Share

Bab 18

Bab 18

Rasanya aku baru saja terlelap sebentar, ketika mendengar bunyi ponsel yang terus-terusan berdering. Nomor tiga orang yang belakangan ini sudah kubuka blokirnya, tak berhenti menghubungi. Sepertinya aku harus siap mendengar ocehan pagi dari mereka.

Kubiarkan benda itu terus berbunyi dan bergetar. Kebutuhanku di kamar mandi lebih penting mengingat aku kebelet pipis dan ingin menunaikan hajatku.

Setengah jam kemudian, setelah beres aku lanjut membuat sarapan. Telur dadar, roti dan segelas susu hangat siap masuk ke perutku. Di saat yang sama, dari arah pintu seseorang menggedornya dengan kasar. Lalu suara cempreng Ibu mulai terdengar setelahnya.

"Sasty, buka pintunya!"

"Sasty, Ibu tahu kamu ada di dalam! Ayo cepat buka!!"

Mungkin karena aku tidak mengindahkannya, gedoran itu semakin lama semakin berisik.

Aku menarik nafas berat sebelum membukanya. Kupasang badan dan mempersiapkan mental untuk menghadapi mereka.

"Ada apa pagi-pagi sudah bertamu?" tanyaku malas meladeni.

Ibu dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status