Share

Don't Leave Me

Don't Leave Me Alone

"Kesya, kau mendengar ku? Jangan tutup matamu, pegang erat tanganku. Kau tidak boleh meninggalkan ku, sama sekali tidak boleh." Sean memberikan rentetan kalimat lirih, berusaha menjaga Kesya agar tetap sadar. Menggenggam kuat tangan pucat dan lemah Kesya, dengan berurai air mata Sean merapalkan doa penuh harap pada Sang Pemilik Hidup.

"Sean, rasanya sakit sekali." Kesya berucap dengan nada sangat pelan, darah yang tak hentinya mengucur deras membuat tubuhnya melemah. Samar-samar Kesya melihat Sean menangis terisak-isak.

"Aku mengerti sayang. Tetaplah bertahan, aku sangat membutuhkan mu." lanjut Sean menanamkan kecupan bertubi-tubi di punggung tangan Kesya. Walau bajunya sudah berlumur darah, Sean sama sekali tidak menghiraukan semua itu. Keselamatan Kesya yang terutama baginya.

"Kau... menangis?" Kesya sekuat tenaga mengukir senyum lembut di tengah rasa sakitnya, lalu perlahan melepaskan tangannya untuk mengusap lembut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status