Share

10. POOP

Viano turun dari mobil dengan tergesa-gesa dan masuk ke rumah. Ketika sampai di ruang tamu, dia menemukan Garseta tengah duduk dengan kaki disilangkan dan menikmati secangkir teh hangat.

"Ma?" Sambil masih menarik napas, dia menyapa.

"Kamu tergesa-gesa, Vi?" Ucapan perempuan paruh baya di hadapannya terdengar sindiran.

Viano mengatur napasnya, melonggarkan dasinya sebelum duduk di hadapan ibunya.

"Mama ada perlu apa ke sini?"

"Menunggu putra kesayangan pulang." Garseta yakin, Viano tahu kalau sekadar berkunjung bukan alasan sebenarnya.

"Kita tidak perlu basa-basi, Ma. Ada keperluan apa Mama datang ke sini?"

"Besok Mama ada acara makan siang dengan kolega bisnis. Lusi juga akan datang."

Viano tahu, ujungnya bagaimana.

"Lusi akan datang juga!" Garseta menandaskan.

Viano menggeram, tadinya dia pkir akan ada urusan mendesak. Ternyata perkara sepele.

"Mama bisa telepon-"

"Telepon?" Nada bicara Garseta meninggi. "Mama bukan cuma mau sampaikan itu aja, Vi!"

Viano menegang.

"Mama mau besok ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status