Keesokan harinya Keyra menjerit-jerit kegirangan karena ada uang yang kemarin hilang sudah kembali. Keyra sangat pandai berakting untuk mengetahui siapa pelaku yang sebenarnya.
Malam kemarin Linda sudah memberitahunya dan meminta maaf pada Keyra dia bersumpah tidak mengambil uangnya. Linda memang ke kamar Keyra tapi, bukan untuk mencuri uangnya. Linda juga mengatakan kalau Keyra mengecek ponselnya ke rekening mana ia transfer uang sebanyak itu.
Linda juga memberi bukti tak ada uang masuk dalam rekeningnya saat ia mengecek e.bankingnya tak hanya itu saja nomor rekeningnya pun berbeda dengan punya Linda. Ia juga mengatakan kalau ia hanya menyimpan uangnya di dua bank saja dan bank yang dimaksud Keyra pun bukan bank di negara ini itu bank luar.
Bukti-bukti yang Linda berikan pada Keyra ada benarnya juga benar-benar asli. Keyra juga sudah mengecek langsung kalau atas nama yang Linda punya hanya ada di dua bank itu saja
Masalah pun selesai sampai saat ini pelakunya pun masih menjadi rahasia. Sebenarnya Excel bisa saja menemukan pelakunya tapi, Keyra sudah tak berniat untuk menyusutnya. Asalkan uangnya sudah kembali itu sudah cukup untuknya.Keyra tak mau berurusan dengan Excel lagi setelah apa yang terjadi di hari kemarin? Bisa dikatakan suatu kejadian yang lucu tiga wanita bisa kalah dengan satu pria kurus itu yang begitu perkasa. Setelah itu sikap Linda pun pada Keyra dan Azalea pun berubah begitu juga pandangan Keyra dan Azalea.Di tempat lain tanpa diketahui siapapun, Lala merasa kesal karena uang yang ia curi dari Keyra pun berhasil diambil kembali sekarang keamanan dari akun yang Keyra gunakan sudah tak bisa ia bobol lagi.Tanpa diketahui siapapun Lala itu seorang buronan yang dicari polisi karena sudah mencuri beberapa uang dari nasabah yang memiliki saldo rekening terbanyak. Beberapa nasabah melaporkan sudah kehilangan uangnya. Lala sangat licik dan pi
Setelah dua hari Momy El kembali ke rumahnya. Beberapa orang kepercayaannya melaporkan apa yang terjadi di sini. Wanita gendut itu terkejut dan mulai khawatir dengan uangnya. Ia pun buru-buru datang ke bank untuk menjaga keamanannya ia tak mau seluruh uangnya diambil.Tepat jam 07.00 malam dua pria yang selalu berseteru pun datang ke tempat Momy El. Glen dan Anggara tak pernah bisa akur dan akan selalu menjadi rival. Kini keduanya mengincar Azalea.Melihat keduanya Azalea bingung mana yang harus ia pilih. Keduanya sama-sama tampan. Baik Glen atau Anggara sudah bersiap membayar mahal untuk Azalea.Saat dua orang itu ada tak ada yang berani mendekat pada Azalea. Dua penguasa itu di takuti oleh beberapa pria yang biasa datang ke tempat Momy El yang selalu menyambut kedatangan keduanya.Keyra dan Linda pun mendekati Azalea yang bingung memilih keduanya."Sudah sikat saja keduanya," goda Keyra pada Azalea.
Hampir dua jam Santi menunggu di stasiun. Wanita separuh baya ini merasa kesal karena putrinya tak muncul juga ia sudah kepanasan karenanya menunggu terlalu lama.Beberapa saat kemudian Amaya pun datang mengunakan mobil mewah sampai Santi pun tak mengenali putrinya sendiri."Ayo, masuk," ajaknya setelah ia membuka kaca mobilnya.Seketika Santi pun masuk ke dalamnya. Ini pertama kalinya masuk ke dalam mobil mewah. Santi sangat kampungan sekali sampai membuat putrinya merasa malu dengan kelakukan ibunya."Wah, Kamu hebat sekali bisa memiliki mobil mewah seperti ini," puji Santi merasa sangat bangga dengan pencapaian putrinya.Amaya masih fokus menyetir dan merasa bingung harus mulai dari mana. Selama ini ia belum memberitahu ibunya tentang dirinya yang sudah menikah dengan pengusaha kaya yang memiliki satu anak perempuan.Santi masih mengangumi kemewahan mobil yang dimiliki Amaya. Wanita matre itu pun malaha
Santi dan Amaya pun sampai di rumahnya begitu terkejutnya Santi saat melihat rumah yang ditempati anaknya begitu besar dan mewah. Wanita separuh baya itu tak pernah membayangkan kalau Amaya akan tinggal di sini.Begitu Amaya datang seorang anak perempuan pun langsung menyambut kedatangannya."Ibu," panggil Mecca.Seketika Amaya pun merangkul anak perempuan dan mencium keningnya. Santi melihat anak perempuan itu yang dikatakan oleh putrinya. Dia sangat cantik membuat Santi pun berpikir setampan apa suami dari putrinya.Amaya sudah mengatakan semuanya pada Santi untuk mengikuti apa yang ia katakan. Santi pun menurut saja yang penting ia tak tau tinggal di desa lagi.Suara mobil pun berhenti di depan rumah mewah itu seketika Amaya dan Santi pun menoleh. Seorang laki-laki berparas tampan dan rupawan pun turun dari mobil itu. Dia begitu dingin dan cuek saat melihat Amaya ia langsu
Glen pergi begitu saja sudah benar-benar muak berada di rumah. Rasanya ia tak ingin kembali ke rumah dan meninggalkan semuanya tapi, jika dipikir lagi ia masih punya Mecca.Laki-laki itu pun berpikir untuk mempertemukan Mecca dan Azalea akan tetapi, bagaimana membujuk putrinya agar mau jalan-jalan tanpa ada Amaya. Lama ia berpikir sampai Glen pun sampai di rumah Momy El.Glen pun memarkirkan mobilnya dan tanpa sadar ia bertabrakan dengan Anggara. Keduanya saling mengerutkan keningnya dan Anggara terlihat cuek karena ia sedang mengandeng Keyra.Glen memperhatikan rivalnya itu dan masuk ke dalam rumah."Wah, Tuan Glen selamat datang," sambut Momy El begitu Glen datang.Glen pun tersenyum."Tunggu sebentar, Aku akan panggil Jeny ke sini!" hardiknya.Laki-laki itu pun mengangguk dan duduk di ruang tengah tempat para orang biasa menunggu.Wanita gendut itu mencari sekitar tak ada Azale
Kalau bukan karena Mecca yang menelponnya Glen tak akan pulang ke rumah. Pagi-pagi sekali Glen sudah pulang, pada pagi itu juga Mecca langsung menyambutnya."Ayah," panggilnya.Glen pun langsung mengendong anak perempuan yang berusia lima tahun itu dan mencium keningnya."Ayah, hari ini Aku ingin mandi sama Ayah !" hardiknya."Tumben?" Glen mengerutkan keningnya."Karena sekarang hari pertama Aku masuk sekolah," ucapnya bersemangat."Benarkah! Ayo Kita mandi," ajak Glen langsung melepaskan baju tidur yang Mecca kenakan.Saat bersama putrinya Glen seorang yang lembut dan penyayang dan selalu memanjakannya. Dari balik pintu Amaya tersenyum melihat Glen dan Mecca."Ibu, Ayo mandikan Aku juga," pintanya sambil tersenyum.Glen pun menoleh dan bersikap dingin saat Amaya datang. Glen memang tak pernah menunjukan sikap bencinya di depan Mecca. Glen selalu ramah setiap kali ad
Seorang membukakan pintu ruangan Glen yang terlihat sedang membuka beberapa berkas."Maaf Pak, ada yang ingin bertemu dengan Bapak," ucap Sekretaris Sindi."Siapa?" tanya Glen sembari melihat ke arah Sindi.Sindi pun mempersilahkan seseorang untuk masuk ke ruangannya."Anggara," panggilnya mengerutkan keningnya.'mu -laki itu pun masuk dan terus saja menoleh pada Sindi yang berpamitan keluar untuk kembali ke tempatnya. Anggara pun duduk di hadapan Glen."Ada apa?" tanya Glen sinis."Aku hanya ingin berkunjung saja ke sini apa tak boleh," jawabnya santai."Sudah tak perlu basa-basi ada apa?" balik tanyanya."Ngomong-ngomong sekertaris mu cantik juga," gumannya tak menghiraukan pertanyaan dari rivalnya ini.Glen pun menghembuskan napas panjang. Ia tau benar sifat Anggara seperti apa? Seorang badboy yang kurang ajar karena tak hanya satu wanita saja yang per
Tak ada yang sadar kalau Alvi sudah tak pulang sampai tiga hari. Tak ada yang menanyakan ke mana Alvi. Semenjak ia pergi dengan pria pincang itu setelah itu tak ada kabar lagi.Tiba beberapa polisi pun datang dan mengejutkan wanita yang biasa di panggil Momy El. Kedatangan beberapa polisi ini benar-benar di luar dugaan sampai mengejutkan pemilik rumah."Selamat siang, bisa bertemu dengan pemilik rumah?" tanya salah satu polisi yang datang ke rumah Momy El."Yah, Saya sendiri. Ada apa?" balik tanya wanita gendut itu."Tadi pagi di perbatasan jalan tol kami menemukan seorang mayat wanita berusia sekitar 20-22 tahun. Keadaannya penuh luka di sekujur tubuhnya itu yang menyebabkan korban tewas sekitar sehari yang lalu," ucap Polisi yang bernama Rian.Wanita gendut itu pun mengerutkan keningnya dan bingung dengan ucapan polisi itu. Polisi itu pun membawa mayat itu ke rumah Momy El. Polisi itu juga mengatakan kalau mayat itu