Share

31. Perjalanan Bulan Madu

Suasana bising melingkupi setiap sudut bandara. Semua orang berbeda postur dan warna kulit, tergesa-gesa mengejar waktu sembari menyeret-nyeret koper mereka. Ada juga yang menenteng tas jinjing serta kardus-kardus.

Tak jauh dari pintu keberangkatan, Gauri sedang memeluk Taksa. Beberapa kali dia mengusap kepala anak semata wayangnya itu. Agak berat baginya untuk meninggalkan bocah itu. Apalagi ini merupakan kali pertama Gauri melakukan perjalanan jauh tanpa Taksa.

"Kamu baik-baik sama Papa, ya? Jangan nakal. Nanti kalau Mama udah tiba di sana, Mama langsung telepon Taksa."

Anak kelas dua Sekolah Dasar itu mengangguk. Apa yang ibunya rasakan, dia tentu tidak tahu. Berbeda dengannya, Taksa malah senang sekali bisa menginap di rumah ayahnya, Abdu. Sebab jika bersama Abdu, dia sedikit merasakan kebebasan. Bisa main game sepuasnya, bebas tidur larut malam bila esoknya libur sekolah.

"Sebentar lagi pesawat kita akan berangkat. Ayo!" Ali mengingatkan setelah meli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status