Share

Episode 22

Timbul Perasaan Tidak Percaya

"Non Aina istirahat dulu, ini sudah sangat larut sekali," ucap Bik Ida untuk kesekian kalinya.

"Saya masih belum mengatuk, Bi. Saya mau menunggu Rafael dulu," jawab Aina, masih dengan rasa gelisah dalam hatinya.

"Tapi, ini sudah jam tiga pagi, lho, Non Aina. Apalagi Non 'kan baru saja sembuh, jadi harus banyak istirahat," nasehat Bik Ida lembut, seperti selayaknya ibu bagi Aina.

Ya, setelah Rafael meminta izin ke kamarnya di atas untuk mengambilkan baju tidur miliknya. Tapi, sudah hampir 3 jam Rafael belum juga kembali. Aina yang berada di kamar bawah, tepatnya kamar tamu mulai gelisah.

'Kemana kamu, Rafael? Masa mengambil baju sampai lama seperti ini, apa kamu ketiduran di kamar kita?' tanya Aina dalam hatinya.

"Bi ... apa Kak Alya ada di kamarnya sekarang?" tanya Aina, dan memandang Bi Ida dengan sorot rasa ingin tahunya.

Bik Ida yang tahu, dengan hubungan terlarang Rafael dan Alya terkejut saat nona ya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status