Home / Romansa / When I Me(e)t You / 128 Kalau Nanti Aku Ditinggalkan ...

Share

128 Kalau Nanti Aku Ditinggalkan ...

Author: Ans18
last update Last Updated: 2025-06-04 21:41:55

"Kalian apa-apaan sih? Nggak malu dilihat istri masing-masing? Nggak malu jadi tontonan?" tegur Hadi setelah mengumpulkan mereka di ruang keluarga.

Belum tampak Eyang Bestari, karena normalnya di pagi hari seperti itu Eyang diantar salah satu ART mereka untuk berjalan-jalan di sekitar rumah.

Begitu juga Avi yang pergi ke pasar dengan dua orang ART untuk berbelanja.

"Malu dilihat orang kalau keluarga sampe berantem kayak gitu. Kenapa kalian tadi? Hah?"

Arga menunduk, pun begitu dengan Caraka yang masih menahan sakit di ulu hatinya.

"Kalian bersih-bersih dulu, habis sarapan pagi, ada yang mau disampein Eyang."

Tanpa ada yang tahu, semalam Hadi Wijaya langsung menemui ibunya untuk berbicara empat mata. Ibunya itu membesarkan dan menjaga bisnis keluarga puluhan tahun sampai akhirnya menyerahkan bisnisnya kepada Hadi. Dengan kemampuan dan pengalaman ibunya itu, Hadi tahu kalau ibunya tidak akan sembrono dalam bertindak, termasuk keputusan untuk menyerahkan setengah harta mereka kepada Cara
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • When I Me(e)t You   133 Hamil dan Menggoda

    “Abang hati-hati ya.” Arka yang sudah duduk di balik kemudi, menatap Caraka dengan gelisah. “Nanti kabarin.”“Harusnya Abang yang bilang gitu. Abang anter aja ya. Abis itu Abang bisa langsung ke pengadilan.”Arka menggeleng cepat. “Nanti siang aku mau ke mall bentar, mau ke toko buku sama cari cemilan. Lebih simple kalo aku bawa mobil sendiri.”“Jangan capek-capek.” Caraka menunduk, melongokkan kepalanya ke dalam mobil melalui jendela mobil dan mencium istrinya habis-habisan.Arka hanya bisa mengerucutkan bibir setelah Caraka menjauh. “Abang kan udah kubilang kali mau nyium itu dari tadi gitu, pas belum pake lipstik.”“Coba deh, Ka. Kamu cari yang kissproof mumpung nanti mampir mall.”“Iya, nanti aku cari yang kissproof yang aman buat ibu hamil. Tapi nggak tau deh ada atau nggak. Walaupun aku sebenernya nggak suka pake yang nempel gitu, kering di bibir.”“Nanti Abang basahin lagi.”“Astaga, Abang!”Caraka terkekeh. Biasanya ia bisa menjahili istrinya sepanjang jalan saat ia mengantar

  • When I Me(e)t You   132 Jangan Terlalu Sibuk

    “Ngapain aja siang tadi abis pulang ngajar, Ka?” Caraka mulai menyuapkan nasi goreng kambing yang tadi dibelinya dalam perjalanan pulang karena Arka yang tiba-tiba ngidam ingin makan itu.“Tidur, makan, tidur, makan. Ke taman komplek sama si Mbak.”Caraka terkekeh geli melihat Arka yang mengerucutkan bibir. Walaupun sekarang rumahnya lebih ramai dengan seorang ART yang standby di rumah dari pagi untuk menemani Arka hingga Caraka pulang, ditambah jasa supir yang hanya ia panggil saat mereka butuh, terutama ketika Caraka tidak bisa mengantar Arka ke sekolah atau ke tempat lain, tetap saja Arka kadang ingin ditemani suami saat makan siang.Semuanya berubah sejak mereka kembali dari Solo. Papanya mendesak Caraka untuk mulai ikut bergabung ke dalam perusahaan dan mengurus beberapa bisnis keluarga mereka yang memang tersebar di berbagai bidang.Caraka sendiri tidak bisa menolak tapi ia juga belum bisa melepaskan kantor yang sedang dipegangnya. Harus ada orang yang sudah siap menggantikannya

  • When I Me(e)t You   131 Penandatanganan Head Agreement

    “Udah, buruan tanda tangan ah, lama.” Arga menyikut tangan Caraka yang hanya memegang pulpen sejak tadi tanpa membubuhkan tanda tangan di atas selembar kertas sakral di depannya.“Cuma 40%, Ka. Tanggung jawabmu nggak jadi sebesar 50%,” seloroh mertuanya yang membuat Caraka tersenyum kecut.Sungguh ia tidak menginginkan harta sebanyak itu. Pun itu semua nantinya harus diiringi dengan tanggung jawab di pundaknya.Setelah negosiasi alot, di mana awalnya Caraka menolak, lalu akhirnya bersedia menerima 10%, kemudian Eyang yang tidak terima berhasil menekannya sampai akhirnya keputusan diambil. 40%, Caraka dan keluarganya akan menerima 40% aset kekayaan keluarga Bestari.Caraka berhasil menurunkan 10% dengan menyampaikan alasan yang terdengar masuk akal, bahwa kerja keras selama ini menjaga dan mengembangkan aset itu, harusnya keluarga Bestari tetap memiliki lebih besar porsi aset daripada keluarga Abimana.Setelah menghela napas pasrah, Caraka menandatangani Head Agreement itu. Head Agreem

  • When I Me(e)t You   130 Aku Pangerannya, Kamu Putrinya

    “Ma, janin umur tiga bulan udah ada nyawanya belum sih, Ma?”Avi yang sedang mengompres kening Arka dengan air, mendadak menghentikan gerakannya. “Kenapa?”Arka menggeleng cepat. Kalau ia menyampaikan apa yang sekarang berkecamuk di otaknya, bisa-bisa mamanya menceramahinya dua hari dua malam, atau bahkan menghadiahkan cubitan untuknya.Ya, ia diserang rasa ketakutan yang luar biasa. Takut kalau anaknya nanti mewarisi sifat kejam dari leluhurnya. Tapi meluruhkan calon anaknya sendiri meskipun saat itu belum bernyawa tidak mungkin sanggup dilakukannya.“Kamu nggak usah mikir yang macem-macem, Dek. Urusan yang disampein Eyang tadi biar diurus Eyang sama papamu. Kamu fokus aja sama kesehatan kamu. Mama tau, kamu pasti lagi mikir macem-macem sampe pingsan gini.”Arka mengangguk lesu, kemudian memejamkan matanya lagi karena malas mendapat omelan dari mamanya.Melihat anaknya yang sudah memejamkan mata, Avi memilih keluar untuk memberikan waktu istirahat kepada Arka. Caraka yang sedang berb

  • When I Me(e)t You   129 Tangan yang Tepat

    Eyang Bestari menarik napas dalam-dalam, mengabaikan tatapan penuh tanya dari menantu dan cucu-cucunya.“Dulu, bapaknya Eyang, atay buyut kalian mulai merintis bisnis berdua, sama buyutnya Caraka, Pak Banar Abimana. Mereka merintis usaha dari bawah, berdua. Sudah ada beberapa bisnis yang berkembang waktu mereka masing-masing akhirnya menikah.“Pabrik furniture yang kalian lihat kemaren salah satunya, walau dulu belum sebesar sekarang. Ada pabrik plastik juga dan beberapa bisnis lainnya. Eyang kenal dengan Pak Banar, beliau sering main ke rumah dengan istrinya setelah mereka menikah.“Waktu itu Eyang masih kecil saat tiba-tiba kondisi keluarga kita berubah. Sebelumnya kita hidup berkecukupan walau tidak bisa dibilang terlalu kaya karena semua bisnis itu masih usaha rintisan. Tapi dalam waktu sekejap, keluarga kita jadi kaya raya, Eyang pindah ke rumah yang lebih luas, Bapak beli tanah di mana-mana.”Dewi Ayu Bestari yang masih kecil benar-benar tidak tahu-menahu tentang perubahan besar

  • When I Me(e)t You   128 Kalau Nanti Aku Ditinggalkan ...

    "Kalian apa-apaan sih? Nggak malu dilihat istri masing-masing? Nggak malu jadi tontonan?" tegur Hadi setelah mengumpulkan mereka di ruang keluarga.Belum tampak Eyang Bestari, karena normalnya di pagi hari seperti itu Eyang diantar salah satu ART mereka untuk berjalan-jalan di sekitar rumah.Begitu juga Avi yang pergi ke pasar dengan dua orang ART untuk berbelanja."Malu dilihat orang kalau keluarga sampe berantem kayak gitu. Kenapa kalian tadi? Hah?"Arga menunduk, pun begitu dengan Caraka yang masih menahan sakit di ulu hatinya."Kalian bersih-bersih dulu, habis sarapan pagi, ada yang mau disampein Eyang."Tanpa ada yang tahu, semalam Hadi Wijaya langsung menemui ibunya untuk berbicara empat mata. Ibunya itu membesarkan dan menjaga bisnis keluarga puluhan tahun sampai akhirnya menyerahkan bisnisnya kepada Hadi. Dengan kemampuan dan pengalaman ibunya itu, Hadi tahu kalau ibunya tidak akan sembrono dalam bertindak, termasuk keputusan untuk menyerahkan setengah harta mereka kepada Cara

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status