Share

Jaket Laki-laki Itu

“Lagian, saya mau menikah dengan siapa pun itu sudah bukan lagi urusan kalian. Kalian juga tidak usah menghina istriku. Dia wanita baik-baik, aku juga sangat mencintainya. Terserah kalian mau berpikir aku ini laki-laki apa!” pungkasku seraya meninggalkan mereka semua.

Emosiku kini meledak-ledak dibuatnya. Aku membanting pintu hingga membuat Intan yang sedang bertilawah di dalam kamar berjingkat kaget.

“Istigfar, Mas. Jangan emosian. Orang suka marah itu temennya setan, loh,” ucap Intan sembari menutup mushaf dan meletakkannya di atas nakas.

“Laa taghdob walakal jannah (Jangan marah bagimu syurga)”

Menggenggam jemari wanita itu ketika ia mengusap lembut pipi ini, menciumi punggung tangannya menunjukkan kalau aku benar-benar mendamba cintanya. Dialah sang penyejuk jiwa, ia juga seperti air yang selalu mendinginkan suasana hatiku yang sedang panas.

***

POV Intan.

Kandunganku sudah memasuki bulan ke delapan. Janin di dalam perut juga sudah sangat aktif bergerak, membuat aku sering t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status