Pagi itu Keyra pergi ke kampus untuk membicarakan masalah program pengabdian masyarakat bersama teman-teman kelompoknya.
Keyra mengeluarkan ponselnya yang berada di dalam tas nya untuk menghubungi Mesya.
Tuuuttt
Tuuuttt
Tuuuttt
“Halo, Key.” Mesya menyahut diujung telepon setelah beberapa saat.
“Halo Sya, kamu dimana?” Keyra celingukan ketika baru saja menjejakan kakinya di kampus. Pagi itu seperti biasa Ardy mengantar Keyra ke kampus setelah melewati drama pagi yang panjang.
“Aku diperpustakaan, Key. Kamu kesini, ya.” jawabnya.
“Ok.” Setelah mengatakan itu, Keyra mematikan sambungan teleponnya lalu memasukan kembali ponselnya ke dalam tas. Ia bergegas melangkah menuju perpustakaan yang berada di belakang gedung utama kampus.
Keyra mengedarkan pandangan untuk mencari keberadaan sahabatnya itu ketika sampai di depan pintu perpustakaan. Terlihat dideretan kursi sebelah k
“Tuan apa anda sudah membicarakan tentang rencana bulan madu dengan Nona Keyra?” tanya Arga saat dia berada di ruangan Ardy untuk memberikan beberapa proposal pekerjaan yang harus ditandatangani Ardy.“Belum. Aku belum sempat memberitahunya. Pagi tadi dia malah memberitahuku berita buruk sehingga aku lupa memberitahunya tentang rencana bulan madu itu. Mungkin bulan madunya terpaksa harus ditunda dulu.” jawab Ardy sambil tetap fokus ke layar laptop miliknya.“Berita apa itu, Tuan?” tanya Arga penasaran.“Dia akan melaksanakan program Pengabdian Masyarakat dari kampusnya selama satu bulan bersama teman-temannya. Dan kau tahu…” Ardy menghentikan bicaranya untuk melihat ke arah Arga yang tengah duduk di sofa sambil melihat-lihat beberapa berkas yang ada di atas meja sebelum ia serahkan pada atasannya.“Keyra akan berada di pedalaman kota Bandung selama kegiatannya itu. Ia akan membuka klinik pengoba
Keyra, Mesya, dan Kiya menjejakan kakinya di sebuah Mall di kawasan selatan kota Jakarta. Hal pertama yang mereka lakukan adalah mengisi perut mereka. Sudah hampir pukul satu siang dan mereka belum makan apa-apa tadi di kampus, hanya memesan minuman.Mereka bertiga membelokkan kakinya memasuki sebuah tempat makan yang menyediakan makanan tradisional yang berada di dalam Mall tersebut.Keyra memesan seporsi nasi ayam bakar dan jus sirsak, Mesya memesan seporsi nasi cumi lada hitam dan jus jeruk, sedangkan Kiya memesan seporsi nasi ikan bakar dan es teh manis. Mereka bertiga mempunya selera yang berbeda-beda.Mereka bertiga menghabiskan makan siangnya dengan tandas.Setelah makan siang, mereka terlebih dahulu melihat-lihat barang-barang yang ada di dalam Mall. Masuk dari satu toko ke toko lain. Hanya dengan mencuci mata saja sudah membuat mereka senang tanpa harus membelinya.Ketika mereka memasuki toko yang menjual pernak-pernik, mata Keyra tertuju
Pagi itu Keyra bangun pagi-pagi sekali karena pukul sembilan ia akan menaiki penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Nusa Tenggara Timur. Keyra melirik sebuah jam yang terpasang di dinding kamarnya, sudah pukul lima pagi. Keyra bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Ia memakai pakaian casual, kaos putih lengan pendek yang dibalut cardigan berwarna hitam dan bawahan celana levis hitam yang hanya sebatas betis kakinya.Keyra membangunkan Ardy yang masih bergelung di bawah selimutnya.“Kak, sayang…” panggil Keyra membangunkan Ardy. “Ayo bangun, sebelum berangkat ‘kan kita mau ke rumah Mamah dulu. Kita harus berangkat pagi-pagi biar gak ketinggalan pesawat.”Ardy membuka kedua matanya lalu beranjak dari tidurnya. Ia mengucek matanya sekilas, mencium pipi istrinya sebelum berlalu ke kamar mandi.Tidak membutuhkan waktu lama, Ardy sudah rapih dengan pakaian casualnya, kaos putih lengan pendek dan c
Ardy dan Keyra tiba di Bandara Soekarno-Hatta lima belas menit sebelum keberangkatan. Setelahcheck in, mereka menaiki pesawat Garuda dengan menggunakan pesawat jenis Bombardier CRJ1000 NextGen berkapasitas 96 tempat duduk. Penerbangan Jakarta-Labuan Bajo (GA 452) dijadwalkan berangkat dari Jakarta pada pukul 09.05 WIB dan akan tiba di Labuan Bajo pada pukul 12.35 WITA. Mereka tidak harus transit terlebih dahulu ke Denpasar-Bali, karena sekarang sudah ada rute penerbangan dari Jakarta langsung ke Labuan Bajo.Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur saat ini telah menjadi destinasi favorit di kawasan Indonesia timur bagi para wisatawan domestik maupun asing. Terdapat banyak pilihan lokasi wisata menarik yang menyuguhkan wisata alam, wisata bahari, keragaman budaya yang mempesona dan dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi para wisatawan tersebut.Itulah sebabnya Keyra ingin sekali pergi ke Labuan Bajo, dan Ard
Laut biru, pasir berwarna pink, dan sinar matahari adalah perpaduan yang sangat tepat dari Sang Maha Pencipta. Indahnya pemandangan laut, angin sepoi-sepoi yang menyejukkan serta iringan lantunan ombak menjadi obat mujarab bagi siapa saja. Khususnya bagi orang-orang yang sudah penat dengan urusan kantor atau rutinitas harian yang membosankan.Pantai pink hadir dengan pesona yang unik. Keunikannya terdapat pada pasirnya yang berwarna merah muda atau pink. Warna pink tercipta dari campuran pasir putih lembut dengan serpihan halus karang merah yang sudah mati. Peristiwa biologis ini menghasilkan perpaduan warna pink yang benar-benar natural. Tatkala terkena air laut warnanya nampak kemerah-merahan. Sementara di kala terkena pantulan sinar matahari identitas warna pink uniknya nampak sangat jelas. Fenomena biologis inilah yang membuat para pelancong menyebut pantai ini sebagai Pink Beach Lombok.Pagi itu Keyra dan Ardy sedang menikmati deburan ombak, semilirnya angin dan e
Hari yang masih terlihat gelap, dengan rintik-rintik sisa hujan semalam di luar sana. Di dalam kamar bungalow yang saat itu kondisinya berantakan seperti kapal pecah, Ardy dan Keyra masih asik bergelung di bawah selimut mereka. Hawa dingin melingkupi kamar itu setelah kota Labuan Bajo diguyur hujan deras semalaman yang membuat mereka saling mengeratkan pelukannya masing-masing. Mereka berdua belum ada niat untuk terbangun dari tidurnya. Keyra terlihat kelelahan setelah tadi malam mereka melakukan pergulatan lagi, lagi, dan lagi. Ardy seakan tidak ada puasnya mencumbu tubuh istrinya yang selalu membuatnya candu.Ardy yang semula masih tertidur pulas harus terbangun saat merasakan hawa dingin menusuk pada bagian tubuh telanjangnya yang tidak tertutupi selimut. Ardy mengeratkan pelukan pada tubuh Keyra sehingga membuat tubuh mereka semakin menempel erat dan memberikan kehangatan satu sama lain. Ia pun kembali memejamkan matanya.Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul se
Setelah tadi pagi mengalami perdebatan kecil dengan Ardy tentang Pulau Komodo, kini Keyra sudah tampil cantik dengan balutan dress tangan panjang yang panjangnya hanya sampai lutut dengan warnasoft purple. Hari ini Ardy akan mengajak Keyra untuk berlayar menaiki kapal Pinisi, barulah mereka akan mengunjungi pusat pembelanjaan di kota Labuan Bajo untuk membeli oleh-oleh.“Udah siap?” tanya Ardy saat Keyra menghampirinya yang tengah duduk di tepi ranjang sambil memainkan ponselnya. Ia terlihat sibuk mengecek beberapae-mailyang semalam dikirimkan oleh Arga dan belum sempat ia periksa sama sekali.“Kakak sibuk ya?” tanya Keyra saat melihat Ardy yang masih belum beranjak menatap layar ponselnya.“Sebentar ya, sayang. Semalam Arga mengirimkan beberapa proposal lewat e-mail yang belum sempat aku lihat. Aku mau cek dulu ya. Kamu gak papa ‘kan kalo nunggu sebentar? ” kata Ardy.
Kini Ardy dan Keyra sedang berada di Mall Labuan Square, pusat perbelanjaan terbesar pertama di Flores Barat. Mereka ingin membeli oleh-oleh sebelum besok pagi mereka pulang ke Jakarta. Sebenarnya Keyra masih betah berada di Labuan Bajo karena banyak tempat indah yang belum ia kunjungi. Lagi-lagi Keyra merutuki kecerobohannya saat ia jatuh kemarin yang mengakibatkan lututnya cidera dan ia jadi tidak bisa pergi ke Pulau Komodo atau sekedartrekking di Pulau Padar. Padahal penampakan dari puncak Pulau Padar sangatlah indah dan ikonik karena di sana bisa melihat deretan bukit, sabana, dan laut yang terbentang di sekitar pulau. Belum lagi kapal yang lalu lalang semakin menambah keindahan panorama di sana. Keyra harus menelan kekecewaannya sendiri.“Kamu mau beli oleh-oleh untuk siapa aja, Key?” tanya Ardy saat istrinya itu membawa dua keranjang penuh yang berisi makanan.“Ini untuk keluarga sama temen-temen aku di kampus, Kak.” Mata Ke