Share

Bab 93 - Iri

"Kapan gue bisa hidup enak lagi sih? Cape gue hidup susah terus," gerutu Monika.

Setelah diusir dari rumah Arsyila, kini Monika bekerja menjadi ART di tempat lain.

"Monika," teriak sang majikan.

"Bisa gak sih, gak usah teriak-teriak. Mentang-mentang orang kaya, sombong banget," umpat Monika dalam hati.

Dia tak ingat dirinya dulu. Begitu sombongnya dia. Bahkan dia dulu begitu menghina Inara, dengan sebutan "orang kampung."

"Ya Nyonya, sebentar," sahut Monika. Dia pun langsung lari menghampiri majikannya. Jika dia tak segera mendatangi majikannya itu, pastinya Sita akan mengomel padanya.

Kini Monika sudah berdiri di hadapan sang majikan. Sita menatapnya tajam.

"Ada apa ya Nyonya, memanggil saya?" tanya Monika dengan wajah menunduk.

"Kamu tanya ada apa? Ini baju saya kenapa bisa begini? Kamu itu bisa kerja gak sih? Kalau memang gak bisa. Lebih baik kamu saya pecat. Saya butuh pembantu yang berpengalaman," ucap Sita sombong.

Monika dibuat tak berdaya. Mungkin, ini balasan untuknya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status