Share

Wanita Simpanan
Wanita Simpanan
Penulis: Aspasya

Bab 1

Lan Xiang gemetar menatap surat di tangannya. Dia tak percaya setelah membaca isi surat itu. Surat keputusan pengadilan. Surat perceraian dari Qi Feng suaminya.

Dia bisa menerima perceraian itu. Namun, dia tidak percaya suaminya menjual rumah tempat tinggal mereka dan mengharuskannya keluar dari rumah saat ini juga.

Dia tidak bisa menolak atau mengulur waktu lagi. Meski sakit hati, bingung dan marah, Lan Xiang memutuskan untuk segera berkemas. Dengan dibantu putrinya, Qi Rou, dia mengemas barang-barang dan membawanya ke mobil bak terbuka.

"Ibu, kita mau ke mana? Rou'er tidak mau pergi, aku mau Ayah." Putrinya merengek kebingungan. Dia hanya bocah berumur lima tahun. Dia tidak mengerti yang sedang terjadi. Lan Xiang hanya bisa membujuknya dengan lembut agar anak itu berhenti menangis.

"Rou'er, kita harus pindah. Mulai hari ini kita tidak akan tinggal di sini, juga tidak tinggal bersama ayah." Lan Xiang berjongkok di depan putrinya dan membujuknya dengan lembut.

"Kenapa ibu? apakah Ayah marah padaku?" Rou'er mengusap matanya yang memerah.

"Tidak sayang, jadilah baik. Ayo kita cari rumah baru. Untuk sementara kita tinggal di toko bunga dulu." Dipeluknya putri semata wayangnya itu dengan erat. Mulai malam ini mereka berdua akan saling bergantung untuk menjalani kehidupan di masa depan.

Malam itu ibu dan anak meninggalkan rumah tempat tinggal mereka. Dengan sedikit uang di tangannya, Lan Xiang membawa putrinya ke toko bunga. Mereka bisa tinggal di situ untuk sementara. Toko dua lantai itu cukup layak ditinggali. Namun, lingkungannya jelas bukan lingkungan tempat tinggal.

Hanya ada deretan toko, cafe, resto dan perkantoran saja. Tidak ada rumah tinggal di kawasan yang merupakan pusat bisnis kota ini. Itu sebabnya, Lan Xiang berpikir hanya untuk sementara saja tinggal di toko. Setidaknya sampai dia mendapatkan tempat tinggal baru yang layak.

Sesampainya di toko, Lan Xiang meminta bantuan supir dan asistennya untuk memasukkan barang-barang mereka ke dalam toko. Tidak terlalu banyak, hanya beberapa koper pakaian dan keperluan pribadi, alat-alat rumah tangga dan beberapa koleksi pribadi miliknya.

Perabotan rumah dan barang-barang elektronik dia tinggalkan semua. Hanya barang yang dibelinya secara pribadi saja yang dia bawa.

Setelah semua barang masuk, Lan Xiang membawa Rou'er ke kamar di lantai atas. Dia menidurkan gadis kecil yang telah tertidur lelap itu. Untungnya dia memiliki kamar dengan perabotan lengkap di toko ini.

Biasanya dia beristirahat di kamar ini saat sedang bekerja di toko bunga. Lan Xiang kembali membereskan barang-barang, setelah meyakinkan Rou'er tertidur nyenyak. Dia harus menyelesaikan beres-beresnya agar tidak mengganggu aktivitas toko keesokan harinya.

Sudah larut malam saat semua barang ditempatkan dengan rapi. Lan Xiang mencuci muka dan gosok gigi sebelum bergabung dengan putrinya di tempat tidur. Meski lelah, dia tidak bisa memejamkan mata. Dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini.

Lan Xiang telah menikah selama enam tahun dengan Qi Feng. Semua baik-baik saja. Karir Qi Feng sangat bagus. Begitu juga dengan toko bunganya. Mereka hidup bahagia meski hidup mereka tidak mewah. Namun, setahun yang lalu semua berubah, saat putri pemilik perusahaan tempat Qi Feng bekerja, bergabung dengan perusahaan sekembalinya dari luar negeri.

Mereka berdua terlibat affair dan pada akhirnya Qi Feng memilih menceraikannya. Bahkan dia tidak mempertahankan hak asuh putri mereka. Dia menyerahkan sepenuhnya pada Lan Xiang.

Lan Xiang berusaha untuk tidak memikirkan semua itu lagi. Dia memilih untuk memikirkan masa depannya dan putrinya. Perlahan kantuk pun datang dan dia pun terlelap.

Di saat yang sama, di tempat yang berbeda. Seorang pria tengah duduk dengan malas di kursinya. Dia memutar kursinya hingga menghadap jendela ruangan tersebut.

Dari atas dia bisa melihat pemandangan di sepanjang jalan di depan gedung di mana saat ini dia berada. Tatapannya jatuh pada sebuah toko tepat di seberang gedung. Sesaat tadi nampak ada kesibukan di toko tersebut.

Dari tempatnya duduk dia bisa membaca papan nama toko tersebut. Toko bunga Violet Florist & Garden. Dia tersenyum membacanya. Ada banyak hal yang dipikirkannya setelah melihat lampu-lampu di lantai atas toko tersebut padam dan aktivitas di toko itu pun tidak ada lagi.

"Chen, mulai besok pesanlah bunga untuk ruanganku di toko bunga Violet. Minta mereka mengirimnya setiap pagi. Dan revisi kembali kontrak kita dengan mereka." Pria itu berbicara pada asistennya.

Chen, yang tengah duduk di sudut ruangan sambil membaca beberapa dokumen, mendongak menatapnya. Wanita itu tertegun tetapi tidak membantah pria yang tak lain adalah atasannya.

"Baik Tuan Muda! Apakah ada yang lain?" Chen merapikan dokumen-dokumen yang tengah dibacanya.

"Katakan pada pemilik toko untuk mengantarkan bunga ke ruanganku setiap pagi di hari kerja. Ingat harus dia sendiri." Pria itu memejamkan mata dan memberi isyarat pada wanita itu untuk pergi.

Chen mengerti dan segera pergi meninggalkan ruangan itu. Dia segera pulang ke apartemennya. Chen telah bekerja pada pria itu hampir sepuluh tahun lamanya. Dia tahu persis watak, sikap, dan temperamen tuannya.

Tuannya, Gao Yiyang adalah pewaris sah grup Gao. Saat ini dia berusia tiga puluh delapan tahun. Di usianya yang tidak muda lagi dia masih melajang. Bukan tidak ada wanita yang mau menikahinya. Justru ada banyak wanita di sekelilingnya.

Namun, dia tidak mau terikat dengan para wanita itu. Dia hanya menganggap wanita seperti pakaian atau perhiasan. Bisa diganti setiap dia mau atau ketika mode berganti. Dia tidak pernah terikat dengan wanita lebih dari tiga bulan. Dan sekarang tuannya tertarik dengan pemilik toko Violet garden & florist. Wanita yang baru saja diceraikan suaminya. Dan penyebab perceraian mereka adalah adik tiri tuannya.

Sedikit yang mengetahui, pemilik Violet garden & florist memiliki keberanian yang menarik perhatian tuannya. Wanita pemilik toko bunga itu memiliki kepribadian dan temperamen yang berbeda dari kebanyakan wanita yang mengelilingi tuannya.

Dia tenang dan penuh perhitungan tetapi tidak terkesan licik. Chen ingat saat pertama kali tuannya melihat wanita itu.

Saat itu grup Gao atas perintah Gao jingyan memutuskan kontrak Violet garden & florist tanpa alasan yang jelas. Wanita itu datang ke gedung grup Gao untuk memperoleh penjelasan yang masuk akal atas pemutusan kontrak tersebut.

Namun, Gao Jingyan telah memerintahkan resepsionis untuk mengusirnya dari area gedung. Menghadapi masalah seperti itu, dia tetap tenang tanpa lepas kendali. Dia hanya mengatakan beberapa hal yang membuat resepsionis kebingungan.

"Nona Sun harap sampaikan pada CEO anda, like mother like daughter, itu saja. Dia akan mengerti." Dia mengatakannya dengan pelan, tenang dan tegas. Namun, itu cukup terdengar di seluruh lobby.

Kalimat sederhana itu cukup membingungkan bagi sang resepsionis. Namun, justru kalimat ini yang di dengar CEO mereka, yang sedari tadi menyaksikan keributan itu.

Tanpa menunggu reaksi resepsionis, wanita itu pergi begitu saja. Saat itu barulah, resepsionis melihat CEO Gao, yang kemudian memintanya untuk menjelaskan tentang insiden itu di ruangannya.

Chen tahu tuannya sangat marah. Dia baru saja kembali dari kantor cabang grup Gao di Eropa dan kepulangannya disambut dengan keributan di lobby kantornya.

Yang membuatnya lebih marah, pemicu keributan itu tak lain Gao Jingyan, adik tirinya. Bagi yang tidak mengetahuinya, Gao Jingyan mungkin nona muda keluarga Gao. Namun, bagi kakak tirinya, gadis itu tak lebih dari perusak pemandangan. Di matanya dan juga di mata keluarga besar Gao, hanya ada satu nona muda yaitu Gao Ling, saudara sepupunya.

Kini perhatian Tuan Muda Gao tertuju pada wanita pemilik toko bunga itu. Setahu Chen, grup Gao memiliki kemitraan yang telah berlangsung cukup lama dengan Violet garden & florist. Mungkin ada alasan khusus di balik perhatiannya terhadap wanita itu. Namun, Chen tahu itu bukan urusannya.

Dia tidak berhak bertanya apa rencana dan tujuan Tuannya, dia hanya menjalankan perintahnya dengan sebaik mungkin. Karena sikap tidak banyak tanya dan acuh inilah, yang membuatnya bertahan sebagai asistennya selama bertahun-tahun.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status