Share

34. Aduan Taksa

Abdu pulang ke rumah tepat ketika Taksa baru saja memejamkan matanya untuk tidur siang. Lelaki itu terlihat letih. Wajahnya lusuh, rambut serta pakaiannya tidak lagi rapi. Meski begitu, dia tetap memberikan senyuman termanis untuk kekasihnya yang menyambut seraya membuka pintu ruang tamu.

"Mana Taksa?"

"Barusan tidur siang, Kak."

Abdu melangkah ke sofa lantas duduk. Dia membuka sepatu dan melepas kaos kaki. Menanggalkan jaket, lalu mengempaskan punggungnya ke sandaran sofa. Kelopak matanya tertutup rapat.

Sesungguhnya Freya sejak tadi ingin mengungkapkan kejadian yang mengganggu pikirannya. Namun, jika melihat Abdu letih begini, ya ... dia tentu tidak berani.

Freya kembali menelan ucapan yang sudah berada di ujung lidahnya. Lebih baik menunggu waktu yang tepat, hingga Abdu dalam keadaan segar bugar dan pikiran yang tenang.

"Mandi dulu sana, habis itu makan, Kak, lalu lanjut tidur." Freya masih berdiri sembari memberi instruksi. Ketika dia be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status