Share

Permintaan Talak

“Dek,” panggilan tetap membuatku bergeming. Dia duduk ditepi ranjang, di dekatku.

Beberapa saat mas Mirza hanya terdiam. Aku sakit melihatnyaseperti ini. Sejujurnya, cinta ini masih memenuhi isi hati, tapi membayangkan Hesti,ibu juga suara-suara menjijikkan di kamar semalam itu membuatku ingin menghindar secepatnya.

“Mas minta maaf atas semua yang terjadi di rumah ibu tadi.Kamu tau, ibu memang seperti itu dari dulu.”

Aku tetap membuang muka ketika dia menjelaskan. Tak berniatsedikit pun untuk membalas ucapannya.

“Apapun permintaanmu akan mas kabulkan. Tapi tidak bercerai.Mas mencintaimu, Dek dan gak bisa hidup berpisah denganmu.”

Bullshit! Cinta itu bisa menahan nafsu. Dia malah enak-enakan bergumul dengan Hesti hingga tak tau waktu. Itu yang di bilangcinta?

“Dek, Adek boleh menguasai semuanya. Rumah, kartu kredit, ATM mas, biarlah Adek yang pegang.”

Ya ampun, dipegang kalau gak ada isinya ya percuma. Toh, selama ini, aku yang mengisi ATM sama kartu kreditnya.

“Aku juga sudah bicara s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status