Share

Bab 14 - rindu yang tidak akan terobati

Gemercik curah air hujan yang jatuh menghantam bumi mendominasi suasana di antara keduanya kala itu. Damai, membuat kedua sejoli yang sedang dimabuk cinta semakin larut dalam atmosfer mesra di dalam ruang kamar berpenerangan temaram di sana.

Nardo tampak begitu nyaman memejamkan mata berbantalkan paha Naomi, sedangkan gadis itu tiada henti merekahkan senyum bahagia seraya menyusuri wajah sang calon suami dengan jari-jari lentiknya. Mengagumi betapa eloknya rupa seorang pria yang sebentar lagi akan mempersunting dirinya.

Menghabiskan waktu berdua di sela kesibukan masing-masing adalah opsi terbaik yang mereka ambil kali ini. Dan apartemen Nardo yang berada di daerah Jakarta Selatan adalah tempat yang mereka pilih untuk melepas rindu.

"Kok kamu brewokan sih, Yang? Cukuran gih, kamu kelihatan tua tahu!"

Nardo membuka mata dengan enggan ketika belaian lembut tangan Naomi pada bulu-bulu halus di sekitar wajahnya terhenti, disusul dengan ucapan bernada protes sang calon istri. Secara otomat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status