Share

3. PERTEMUAN

Penulis: Yulanda
last update Terakhir Diperbarui: 2021-02-16 17:54:28

“Key..”

Seseorang terdengar memanggil namanya. Keyra menengok ke belakang, matanya menangkap sosok yang sangat tidak ingin ia temui untuk saat ini.

Keyra mempercepat langkahnya menyusuri lorong kampus saat tau siapa yang tengah memanggilnya.

“Key… Tunggu, Key!” Randy berusaha mensejajari langkah Keyra yang tergesa-gesa saat melihat dirinya.

“Ada apa, Ran?”

“Aku mau bicara sama kamu sebentar, Key.”

“Mau bicara apa? Tidak ada yang harus dibicarakan lagi.”

“Please… sebentar saja!”

“Tapi aku udah ditunggu sama Mesya di kantin.” Keyra semakin mempercepat langkahnya menuju kantin. Dia sudah menetapkan hati tidak akan luluh oleh pesona Randy lagi. Hatinya sudah ia mantapkan untuk menerima calon suami yang telah kakek pilihkan untuk dirinya.

“Aku janji gak akan lama. Pasti Mesya juga gak keberatan nunggu kamu sebentar di kantin.” ujar Randy memohon sambil menelungkupkan kedua tangannya didada.

Keyra menghembuskan napasnya pelan, “Yaudah, tapi sebentar aja ya.”

Randy mengangguk sambil tersenyum.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju taman yang terletak di belakang kampus. Sebelumnya Keyra sudah mengirimkan pesan singkat kepada Mesya kalau ia akan sedikit terlambat menemui dirinya di kantin.

“Apa yang mau kamu bicarakan?” tanya Keyra saat mereka sudah sampai di taman belakang kampus. Keyra mendudukan dirinya di bangku yang ada di taman itu, disusul oleh Randy.

“Jujur… aku belum terima kalau kamu mutusin aku secara sepihak kaya kemarin, Key.”

Sudah Keyra duga, pasti Randy akan membahas perihal putusnya mereka kemarin.

“Seperti yang kamu dengar kemarin, Ran. Aku tidak punya pilihan lain.” Keyra menatap langit-langit, mencoba untuk menahan air matanya yang akan segera meluncur bebas.

“Tapi kan kamu punya aku. Kenapa kamu tidak berterus terang tentang hubungan kita?” Randy menggenggam tangan Keyra, namun segera ditepisnya.

“Maaf, Ran. Aku gak mau lihat Kakek kecewa. Aku duluan ya, Ran. Kasian Mesya kelamaan nungguin aku.” Keyra bangkit lalu pergi meninggalkan Randy yang masih terpaku di tempatnya. Usahanya untuk membujuk sang mantan kekasih sepertinya akan sia-sia. Ia tidak akan pernah merelakan mantan kekasihnya itu menikah dengan laki-laki lain.

***

Keyra segera bergegas menuju kantin. Ia mengedarkan pandangannya ke dalam kantin tersebut. Kantin yang saat itu ramai pengunjung sedikit menyulitkannya menemukan keberadaan Mesya.

“Key…” Mesya segera melambaikan tangan dan memanggil Keyra hingga membuat ia menengok ke arahnya. Keyra berjalan dengan tergesa-gesa menghampirinya.

“Maaf ya lama.” ujarnya setelah berada di hadapan Mesya.

“Iya gak apa-apa. Tadi ada urusan apa?”

“Tadi aku ketemu Randy dulu. Kita udah putus.” jawab Keyra lesu.

“Putus? Kenapa? Bukannya selama ini kalian baik-baik saja?” tanya Mesya tidak percaya. Ia menangkap gurat kesedihan yang tersirat di wajah sahabatnya itu.

Keyra yang mulanya tidak ingin menceritakan masalah yang menerpa hidupnya pun jadi bingung jika harus menyembunyikan masalahnya kepada Mesya.

Melihat keterdiaman Keyra, membuat Mesya gatal ingin bertanya terus.

“Ayo, Key. Kamu gak bisa nyembunyiin sesuatu dari aku. Kita kan udah sahabatan sejak di bangku SMP. Aku tau kamu betul. Wajah kamu gak akan muram begini kalau masalah yang kamu hadapi gak berat.” Mesya terus saja mendesaknya dengan pertanyaan-pertanyaan itu.

“Ayo cepat bicaralah, sebenarnya ada masalah apa antara kamu dan Randy sampai kalian putus?” Mesya menatap mata Keyra intens dan memasang pendengarannya sebaik mungkin bersiap menunggu jawaban dari Keyra.

Keyra tak bisa menyembunyikan apapun dari sahabatnya itu. Walaupun ia sebenarnya enggan bercerita karena tak mau membebani Mesya dengan masalahnya. Dengan berurai air mata, akhirnya ia menceritakan perihal perjodohan yang dilakukan oleh kakeknya hingga harus berakhirnya hubungan mereka. Keyra yakin bahwa Mesya bisa menjaga rahasia agar tak ada orang lain yang tau masalah yang sedang dihadapinya itu.

Mesya begitu terkesiap mendengar apa yang diceritakan oleh Keyra. Ia merasa kasihan karena masa muda Keyra harus berakhir dalam ikatan pernikahan.

Mesya pun ikut terhanyut akan suasana saat mendengarkan Keyra yang bercerita dengan berhamburan air mata. Mesya langsung menangkup tubuh Keyra dan membenamkan ke dalam pelukannya. “Jangan menangis lagi, Key. Aku tau kamu akan jadi istri yang baik walaupun usia kamu masih muda. Percayalah, semuanya akan baik-baik saja.” tuturnya seraya mengusap punggung Keyra untuk menenangkan sahabatnya itu.

Drrrrtt

Ponsel disaku celana Keyra bergetar, ia segera merogoh ponselnya itu. Ada satu panggilan masuk dari nomer yang tak dikenal. Dengan ragu Keyra segera mengangkat panggilan tersebut.

“Halo…” suara bariton milik seorang laki-laki terdengar menyahut di seberang sana.

“Iya, halo.” jawab Keyra. Dia masih menerka-nerka siapa yang menelponnya.

“Bisakah kita bertemu?” pinta seorang laki-laki yang suaranya masih belum dikenali Keyra.

“Ini siapa?” tanyanya penasaran.

“Ardy.”

Seketika Keyra mengingat nama itu. Ardy, calon suami yang dijodohkan oleh kakeknya.

“Bisa.” jawab Keyra singkat dengan hati berdebar. Ada apa Ardy mengajaknya bertemu?

“Kalo gitu, kita bertemu di kafe XX satu jam lagi.” Ardy langsung memutuskan sambungan telepon nya sepihak, tanpa mendengar jawaban Keyra.

Keyra mendengus kesal. Suara Ardy yang terkesan dingin masih terngiang-ngiang di telinganya.

“Siapa, Key?” tanya Mesya penasaran.

“Ardy.”

“Mau apa dia?”

“Ketemu.”

"Di mana?"

"Kafe XX."

Mendengar jawaban Keyra yang singkat, membuat Mesya kesal. Dia mencubit pipi sahabatnya itu dengan gemas.

“Aww… sakit, Sya!” protes Keyra sambil memegangi pipinya yang sedikit memerah.

“Kamu tuh kalau di tanya jawabnya singkat banget. Bikin aku penasaran.” cebik Mesya sambil memonyongkan bibirnya.

“Aku juga gak tau kenapa Ardy ngajakin ketemu.”

“Mungkin dia ingin berkenalan dengan calon istrinya.” goda Mesya sambil mengedip-ngedipkan matanya yang berhasil membuat pipi Keyra merona.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Wedding Agreement   BONCHAP : DEVAN-MESYA MENUJU HALAL

    Ballroom di sebuah hotel bintang lima sudah dipesan untuk pernikahan Devan dan Mesya. Ruangannya sudah dihias sebegitu megah. Bunga anggrek putih—kesukaan sang calon mempelai wanita tersebar di seluruh pejuru ruangan. Karangan bunga berjejer di luar ballroom sebagai ucapan selamat dari rekan dan para kerabat. Terlihat Devan duduk dengan gelisah di dalam mobil menuju tempat acara. Keyra yang duduk di sebelahnya menggenggam tangan Devan erat. “Kakak nervous ya?” tanya Keyra. Devan melirik adiknya sambil sesekali mengelap keringat yang membanjiri wajahnya, “Iya, ‘kok deg-degan gini ya.” jawabnya. “Itu wajar, Kak. Tapi jangan terlalu nervous ya. Sebentar lagi hari ini akan jadi hari paling bersejarah dalam hidup kakak. Semua pasti akan berjalan dengan lancar.” kata Keyra menenangkan. Devan mengulas senyum, “Makasih ya. Key. Lo adik paling best!” “Iya lah, adik kakak ‘kan cuma aku.” Devan terkekeh sambil mengacak rambut adiknya yang sudah tertata rapih. “Kakak…” pekik Keyra sambil m

  • Wedding Agreement   BONCHAP : LAMARAN DEVAN-MESYA

    Hari ini adalah hari bahagia yang ditunggu-tunggu oleh Devan. Setelah menunggu Mesya menyelesaikan koasnya, akhirnya hari ini Devan melamar kekasih hatinya yang telah ia pacari selama 3 tahun. Sejak pagi hari, Keyra sudah berada di kediaman orang tuanya untuk membantu mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan dalam acara lamaran nanti siang. “Sayang, aku tinggal dulu ke kantor gak papa ya? Arga tadi telpon ada sedikit masalah di kantor.” kata Ardy pada istrinya yang tengah memasukkan kue-kue ke dalam box. Ia lingkarkan tangannya pada pinggang istrinya yang tengah membelakanginya. Wajahnya ia tempelkan pada ceruk leher Keyra sambil membaui wangi yang menguar pada tubuhnya. “Iya gak papa, Pa.” sahut Keyra, “kalo udah selesai cepet ke sini lagi, ya.” lanjutnya lagi. Tangannya sangat cekatan menyusun kue-kue itu dengan rapih. “Oh iya, si kembar mana Ma?” tanya Ardy saat tidak mendapati keberadaan anak kembarnya di sana. “Lagi tidur di kamar ata

  • Wedding Agreement   EPILOG

    10 tahun kemudian.Waktu berjalan dengan sangat cepat. Dengan dukungan dari suaminya, akhirnya Keyra kembali melanjutkan pendidikan kedokterannya yang sempat tertunda karena waktu itu dirinya lebih memilih membesarkan si kembar yang sekarang sudah beranjak besar, daripada meneruskan cita-citanya. Beruntunglah ia mempunyai suami yang sangat mendukung cita-citanya itu.Keyra merentangkan kedua tangannya ke atas sambil bersandar di kursinya. Hari itu jadwal operasinya sangat padat. Ada beberapa operasicaesaryang ia lakukan bersama tim. Setelah selesai pendidikan kedokterannya, ia memang langsung mengambil pendidikan jurusan spesialis kandungan. Entah kenapa ia ingin terjun langsung untuk melihat perjuangan para ibu dalam melahirkan buah hatinya. Ia ingin selalu menyaksikanmomentbahagia itu--saat kelahiran seorang bayi ke dunia.Keyra merasakan seluruh tubuhnya terasa sangat pegal. Rasanya seperti habis kerja rodi seha

  • Wedding Agreement   FINAL EPISODE : WELCOME TO THE WORLD BABIES

    Ambulan yang membawa Keyra dari rumah baru saja sampai di rumah sakit. Ardy memilih rumah sakit tempat Satria bertugas. Tim medis juga sudah bersiaga di depan pintu saat Ardy menelpon beberapa menit yang lalu. Bahkan brankar pun sudah berada di sana.Keyra segera dipindahkan dengan hati-hati dari ambulan ke atas brankar. Para suster segera mendorong brankar itu menuju ruang bersalin dengan terburu-buru.Wajah Keyra memucat dan tidak sadarkan diri, sehingga membuat Ardy semakin cemas melihat kondisinya.“Silahkan anda tunggu di luar. Kami akan memeriksa pasien dulu,” kata salah seorang suster.“Tolong selamatkan istri dan bayi saya ya, Sus," mohon Ardy. Ia tidak menyangka kejadian seperti itu akan menimpa istrinya. Ia mencemaskan istri dan anaknya. Bagaimana jika mereka harus kehilangan anaknya? Ia tidak bisa membayangkan bagaimana depresinya Keyra nanti.“Baik, Pak. Kami akan melakukan yang terbaik semampu kami. Jangan khawa

  • Wedding Agreement   MENUJU ENDING : KEJADIAN TAK TERDUGA

    Hari-hari terus berlalu. Perut Keyra semakin membesar. Jadwal rutin periksa ke dokter kandungan telah dilakukan, bahkan Ardy sengaja mendatangkan seseorang yang professional untuk melakukan senam ibu hamil di rumahnya setiap akhir pekan. Masalah mual yang sering dirasakan istrinya setiap pagi hari sudah semakin berkurang. Makannya pun sudah mulai seperti biasa, hingga membuat berat badan Keyra naik 15 kg.Keyra tengah mematut dirinya di depan cermin di dalam kamarnya. Ia sedang memperhatikan tubuhnya yang membengkak akibat kehamilan pertamanya itu.“Kak, aku gemuk banget ya?” tanyanya pada Ardy yang tengah memangku laptop di atas ranjang. Ia sedang memeriksa beberapae-mailyang dikirimkan oleh Arga tadi pagi.Ardy menurunkan laptopnya ke atas ranjang, lalu berjalan menghampiri istrinya itu. Ia melingkarkan tangannya untuk memeluk pinggang Keyra dan mengusap lembut perut istrinya yang sudah semakin membesar.“Kamu gemu

  • Wedding Agreement   80. NGIDAM

    Seminggu berlalu setelah kepulangan Keyra dari rumah sakit. Kini ia nampak termenung menatap langit malam itu yang dipenuhi bintang kerlap-kerlip dari balkon rumahnya.“Sayang, masuk yuk!” sebuah tangan memeluknya dari belakang, “angin malam gak bagus untuk kesehatan, nanti kamu bisa masuk angin. Kasian dede bayinya juga.” kata Ardy sambil mengecupi bahu istrinya yang sedikit terbuka.“Kak, aku udah putuskan…” Sejenak Keyra nampak menghela napasnya dalam lalu menghembuskannya secara perlahan.“Apa sayang?” tanya Ardy. Ia membalik tubuh Keyra agar berhadapan dengannya, menatap mata coklat Keyra yang nampak menyiratkan kegalauan.Keyra nampak memejamkan matanya erat, kedua tangannya saling meremas disertai dengan tarikan napas yang dihembuskan dari mulutnya untuk mengurangi rasa gugup yang menyerangnya. ”Aku gak bakal lanjutin kuliah aku, Kak,” putusnya. Hal itu memang sudah ia pikirkan baik

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status