Share

Kedatangan Mirza

Hening, kecuali suaranya yang terdengar tegas.

“Sudah berapa lama kamu mengabaikan mamamu? Bahkan kamu sendiri sudah lupa mungkin, kesukaan tante Widya, makanannya, kebiasaannya. Atau jangan-jangan kamu lupa sudah lupa cara berbakti, sehingga-“

“Cukup, Li. Ucapanmu lama-lama menghakimiku.”

Aku berdiri, cepat berlalu meninggalkannya. Pintu mobil kubuka dan tutup segan keras. Tadinya nyaman-nyaman saja mendengarkan penuturannya. Lama-lama bosan. Dia malah terkesan mengungkit kesalahanku.

Aku tau, aku salah. Tapi tak satupun manusia yang mau ketikadia terpuruk malah gak mendapatkan penghakiman. Aku gak butuh itu.

Aku butuh didengar, bukan mendengarkan omelan yang ujung-ujungnyamengungkit kesalahanku.

Malas.

.

Lian mengantarkan aku sampai di rumah. Aku langsung turun tanpa meminta dia mampir atau mengucapkan terima kasih karena mau mengantarkan ke rumah ibu.

Ada mama di teras. Mama menyambut Lian. Tentu saja langsung berbincang sampai lama sekali.

Mereka memang cocok. Bahkan mama akan mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status