Share

Biang Kerok Datang Lagi

Hanan dan Malilah pun melangkah keluar bersamaan. 

"Hey, Malilah! Kata Bu Tuti utangmu di warungnya sudah mau dibayar sama ... Bosmu yang katanya horang kaya ini. Jangan Warung Bu Tuti aja dong. Kami juga perlu modal!" Bu Indri bicara dengan lantang dan penuh emosi.

"Iya! Emang Bu Tuti aja yang perlu uang. Kita juga!" Timpal Ibu yang lain.

Hanan menarik napas. Utang lagi, utang lagi. Enggak ada masalah lain apa? Sementara Malilah yang masih memegang map tak bisa menjawab apa-apa. 

"Tenang ibu-ibu. Berapa utangnya bilang aja. Nanti saya bayar!"

"Waah! Benar kata Bu Tuti ya, dia horang kaya," wajah Bu Indri mendadak cerah. 

"Udah, totalin aja utangnya, nanti kami kembali untuk membayar, uang cash saya enggak cukup," janji Hanan lagi. Ia yakin totalnya lumayan banyak. 

"Eh, gak percaya aku. Jangan dilepas. Bisa-bisa dia gak balik lagi," Bu Widi nyolot. 

"Ya sudah kalau gak percaya! Ibu-ibu tunggu di sini!

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status