Share

Bab 13. Istanaku Adalah Rumahmu

"Baiklah, ibu setuju. Kalau begitu, sebaiknya kamu ke luar dari kamar buat bicara sama Abyan."

Olivia mengangguk, lalu meminta Ibu Namira beristirahat saja, mengingat sekarang masih pukul dua siang dan cuaca begitu terik. Setelah menyalakan kipas, dia tersenyum pada perempuan tua itu sebelum benar-benar keluar.

Papa Zafir dan Abyan duduk saling berhadapan tanpa mengobrol sedikit pun. Tepatnya karena lelaki keras kepala itu lebih memilih diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Setiap malam dia selalu merindukan Kamila. Namun, saat mandi, dia justru memikirkan Olivia. Perasaan aneh itu terjadi setiap hari. Sayang sekali karena sampai sekarang masih sulit menemukan jawaban.

"Ibu sudah sedikit tenang."

Abyan mengangkat wajah, memasukkan benda pipih itu ke dalam kantong celananya. "Sekarang kamu mau ke mana, huh?!"

Tanpa mengindahkan pertanyaan Abyan, Olivia justru mendekati lelaki berkacamata itu lantas meraih tangan kanannya untuk dicium penuh rasa takzim. "Pa, aku pamit dulu, ya!"

"Lo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
sok2 jual mahal kau lonte. pantas dan wajar aja kau dihina si abyan . krn kau memang sampah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status