Share

Bab 7 Shiera Masuklah

Tadinya, mereka sudah sepakat untuk berjalan-jalan bersama-sama. Namun sekarang, setelah mengetahui kalau Alex sedang mencari wanita malam itu, mereka jadi tidak punya minat lagi.

Mereka bersama-sama kembali ke asrama dalam keadaan lesu.

Rachel menjatuhkan diri di sofa yang ada di kamar tidur dan berkata, “Shiera, ayo kita langsung mengundurkan diri.”

Shiera melihat ke arah Rachel dan berkata, “Tidak bisa, setiap bulan aku harus membayar cicilan rumah sebesar empat puluh juta rupiah. Aku tidak bisa mengundurkan diri.”

Wajah Rachel langsung muram.

Dia memeluk bantal dan menggosoknya beberapa kali, tetapi tetap saja tidak bisa menenangkan suasana hatinya.

“Bagaimana kalau kamu jual saja rumahmu?” ucap Rachel pada Shiera.

Jika tidak ada cicilan rumah, dia tidak takut lagi untuk mengundurkan diri dan tidak perlu terlibat dengan Alex lagi.

Cara ini kedengarannya memang sedikit egois, tetapi bisa menyelamatkan nyawa mereka berdua!

“Rumah itu tidak bisa dijual sebelum satu tahun,” ucap Shiera lagi.

Memang benar, jika membeli rumah di Kota Cilegon, butuh masa kepemilikan selama dua tahun baru bisa dipindahtangankan. Setelah mengetahui hal ini, Rachel pun langsung mengurungkan niatnya.

Setiap bulan, Shiera memiliki beban cicilan rumah sebesar dua puluh juta. Namun semua kartu banknya telah diambil oleh ayahnya.

Ayahnya mengatakan padanya, jika dia tidak mempelajari sesuatu dari Grup Blackthorne, dia tidak boleh pulang ke rumah!

Bisa dibilang, dia adalah anak orang kaya. Namun sekarang, dia justru mengandalkan gajinya sendiri untuk menghidupi dirinya sendiri.

Secara garis besar, mereka berdua sama sekali tidak bisa mengundurkan diri dari perusahaan.

Mereka berdua lalu saling memandang, hati mereka langsung bergetar.

Setelah memikirkannya, masalah ini memang lebih baik disembunyikan dari Alex, “Selanjutnya, kamu harus lebih berhati-hati.”

“Aku tahu!” Begitu kata-kata tersebut terlontar keluar, Shiera langsung menatapnya dengan antusias, “Aku bisa meminta untuk pindah departemen.”

Wajah Rachel berubah menjadi sangat masam, dia lalu berkata, “Apakah kamu sudah lupa? Pak Alex sendiri yang memindahkanmu ke sisinya.”

Pada saat itu, Shiera bekerja sebagai asisten di departemen komersial. Suatu hari, Alex melihat dan memindahkan Shiera ke sisinya sebagai asisten pribadi.

Pada saat itu, semua karyawan perempuan perusahaan mengira kalau Alex jatuh cinta pada Shiera.

Namun kemudian, mereka baru menyadari kalau Shiera hanya bekerja untuknya dan sama sekali tidak ada hubungan apa-apa dengan Alex, karena itu, mereka semua baru berhenti bergosip.

Tetap saja, meskipun Shiera tidak ada hubungan apa-apa dengan Alex, dia adalah orang yang secara pribadi dipindahkan Alex ke sisinya.

Jika dia meminta pindah departemen, mungkin tidak hanya membutuhkan persetujuan dari departemen HR.

Setelah mendengar kata-kata Rachel, wajah kecil Shiera langsung jadi muram, dia lalu berkata, "Jadi, apa yang harus aku lakukan?”

Setiap kali dia teringat kalau Alex masih mencari wanita yang bersamanya malam itu, Shiera tidak berani memikirkan bagaimana dia akan menghadapi Alex di kemudian hari.

“Berpura-pura tidak terjadi apa-apa,” jawab Rachel.

“Tapi aku takut!" ucap Shiera sambil menangis.

Melihat Shiera yang tidak berguna seperti itu, dia sama sekali tidak mengerti kenapa Alex memindahkannya ke sisinya saat itu.

Rachel mendengus dan berkata, “Siapa yang tidak takut? Kuberitahukan padamu, kalau sampai dia tahu kalau itu adalah kamu, aku juga akan terkena imbasnya, karena itu, kamu harus fokus.

Setelah mendiskusikan hal ini, tampaknya dia tidak punya pilihan lain selain membuat Shiera terus bertahan.

Shiera menangis hingga air matanya terus bercucuran, Rachel yang merasa kasihan pun terus menghiburnya, “Anak baik, bertahanlah!”

Air mata Shiera bercucuran, mengalir dengan sangat deras, tubuhnya pun gemetaran.

Demi untuk menenangkan Shiera, Rachel mengajaknya pergi makan malam yang sangat lezat,

Rachel juga membujuknya untuk pergi bekerja pada keesokan harinya.

Paginya, kondisi lift di perusahaan sangat padat. Shiera yang telah menunggu selama beberapa saat tetap saja tidak bisa masuk ke dalam lift.

Dia menoleh ke arah jam tangannya dan melihat kalau dia sudah hampir terlambat!

Dia merasa sangat cemas, mengingat kalau Alex selalu datang ke kantor setengah jam lebih awal, dia pun menggigit bibirnya dan berjalan menuju ke lift yang khusus digunakan oleh Presiden Direktur.

Lift tersebut pun naik dari bawah tanah dan tiba-tiba terdengar suara “Ting”, pintu lift pun terbuka. Tanpa sadar Shiera mau masuk ke dalamnya.

Namun saat dia melihat orang yang ada di dalam lift tersebut, hatinya langsung gemetar!

“Pak, Pak Alex ….”

Saat ini, dia benar-benar ingin menabrakkan diri sampai mati.

Alex meliriknya dengan dingin, pria itu tidak berbicara sama sekali.

Shiera secara naluri langsung membalikkan badannya. Saat dia baru saja melangkah, dia mendengar suara Kevin yang berdiri di belakang Alex. “Shiera, masuklah!”

Kevin tahu kalau Shiera takut pada Alex, tetapi mereka sudah lama bekerja sama. Sekarang, bukannya semakin membaik, Shiera malah tampak semakin takut pada Alex.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status