Share

Belum Yakin

Usai menciptakan kebingungan untuk Hanan, Fania berdiri lalu meninggalkan mereka masuk. Hanan ikut berdiri dan menyusul Fania ke kamar. 

"Apa kubilang, Pa! Harusnya Fania kemaren-kemaren gak usah diijinin balik-balik lagi ke rumah Ratih," gerutu Bu Heni yang semula diam seribu bahasa.

"Gak usah diijinin gimana? Kayak gak tau Fania aja, Ma. Kalau ada kemauan."

"Halah. Papa aja yang lembek emang!"

"Eh, Ma. Baguslah kalau Fania hamil. Biar Hanan enggak cuma fokus sama Arumi yang terlanjur lengket sama perempuan itu."

Bu Heni berpikir sebentar. 

"Bener juga ya, Pa. Kalau dipikir-pikir, Fania pintar juga ya. Secara tidak langsung menjauhkan Hanan dari perempuan itu dengan memaksa Hanan tinggal di sini. Biar deh, Arumi sementara diurusin sama jalang itu. Kalo udah gede, kan kita tinggal ambil!" 

Bu Heni tiba-tiba berubah pikiran dan senang dengan kehamilan Fania. 

"Tapi, Ma. Kalau Hanan tinggal di sini, kasian jug

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status