Share

Will You Marry Me
Will You Marry Me
Penulis: Anggraeni

Prolog

Mega Aurum berjalan angkuh di sebuah koridor rumah sakit. Mega bekerja di rumah sakit bukan sebagai dokter atau perawat. Mega bekerja di rumah sakit, di bagian administra. Sikapnya yang angkuh membuat semua orang tidak terlalu suka pada Mega. Mega tidak peduli, buat apa harus peduli dengan mereka yang tidak menyukai dirinya. Gak penting untuk Mega! terserah mereka mau gak suka atau suka dengan Mega. Mega tersenyum kecut ke arah gerombolan perawat yang sedang bergosip. Mereka bekerja dan di bayar dengan uang, kenapa malah bergosip unfaedah. Membicarakan seseorang yang tidak pernah mengganggu hidup mereka. Basi banget untuk Mega, Mega menatap tajam ke arah perawat perawat itu. 

Sekilas tadi Mega mendengar suara gosipan dari mereka. Dirinya yang menjadi bahan gosipan mereka. 

"Kalian bekerja untuk gaji buta. Saya bisa melaporkan ini semua ke atasan kalian. Biar kalian mendapatkan teguran tegas dari atasan kalian." Jelas padat yang Mega katakan ke perawat perawat yang tadi bergosip ria. 

Perawat perawat itu langsung menundukkan wajahnya ke bawah. Merasa sangat takut, jika Mega akan memberitahu atasannya. Apa yang Mega katakan tidak pernah bohong, pernah Mega memberitahu atasan mereka saat tahun lalu. Dan iya, perawat yang mendapatkan teguran keras dari atasannya langsung di pecat. Mereka tidak mau nasibnya sama dengan rekan temannya terdahulu. 

"Maaf nona, saya tidak akan bergosip lagi. Bukan saya saja, tapi kita semua yang ada di sini." Ucap salah satu perawat yang bernama Tabitha. 

"Saya akan ingat ucapan kamu barusan. Saya akan kasih kesempatan untuk kamu kerja di sini, jika kami dan teman kami masih seperti ini. Saya akan buat kalian di pecat hati itu juga. Saya tidak akan pernah bermain-main dengan  ucapan saya." Tegas Mega

"Baik nona saya dan yang lain janji tidak akan seperti ini lagi." Sahutnya

Mega mengangguk, tanpa pamit atau sekedar permisi. Mega langsung berjalan ke arah ruang kerjanya di lantai 2. Para perawat yang masih berdiri itu segera membuang nafasnya lega. Mereka sangat takut jika Mega sudah berbicara sambil membawa embel-embel atasan mereka. 

Ting

Lift terbuka di lantai 2. Mega keluar dari lift, Mega berjalan angkuh ke arah ruangannya. Sebelum masuk ke ruangannya, Mega melambaikan tangannya ke arah Gavin teman kerjanya. 

"Hay Gavin how are you?" tanya Mega basa basi. 

"Hay Mega, I'm fine." Jawab Gavin. 

"Aku tidak akan bertanya balik ke kamu, karena aku sudah tahu jawabannya. Buktinya kamu baik-baik saja di depan aku, ayok masuk ke ruangan kerja kita." Jelas Gavin

Gavin sahabat terbaik Mega, sahabat yang selalu ada di saat suka duka Mega. Mega begitu senang bersahabat dengan Gavin. Dirinya dan Gavin bersahabat dari jaman TK. Mereka sudah tahu satu sama lain, begitu dekatnya mereka di anggap kekasih oleh banyak orang. 

Mereka berjalan ke dalam ruangan kerja mereka. Duduk manis di kursi mereka, acara ghibah mulai terdengar oleh mereka. Puji syukur teman kerja Mega dan Gavin sangat baik pada mereka. Tidak pernah membicarakan hal negatif tentang mereka. Mereka begitu dekat, mempunyai solidaritas yang tinggi. 

"Aku dengar besok ada dokter baru di rumah sakit ini. Dokter hot yang mereka katakan tadi pagi. Anak pemilik rumah sakit yang pasti." Ucap Denada teman Mega dan Gavin yang terkenal agresif. 

"Boy or girl?" tanya Gavin. 

"Boy, katanya sangat tampan. Melebihi Manurios, aku tidak sabar menantikan dokter tampan itu." Jawab Denada

"Dena ingat kamu sudah bertunangan. Jangan membuat tunangan kamu marah lagi, kamu harus mengingat kejadian 3 bulan lalu. Saat tunangan kamu datang ke rumah sakit dengan aura menyeramkan. Gara-gara kamu menggoda satpam yang wajahnya seperti Lee Min Ho." Ujar Elsa si cantik dengan penjiwaan yang dewasa. 

Ah momen memalukan itu, Elsa masih saja mengingat dengan baik. Momen langka yang terjadi di rumah sakit. Sampai pasien yang sedang sakit penasaran ingin melihat apa yang sedang terjadi di lantai 2, bagian administrasi. Sangat heboh untuk semua karyawan rumah sakit. Bahwa tukang gosip langsung membuat gosip hangat tentang Denada yang mempunyai skandal dengan satpam yang mirip dengan Lee Min Ho. 

Mega yang saat itu maju untuk melindungi sahabatnya dari amukan tunangan sahabatnya. Tunangannya murka seperti orang kesetanan. Mega bertindak, dengan  sengaja menyuntikkan obat bius ke tangan kanan tunangan Denada. Tunangan Denada langsung pingsan, semuanya selesai. Gavin segera membubarkan para penggosip dan penonton drama dadakan yang di buat tunangan Denada. 

Mega langsung mendapatkan sorakan baik dari semua orang. Sorakan takjub saat menghadapi laki-laki yang sedang mengamuk hebat. 

"Kamu tahan dengan Bird, Denada." Ucap Gavin

Denada juga tidak tahu dengan dirinya. Kenapa dirinya bisa bertahan dengan  laki-laki seperti Bird. Laki-laki kasar dan seenaknya sendiri. 

"Padahal lo gak cinta kan sama Bird. Kenapa lo harus mau jadi tunangan Bird, jangan katakan cinta kalau lo gak cinta sama Bird. Kasih alasan yang pasti Denada! apakah Bird mengancam kamu atau melakukan tindakan yang membuat kamu akhirnya bertahan dengan Bird." Tepat sasaran, apa yang di ucapkan Roby sangat benar. 

Roby laki-laki mempunyai pesona yang membuat para kaum Hawa klepek-klepek tidak karuan. 

"Jawaban yang sangat baik jika kamu jujur Denada. Jika itu benar, kita smua akan membantu kamu lepas dari Bird. Kamu berhak mendapatkan laki-laki yang baik Denada, bukan seperti Bird." Ungkap Mega, kita semua selalu mendukung satu sama lain. Karena kita semua sahabat di saat suka dan duka. 

"Apa yang Roby katakan memang benar. Bird mengancam aku, jika aku tidak bertunangan dengan dia...dia akan mengambil paksa mahkota yang selama ini aku jaga. Aku bingung harus melakukan apa lagi, kecuali harus menerima Bird menjadi tunangan aku." Jujur Denada

Mereka menggeram kesal dengan perlakuan Bird yang keterlaluan ke Denada. Mainnya ke ancaman, membuat Denada harus jatuh ke dalam jurang kegelapan. 

"Kita semua akan bantu kamu lepas dari Bird, kita semua selalu ada buat kamu Denada." Ucap Mega tega, Denada meneteskan air matanya. Denada terharu mendapatkan pertolongan dari mereka semua. "Makasih, aku sangat berterima kasih jika aku sudah terbebas dari Bird." Sahut Denada

"Kamu tidak perlu khawatir Denada." Kata mereka serempak

Skip

Kantin Rumah Sakit

"Dia cuman karyawan administrasi, gayanya sudah seperti bos." Sindir salah satu dokter perempuan ke Mega. Mega mendongak ke arah dokter yang menyindir dirinya. 

Mega menghampiri dokter itu sambil membawa sebotol air putih di tangannya. "Saya pikir anda perempuan berpendidikan nona. Jaga ucapan anda, menyindir saya atau tidak. Saya tahu itu! anda salah berhadapan dengan saya nona. Bermain dengan saya nona, saya akan buat anda malu di depan semua orang di kantin." Dokter perempuan yang bernama Intan itu langsung diam. Bingung harus berkata apa, dirinya tidak mau bermain dengan Mega. Wanita yang terkenal suka membuat semua orang takut, termasuk dirinya juga yang aslinya takut ke Mega. 

"Takut," kekeh Mega. 

"Makanya jangan suka membuat gara-gara dengan saya nona." Sambung Mega, Mega tidak mau membuat dirinya jadi pusat perhatian semua orang. Mega meninggalkan Intan dan rekannya di situ, Mega berjalan ke tempatnya yang tadi bersama rekannya.

Tbc 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik nih ceritanya.. pengen follow akun sosmed nya tp ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status