Share

Chapter 2

“Jack, sudah lama sekali kamu tenggelam dalam kesedihan ini, sudah waktunya kau merubah hidupmu untuk menjadi lebih baik.” kata Aline menepuk pundak Jackson lembut

“Tidak ada yang lebih baik dari pada Nasya! Aku hanya ingin menikah dengan wanita itu! Bukan yang lain!.” Jack menjawab dengan kasar lalu pergi ke kamar.

“Reta, maafkan sikap anakku ya, dia memang sangat emosional semenjak kehilangan calon istrinya dulu.” Aline menatap Reta cemas, lalu Reta mengerti kondisi Jack sekarang, begitu juga dengan Andira, dia sangat paham betapa sulitnya menghadapi situasi seperti itu.

“Tante, saran saja dariku, jika memang dia tidak bisa melakukan nya jangan dipaksa, aku pun sama belum siap jika harus menikah sekarang.” kata Andira Queen, lalu Aline memegang tangan Andira lembut dan menatap wajah cantiknya.

“Kamu wanita yang baik sayang, setiap orang tua menginginkan yang terbaik juga untuk anak-anak nya, Tante tidak mau melihat Jack selalu bersedih karena memikirkan mantan kekasihnya yang telah tiada, maka dari itu Tante sangat ingin kalian berdua menikah dan menjalani hidup bersama, Tante yakin kamu bisa menggantikan posisi Nasya dihati Jack.” ucap Aline sedih, ia melepas tangan Andira Queen dan segera menuju kamar Jack.

“Jack, Mama mohon, tolong ikuti perkataan Mama kali ini, dia wanita yang baik Jack, bahkan jauh lebih baik dari pada Nasya.” Aline menatap Jack dengan muram, sebelum akhirnya Jack kembali menolak dengan marah.

“Aku sama sekali tidak berniat untuk menikah dengan siapapun kecuali Nasya!.” ucapan Jack membuat Aline seketika merasa pusing dan mendadak pingsan dikamar putranya.

“Mama?! Bangun Ma!.” Jackson menggendong Aline menuju mobil, Andira dan Reta pun ikut membuntuti mobil itu hingga ke rumah sakit.

Sesampainya disana, dokter mengatakan kalau Aline tidak boleh terlalu banyak pikiran, dokter juga menyarankan Jack agar membuat hati Aline lebih bahagia.

“Ma..” Jack memanggil Mama nya dengan sedih, saat Aline terbangun ia mulai memohon lagi dan lagi kepada Jackson agar mau menikah dengan Andira.

“Mama mohon Jack, tolong terima Andira sebagai pendamping hidup kamu yang baru, ini saat nya kau merubah masa depan Jack.” mata Aline berkaca-kaca, hal itu membuat Jack tak tega dan meyakinkan Mama nya kalau dia akan menyetujui perjodohan itu.

“Bawa Andira kesini Jack.” Jackson langsung keluar dan menggenggam pergelangan tangan Andira untuk dibawa kedalam.

“Tante, apa Tante baik-baik saja? Aku akan pulang sebentar lagi agar Tante bisa beristirahat, maafkan aku dan Mama jika mengganggu ketenangan Tante dirumah.” Andira berkata dengan cemas karena menatap wajah Aline yang pucat.

“Tante baik-baik saja Andira, kamu sama sekali tidak mengganggu ketenangan Tante di rumah, ini memang keinginan Tante untuk mengundang kalian datang.” Aline tersenyum, ia menggenggam tangan Andira dan menyatukan nya kepada tangan Jack.

“Jackson telah menyetujui perjodohan kalian, Tante harap kalian bisa belajar untuk saling mencintai ya.” Andira Queen tercengang, cepat-cepat ia melepas tangan itu dari genggaman Aline.

“T-Tapi Tante aku sama sekali belum sia...” Jackson menatap Andira dengan sinis kemudian membuka suara.

“Selama Mama bahagia, aku akan melakukan apapun untuknya, aku akan menikah denganmu.” kata Jackson, Andira segera pergi setelah mendengar pria dihadapan nya berbicara.

Dikediaman Queen,

“Ma?! Aku itu belum siap menikah! Kenapa Mama memaksaku untuk melakukan nya.” ucap Andira kesal

“Mama bosan melihat keseharian kamu hanya terus mendatangi restoran, Mama ingin punya cucu seperti teman Mama yang lain.” kata Reta 

“Apa-apaan sih?! Menikah itu bukan main-main lho Ma! Bahkan aku sama Jack itu tidak pernah saling mengenal! Bagaimana bisa dua orang bersatu tanpa berdasarkan cinta di dalamnya?!.” Andira Marah namun Reta tidak perduli dengan penolakan putrinya.

“Pokoknya kau harus menikah! Jika tidak, Mama akan menutup restoranmu!.” mendengar hal itu Andira terdiam.

“Akan Mama urus tanggal berapa kalian menikah.” Reta segera masuk ke dalam kamar dan saling mengirim pesan kepada Aline Wang.

“Bagaimana ini?! Aku tidak bisa menikah dengan pria yang tidak aku kenal sama sekali!.” Andira sangat cemas sehingga dia tak bisa berpikir jernih.

Dua hari kemudian, Andira mendapat kabar dari Aline bahwa pernikahan nya akan berlangsung tiga hari lagi.

“Apa?! Tiga hari?! Tidak, tidak mungkin! Kenapa terlalu cepat? Aku ingin mengetahui sifat pria itu terlebih dahulu!.” Andira mengoceh, sementara Jackson pasrah atas apa yang diperintahkan Mama nya. Ia tidak mau mengambil resiko kalau Mama nya akan sakit lagi seperti kemarin jika terus-terusan menolak.

Saat pernikahan itu tiba, Jackson dan Andira bertukar cincin, mereka juga saling mengikat janji untuk selalu bersama disaat suka maupun duka.

Kemudian Jackson mencium bibir Andira dihadapan semua orang, hal itu adalah kewajiban setiap pasangan yang baru saja menikah, Jackson tak mau ribet, belum lagi pernikahan mereka disiarkan secara langsung di stasiun televisi, karena keluarga Wang adalah keluarga terkaya dan berpengaruh.

“bagaimana perasaan anda Mrs. Wang saat menikah dengan Miss. Queen?.” tak mau menjawab, Jackson segera meraih tangan Andira untuk pergi dari kerumunan wartawan.

Mereka memasuki kamar yang sama, namun tiba-tiba Jack mengeluarkan baju-bajunya untuk dibawa ke kamar lain.

“Kau mau kemana Jack?.” Andira bertanya dengan bingung

“Jangan pikir setelah kita menikah, lalu kita bisa tidur bersebelahan dalam satu kamar! Itu hal yang mustahil!.” Jack memandang Andira dengan jijik sebelum ia keluar.

“Hmm, ada benarnya sih, aku harusnya beruntung karena tidak tidur bersama dengan laki-laki itu.” gumam Andira Queen.

Malam nya, Aline meminta Jack membawa Andira ke ruang makan, karena mereka akan melakukan makan malam bersama.

“Bawa istrimu kesini Jack, kita makan bersama.” ucap Dirga Wang.

“Aku akan memanggilnya, tunggu sebentar.” Jackson menaiki tangga dan membuka pintu kamar.

“Andira!! Dimana kamu!.” suara Jackson membuat istrinya terkejut, lalu buru-buru keluar dari ruang ganti.

“Iya jack, ada apa? Aku baru selesai mandi.” kata Andira

“Ikut aku sekarang juga!.” Jack menarik tangan Andira dan menyeretnya keluar.

“Andira, makan dulu yuk? Kau pasti sangat lapar.” ucap Aline lembut dan mengambilkan makanan untuk menantu barunya.

“Makan saja manja! Biarkan dia ambil sendiri!.” Jack marah, lalu Andira menatapnya dengan sinis.

“Jangan begitu dong Jack, Andira kan sudah menjadi istri kamu, dia berhak mendapatkan perlakuan baik seperti ini.” ucap Dirga

“Cukup! Kalian membuat selera makanku hilang!.” Jack membanting sendok dan garpu diatas meja lalu pergi.

“Jack!.” Dirga dan Aline memanggil namanya dengan marah, kemudian Andira berusaha menenangkan mereka.

“Sudah Ma, jangan khawatir ya, aku akan coba berbicara dengan Jack.” Andira pun bangkit dari kursi kemudian menyusul suaminya ke kamar lain.

“Jack! Buka pintunya, ini aku.” Andira mengetuk pintu pelan, namun Jack tidak menjawab. Akhirnya Andira membuka pintu tersebut dan mendapati suaminya sedang termenung di balkon.

“Jack..” Suara lembut istrinya menyapu keheningan itu, lalu dia mendongak dengan acuh tak acuh.

“Kau harus makan, Mama pasti sangat cemas kalau kau begini.” kata Andira

“Kau tau apa?! Hah!.” Andira tertegun melihat Jack marah, wajahnya menggelap lalu memegang tangan Andira sekuat-kuatnya.

“Ahhh! Sakit Jack! Lepaskan.” ucap Andira meringis kesakitan, matanya memerah karena hampir menangis, jujur saja selama ini dia tidak pernah mendapatkan sikap kasar dari siapapun, namun sekarang dia mendapati itu dari suaminya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status