Share

Bab 10. Selalu Disalahkan

"Bagaimana menurut kamu, Arumi? Kalian mengurus surat cerai sekarang atau nanti saja setelah Amar selesai menikah," tanya Mba Maya padaku.

Dasar perempuan tidak waras. Kenapa bertanya seperti itu padaku? Kalau bukan karena rencana jahat mereka, aku tidak mungkin memiliki niat bercerai dengan Mas Amar. Selama ini aku dan Mas Amar baik-baik saja. Hingga dua tahun yang lalu, ibu mertuaku menjual rumahnya untuk melunasi utang, Mas Amar lalu meminta ibu mertua untuk tinggal bersama kami.

Sejak kedatangan ibu mertuaku di sini, hidupku mulai kacau. Jika dulu kalimat-kalimat kasar jarang aku dengar, kini hampir setiap hari. Yang pasti, ketika Mas Amar ke kantor, ibu mertuaku mulai berulah. Namun, saat ada Mas Amar, ibu mertuaku akan berubah menjadi malaikat penghuni bumi.

"Besok juga boleh. Jangan lama-lama!" Aku lalu berdiri dari kursi. Makanan di piringku sudah habis. Aku juga tidak ingin duduk bersama mereka dalam waktu yang lama. Bisa gila nanti.

"Baik, Arumi. Besok juga akan aku uru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status