Share

Bab 15. Percobaan Kedua

Pukul tujuh pagi, Abyan sudah siap untuk berangkat ke tempat kerjanya. Sekali lagi tanpa melepas cincin itu. Olivia mendengus kesal sampai dia tidak bisa berkata-kata bahkan setelah kepergian suaminya.

Seperti ada batu besar menghantam dada perempuan tersebut. Dia kesulitan mengambil napas. Sementara kedua mertua hanya bisa diam, saling pandang satu sama lain.

"Sejak kapan kamu suka pakai cincin, Aby?" tanya Ibu Namira penasaran.

Namun, tidak ada jawaban. Lelaki berambut sebahu itu justru meninggalkan rumah tanpa meninggalkan sepatah kata pun. Sebenarnya dia punya usaha sayur-mayur yang sukses sejak dua tahun lalu, tetapi Abyan meminta karyawannya untuk menjadi tangan kanan. Bukan tanpa alasan, sejak satu tahun terakhir dia sangat suka bekerja di pabrik.

"Ibu, apa kita langsung melakukan percobaan kedua? Tadi malam harusnya aku langsung berhasil, tetapi sial karena lupa kalau minuman itu sudah aku campur sama obat tidur."

"Nanti kalau Abyan datang, langsung kasih obat tidur saja. Oran
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status