Share

Kedatangan Ibu

Aku terus mengamati hingga sosok itu berada di depan mata.

“Mau ke kantor? Mirza juga baru berangkat bareng ibu tadi?” ujar ibu, lumayan ramah. “Katanya sih, mobilnya kamu sita. Kok, tega ya?”

Baru juga dipuji, sudah keluar aslinya. Aku mendesah kesal.

“Bukan menyita, Bu. Tapi sengaja mau membagi gono-gini. Masuk dulu, Bu.” Aku mengajak ibu masuk dan langsung disambut oleh mama.

Aku berusaha menyimpan ego, begitu pun mama. Berusaha agar tidak terjadi ketegangan pagi ini. Selain lelah, aku juga malu didengar tetangga.

“Jadi begini, Bu Widya. Semalam Mirza pulang naik taksi. Saat ibu tanya, dia bilang mobilnya masuk harta gono-gini yang akan dibagi nanti. Tapi saya heran sama Mala ya? Belum cerai kok sudah sibuk jual ini itu. Rumahlah, mobil bahkan yang paling menyakitkan hati kami, Mala mengambil motor milik Melati. Apa gak keterlaluan namanya?” ucap ibu tak ada basa-basi.

Ucapan ketus, raut wajah sinis dan sedikit meledak-ledak, adalah ciri khas ibu ketika berhadapan denganku. Tak ter
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
bikin pengen uweekkk pas baca tokoh ibu mertua....
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status