terhadap sistem yang berhasil dibuat.“Ada di tanganku, ayo aku tunjukkan.” David memimpin jalan menuju ke ruangannya.Setiap langkahnya menggambarkan keraguan dan ketidaksabaran yang ketara.Hingga sampai diruangan, dia melihat sebuah alat yang benar-benar persis di bayangannya.Dia adalah sistem AI nya yang dia pasang di dalam mobil, dia adalah Lucy.Alessia menyentuh benda itu yang nantinya akan di pasang dalam mobilnya.“Apakah ii sudah berfungsi?” Tanyanya pada David.David mengangguk dengan senyum bangga. "Ya, sudah siap dan berfungsi dengan baik. Lucy dilengkapi dengan teknologi canggih yang akan memungkinkanmu untuk mengendalikan berbagai fitur mobil dari jarak jauh, mulai dari navigasi hingga pengaturan suhu."Alessia tersenyum puas, merasa lega melihat hasil kerja keras mereka. "Bagus sekali. Terima kasih, David. Kita telah mencapai titik ini berkat kerja kerasmu.

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 79

    “Tuan Henrey datang menemui anda, tuan.” Josh memberikan informasi itu pada Matteo yang sedang fokus melihat dokumen perusahaan.Mendengar sang ayah ingin menemuinya, Matteo langsung melirik ke arah Josh.“Bawa dia masuk.” Ucapnya dengan dingin.Matteo menarik napas dalam-dalam. Dia menyadari bahwa pertemuan ini mungkin akan membawa banyak ketegangan, mengingat hubungan yang rumit antara mereka.Ketika Tuan Henrey memasuki ruangan, Matteo menatapnya dengan tatapan serius. "Apa yang bisa aku bantu, Ayah?" tanyanya tanpa menunjukkan ekspresi emosional apa pun.Tuan Henrey memandang anaknya dengan serius. "Aku mendengar tentang kehadiran Liam di mansionmu. Kau tidak memberitahuku bahwa anak itu disana," ujarnya dengan nada yang dingin.Matteo tetap tenang meskipun dihadapkan pada pertanyaan ayahnya yang mengejutkan. "Aku tidak melihat alasan untuk memberitahumu. Liam adalah urusanku, bukan urusanmu," jawabnya tegas.Tuan Henrey mengangguk dengan serius. "Namun, kau harus mempertimbangkan

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 78

    “Tuan, ada nyonya besar dan nona muda.” Bisik Josh pada tuannya yang saat ini saat mereka sedang makan malam bersama.Matteo yang mendengar itu terdiam lalu melirik ke arah Alessia yang berada di sebelahnya.“Siapa?” Tanya Alessia ketika melihat Matteo meliriknya.“Ibu tiri.” Jawabnya dengan singkat.Alessia yang mendengar itu mengangguk.“Bawa dia masuk, kenapa kau malah diam?” Tanya Alessia dengan bingung.Matteo mengangguk dan memberi isyarat kepada Josh untuk mempersilakan tamu-tamu tersebut masuk. Dengan sigap, Josh meninggalkan meja makan untuk membuka pintu.Beberapa saat kemudian, seorang wanita paruh baya dengan penampilan yang anggun dan elegan memasuki ruangan, diikuti oleh seorang gadis cantik di belakangnya. Wanita paruh baya tersebut adalah nyonya Irish dan Veronica."Kak Alessia!” Veronica langsung berlari menghampiri Alessia yang tak pernah dia temui begitu lama.Alessia berdiri dan menangkap pelukan Veronica dengan hangat.Nyonya Irish tersenyum dan menghampiri mereka

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 77

    Di ruang kerjanya yang begitu sunyi, Reygan tampak tenang mengerjakan dokumen perusahaannya.Ada begitu banyak disini, meskipun bisa dikerjakan besok entah mengapa perasaannya malam ini menjadi tidak terlalu nyaman.Dalam setiap jam Gara selalu melaporkan perkembangan Matteo dalam mencari Liam, namun sejak dua jam terakhir tak ada kabar dari asistennya yang membuatnya merasa aneh.Jam sudah menunjukkan pukul dua pagi, hari sudah sangat larut dan bahkan sebentar lagi fajar akan muncul.“Apa dia ketiduran?” Gumamnya.Hingga tak berapa lama suara dentuman keras terdengar dari luar mansion, seperti ada ledakan dan detik berikutnya lampu semua padam.“Apa ada yang konslet?” Pikirnya dengan heran.Tanpa berpikiran buruk lain, dia mulai berjalan keluar dari kegelapan, tapi sebuah bogeman mentah tiba-tiba menyerang dirinya.BUG! BUG!“Siapa kau?” Reygan berusaha melawan orang yang sedang menyerangnya dengan brutal itu dengan kekuatan yang dimilikinya.Namun, dia tak berpikir jika ini sangat k

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 76

    “Nona Alessia?!” Vivi yang baru saja selesai membuang sampang di luar bangunan mansion terkejut saat melihat nona yang dia layani dulu datang ke mansion bersama dengan tuan mereka.Alessia yang melihat Vivi langsung tersenyum, “Kau tambah cantik sejak terakhir aku lihat.” Puji Alessia dengan jujur.Vivi tersipu malu, namun hatinya sangat senang ketika melihat nonanya kembali.“Apakah anda sehat?”Alessia mengangguk, “Aku sehat.”Obrolan mereka berlanjut bahkan meninggalkan Matteo yang masih berada di luar.Saat dia ingin masuk mengikuti Alessia bersama pelayannya itu, Josh dengan tergesa datang ke arah Matteo dengan wajah serius.“Tuan, ada masalah besar.” Llau Josh membisikkan sesuatu tentang masalah yang baru saja terjadi.“Liam hilang??” Matteo sangat terkejut dengan berita tersebut.Josh mengangguk. “Setelah makan mala tadi tuan muda ingin berjalan-jalan di taman belakang, namun tak tahu bagaimana tuan muda menghilang begitu saja, tuan.”Matteo segera merespons dengan serius terh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status