Share

Bab 100. Bunga di Hatiku  

Felipe mengelus kepala Rindu. Dia tersenyum memandang Rindu yang terlihat mulai mengerti tapi masih ada tatapan bingung di sana.

"Iya, makanya mereka perlu waktu untuk bicara. Supaya bisa saling mengerti dan bisa baikan lagi,” kata Felipe menambahi penjelasannya.

"Oke, aku paham." Rindu mengangguk-angguk.

Ketiganya kemudian hanya duduk dan saling diam.

"Kak, aku lapar,” ujar Rindu setelah beberapa waktu.

"Ah, iya Kita tadi ga jadi makan malam, kan? Kita ke dapur yuk, lewat pintu samping saja, mudah-mudahan belum dikunci," ajak Wuri.

Bertiga mereka ke dapur, lewat pintu samping. Untunglah bisa masuk. Wuri mengambilkan Rindu makan. Gadis kecil itu makan dengan lahap, kelaparan benar tampaknya.

Dari ruang depan tidak terdengar suara orang bicara keras. Bahkan suara tangis juga tidak ada lagi. Wuri dan Felipe penasaran apa yang terjadi dengan Rudy dan Ratu.

"Kak, kenapa ayah panggil ibu Kakak, Aning, tapi kak Felipe panggil bu Ratu?" tanya Rindu sementara masih mengunyah.

"Oo … Nama ibu R
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status