Share

Bab 21

Aku baru saja melipat mukena, ketika kulihat Nisa sudah rapi dengan seragam kerjanya. Kulirik jam di dinding kamar Nisa, sudah menunjukkan pukul lima lewat dua puluh menit, masih sangat pagi untuk beraktivitas keluar rumah.

Semalam aku memilih tidur dikamar Nisa dari pada dikamar yang telah disiapkan Nisa untukku, entah kenapa aku tak ingin tidur sendiri, aku takut akan memikirkan Mas Bayu jika tidur sendiri. Paling tidak untuk malam ini saja aku bisa sejenak melepaskan diri dari berpikir tentang dirinya.

Tak semudah itu untuk melupakan cintaku pada Mas Bayu, tak cukup hanya dengan waktu sehari, seminggu atau sebulan. Aku mungkin akan butuh waktu lebih dari itu, untuk bisa lepas dari bayang-bayang Mas Bayu, karena cinta ini sudah mengakar cukup kuat dihatiku.

Aku berpaling menatap Nisa, gadis dengan wajah oval dan postur tubuh tinggi bak model catwalk ini, sedang asyik mengoleskan pelembab kewajahnya.

"Kau mau berangkat sepagi ini, Nisa?" Tanyaku.

"Belum, na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
jadi kematian jeni ada hubungannya sama kania tapi belum jelas nih permasalahannya... kania cuma terobsesi sama bayu ingin membuktikan dia menang melawan sumpah mamanya bayu..
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
aduh Kania perempuan yg g punya hati .Bayu itu punya istri dn sedang hamil dn juga kmu perempuan yg g punya harga diri itu ...
goodnovel comment avatar
Mariani
jangan di ulang ulang cerita nya thor.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status