Share

60. Rahayu

Wanita itu masih ada di hadapannya. Kondisinya masih sama—menyedihkan, seperti mayat hidup yang enggan mati, tak jua bisa dikatakan hidup.

“Dua puluh dua tahun aku mengurungmu di sini, itu belum cukup, Rahayu.”

Rahayu yang tak lagi terlihat manis dan menawan itu menatapnya dengan bola mata yang melotot, mengerti perkataan Narumi, tapi tak punya susunan kata untuk membalasnya. Bibir pucat dan pecah-pecah itu berat untuk terbuka.

“Dan selama itu pula, anakmu ada di tanganku. Kusiksa dan kumanfaatkan sesukaku.”

Ucapan itu memantik keseluruhan diri Rahayu. Ia memberontak, hendak maju menerjang Narumi, tapi terhalang oleh rantai dan pasung.

Rambut yang berantakan tak terurus, tubuh kurus kerempeng hingga tulang-tulangnya menyembul, pakaian yang seadanya dan sudah robek-robek serta warnanya tak lagi terlihat, luntur, dan kumal.

Dia tak lagi bisa disebut manusia.

“Ingat ini, Rahayu. Karena dosa-dosamu di masa lalu, anakmu jadi menderita.”

Narumi ikut terbawa perkataannya sendiri. Piki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status